Pasar berada dalam posisi rawan saat pandemi karena sulit menerapkan protokol kesehatan. Kini saatnya menata pasar dengan konsep aman serta berkelanjutan demi produktivitas dan kesehatan warga.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penerapan kios dengan nomor ganjil-genap operasional di pasar tradisional belum efektif mengurangi aktivitas di sana. Pergerakan warga masih sulit dikendalikan selama pasar buka. Mulai Kamis (18/6/2020) ini, Pasar Kebayoran Lama ditutup sementara waktu setelah 14 pedagang di pasar ini terjangkit virus korona baru.
Sebagian ahli mempertanyakan konsep efektivitas penerapan nomor kios ganjil-genap di pasar. Pada saat yang sama, peneliti mengusulkan konsep lapak daring yang memungkinkan pedagang dan pembeli tidak bertatap muka sebagai solusi untuk mengurangi kerumunan warga.
Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono berpendapat, sistem ganjil genap di pasar seakan-akan dapat mengurangi kerumunan di pasar. Padahal, kerumunan terjadi karena pergerakan pembeli, bukan jumlah pedagang yang ada di pasar.
”Ada kekeliruan logika berpikir. Pembeli yang menimbulkan kerumunan, sedangkan pedagang ada di lapaknya. Pembeli membutuhkan pedagang sehingga bergerak menimbulkan kerumunan,” ujar Pandu kepada Kompas.
Sejak kebijakan itu berjalan, belum mampu mengurangi aktivitas pasar hingga 50 persen. Saban hari terus terjadi kerumunan di pasar tradisional di Ibu Kota. Kluster baru di pasar pun tidak terhindarkan kembali muncul.
Karena itu, Pandu menawarkan konsep pasar aman. Konsep jual beli secara daring supaya pembeli tidak harus ke pasar. Untuk mewujudkan itu, pengelola pasar harus membantu pedagang dengan menyediakan platform atau bekerja sama dengan penyedia layanan yang sudah ada. Contohnya membuat aplikasi Pasar Tanah Abang Daring.
Supaya semakin menarik, bisa diberikan promo menarik untuk memikat pembeli. Di sisi lain transaksi berlangsung secara nontunai, pembeli tidak ke pasar, dan menghidupkan jasa transportasi ojek untuk pesan antar. ”Pasar yang aman membuat ekonomi rakyat berjalan dengan baik dan menjamin kesehatan,” katanya.
Negara lain sudah mulai ke arah sana. Contohnya Filipina. Seorang pengusaha, Cherrie Atilano, seperti dimuat dalam laman Forum Ekonomi Dunia (WEF), melalui gerakan #MoveFoodInitiative, telah membantu petani untuk menjual hasil pertanian agar tidak rusak selama pandemi.
Caranya dengan memanfaatkan jejaringnya yang luas untuk menarik pemilik truk swasta turut membantu distribusi kepada konsumen di desa, kota, dan ibu kota. Sampai 26 April lalu, prakarsa itu telah mengirim hampir 138.000 kilogram buah dan sayuran dari hampir 4.000 petani dan menjangkau hampir 30.000 keluarga.
Pandu melakukan kajian konsep pasar aman itu bersama associate professor bidang sosiologi bencana NTU Singapura, Sulfikar Amir. Kajian akan disampaikan ke Kantor Staf Presiden pada Jumat ini.
Sementara ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, Selasa (16/6/2020), mengatakan, ganjil genap operasional pasar tidak efektif karena frekuensi hilir mudik pembeli yang tinggi dan terbatasnya ruang interaksi untuk jaga jarak.
”Pedagang rentan terpapar virus karena jumlah kontak per satuan waktunya tinggi,” ujar Syarif. Dalam sehari, pedagang bisa berinteraksi dengan puluhan pembeli sehingga memerlukan perlindungan. Pemerintah atau pengelola dapat memberikan pelindung wajah dan sarung tangan plastik kepada pedagang.
Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ditutup selama tiga hari mulai Kamis (18/6/2020) hingga Sabtu (20/6/2020) karena sebanyak 14 pedagang dinyatakan positif Covid-19. Temuan itu setelah adanya tes cepat dan tes usap beberapa waktu lalu.
Wakil Camat Kebayoran Lama Sidik Rayanta mengatakan, petugas Palang Merah Indonesia akan melakukan disinfeksi di Pasar Kebayoran Lama pada hari ini. Penutupan pasar dan penyemprotan disinfektan diharapkan dapat memutus mata rantai penularan Covid-19 di pasar.
Penutupan pasar juga dilakukan di Pasar Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, setelah seorang pedagang dinyatakan positif Covid-19. Menurut Camat Menteng Edy Suryaman, pedagang itu tengah menjalani isolasi mandiri dan tidak boleh beraktivitas di pasar hingga dinyatakan negatif Covid-19. Puskesmas Kebon Sirih tengah melakukan penelusuran kontak pedagang positif tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau Stasiun Sudirman, Rabu (17/6/2020), mengatakan, ganjil genap operasional pasar merupakan salah satu upaya menyelamatkan pedagang dan pembeli. ”Harus ganjil genap karena memang saat ini kapasitas pasar hanya 50 persen demi keselamatan. Ini adalah soal keselamatan pedagang dan keselamatan pembeli,” kata Anies.