Berdasarkan tes cepat dan tes usap, satu staf sekretariat DPRD DKI Jakarta bagian protokol terkonfirmasi positif Covid-19.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satu staf di bagian protokol DPRD DKI Jakarta diketahui positif Covid-19. Temuan itu merupakan hasil tes usap yang digelar DPRD DKI Jakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dewan DKI Jakarta Hadameon Aritonang, Selasa (14/7/2020), menjelaskan, staf sekretariat dewan bagian protokol tersebut sekarang tengah dirawat di RS Mitra Kemayoran. ”Sejak Kamis (9/7/2020) beliau sudah dirawat di sana,” kata Aritonang.
Staf yang didapati positif tersebut mengikuti tes usap yang digelar DPRD DKI Jakarta. ”Kami sekarang sedang ada program seluruh karyawan, termasuk pengamanan dalam (pamdal), mengikuti tes cepat. Tiap tes ada 40 orang, 30 orang, kami wajibkan. Kami wajibkan tes cepat, ternyata dia reaktif. Lalu, kami tindak lanjuti dia dengan tes usap. Nah, hasil usapnya itu positif. Ada beberapa teman juga saat tes cepat reaktif, tetapi tes usap negatif,” tutur Aritonang.
Satu staf yang positif tersebut menjalani tes usap pekan lalu bersama tiga staf lainnya. Saat diketahui reaktif, kemudian mereka disarankan menjalan tes usap dan positif. ”Hanya satu yang positif,” ucap Aritonang.
Untuk pamdal, dari hasil tes cepat pada Rabu (8/7/2020), ada enam orang yang reaktif. Mereka disarankan segera menjalani tes usap.
Dengan adanya satu kasus positif di DPRD DKI Jakarta, saat ini, petugas Dinas Kesehatan DKI, khususnya dari puskesmas wilayah tinggal staf DPRD yang positif Covid-19 di Cengkareng, Jakarta Barat, terus melakukan pemantauan. Petugas selalu berkoordinasi dengan yang bersangkutan dan keluarganya agar tetap berada di rumah, tidak keluar rumah dulu.
Untuk semua anggota Dewan yang jumlahnya 106 orang, ada yang mengikuti tes cepat di dewan, ada juga yang melakukan tes mandiri. ”Semua negatif,” kata Aritonang.
Dengan satu kasus positif di Dewan, lanjut Aritonang, saat ini di gedung lama DPRD DKI sudah dilakukan penyemprotan. Sementara sterilisasi gedung belum dilakukan karena masih ada agenda yang tidak bisa ditunda.
Secara terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani di Balai Kota DKI Jakarta menjelaskan, per Selasa ini terdapat penambahan jumlah kasus positif 275 kasus.
Dengan demikian, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta sampai hari ini sebanyak 14.915 kasus. Dari jumlah tersebut, 9.528 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 714 orang meninggal.
Penambahan kasus itu disumbang dari beberapa kluster. Rumah sakit menyumbang angka kasus 33,7 persen. Lalu puskesmas 53 persen, pekerja migram 4,95 persen, dan sisanya dari klaster perkantoran.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif dibandingkan dengan total kasus yang diperiksa secara harian di DKI, dengan penambahan kasus yang fluktuatif jumlahnya, menurut Dwi Oktavia, juga terus berubah. Dengan penambahan 275 kasus, per Selasa ini positivity rate DKI Jakarta 6,9 persen.
Dwi melanjutkan, untuk penemuan kasus, sejak 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk puskesmas melakukan active case finding selain terus melakukan contact tracing. Active case finding yang dilakukan oleh puskesmas di pasar, permukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemiologi.
Sebanyak 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala. Untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan Covid. Protokol 3M ialah memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1-2 meter, dan mencuci tangan sesering mungkin.
Selain itu, Tim Gugus Tugas juga meminta masyarakat tetap menjaga protokol pembatasan sosial berskala besar transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan hanya keluar rumah jika dalam kondisi sehat.