Setelah 20 Petugas Positif, Kantor Samsat Jakarta Selatan Perketat Protokol Kesehatan
Sampai saat ini, seluruh layanan di kantor Samsat Jakarta Selatan tetap berjalan. Layanan di lantai empat gedung ditutup dan dipindahkan ke lapangan parkir dengan memfungsikan kendaraan samsat keliling.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan 20 personel kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Jakarta Selatan yang sebelumnya terbukti positif Covid-19 kini sudah berstatus negatif meski masih harus menjalani isolasi mandiri. Setelah penemuan kasus, protokol kesehatan di kantor tersebut diperketat.
Kantor Samsat Jakarta Selatan berlokasi di dalam kompleks Polda Metro Jaya di Jakarta Selatan, dengan gedung setinggi empat lantai. Sejak 20 personel samsat dinyatakan positif Covid-19, semua layanan terkait pajak dan bea balik nama kendaraan bermotor di sana tidak berhenti, tetapi protokol kesehatan diperketat guna melindungi petugas dan pemohon layanan dari penularan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menyampaikan, lantai empat gedung Samsat Jakarta Selatan diduga merupakan lokasi awal penyebaran Covid-19. ”Pelayanan di lantai empat samsat sejak dua minggu lalu sudah ditutup dan dipindahkan ke lapangan parkir,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/7/2020).
Pelayanan di lantai empat samsat sejak dua minggu lalu sudah ditutup dan dipindahkan ke lapangan parkir. (Sambodo Purnomo Yogo)
Sebanyak 20 personel Samsat Jakarta Selatan yang positif merupakan penderita tanpa gejala. Saat ini mereka sudah dinyatakan sembuh dengan bukti hasil tes negatif, tetapi masih menjalani isolasi mandiri.
Polda Metro Jaya menunggu hasil pemantauan tim kesehatan terkait kapan mereka bisa bekerja kembali. ”Sampai saat ini tidak ada lagi penderita baru di kluster tersebut,” ujar Sambodo.
Layanan di lantai empat digantikan oleh empat kendaraan samsat keliling di lapangan parkir dan dua unit layanan lantatur (drive thru). Selain itu, tenda yang representatif untuk mengantre juga disediakan, dengan kapasitas area tunggu lebih besar dibandingkan lantai empat gedung samsat sehingga para pengakses layanan lebih leluasa menjaga jarak fisik satu sama lain.
Sambodo mengatakan, penyemprotan disinfektan dilakukan di lantai empat selama penutupan, setiap hari. Namun, disinfeksi di lantai-lantai lain tidak lantas diabaikan. Setiap pagi sebelum layanan dibuka dan setiap sore seusai pelayanan, lantai lain juga dibersihkan dan didisinfeksi. Momen libur hari Sabtu dan Minggu dimanfaatkan untuk dekontaminasi seluruh gedung samsat.
Kepala Seksi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Martinus menambahkan, perwira pengendali tugas dan personel tim khusus secara berkala berkeliling di area kantor Samsat Jakarta Selatan untuk mengawasi kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Ia mencontohkan, masker wajib dipakai secara benar. Jika ada yang maskernya tidak menutupi hidung, misalnya, petugas pengawas bakal menegur.
Dalam pantauan pada Selasa pagi, seorang petugas terus-menerus berbicara melalui pengeras suara, mengingatkan warga yang mengakses layanan di Samsat Jakarta Selatan untuk mematuhi protokol kesehatan. Sebelum masuk, warga wajib mencuci tangan dengan sabun di wastafel yang disediakan, melewati bilik disinfeksi, kemudian pergi ke tempat layanan sesuai yang dituju. Ada juga petugas yang berjaga dengan thermo gun untuk mengukur suhu pengunjung.
Soal terbentuknya kluster penularan di kantor Samsat Jakarta Selatan, Martinus menyebutkan, awalnya terdapat seorang petugas sakit di sana, yang segera ditindaklanjuti dengan tes Covid-19 dan ternyata benar positif. Setelah itu, pelacakan penyebaran virus didahului dengan uji cepat secara bertahap, menyasar petugas yang satu ruangan terlebih dahulu kemudian berlanjut pada petugas di ruang-ruang lain.
Akhirnya total sekitar 350 petugas Samsat Jakarta Selatan sudah menjalani uji cepat. Mereka yang reaktif lalu menjalani uji usap reaksi rantai polimerase (PCR) sehingga ditemukanlah 20 personel positif.
Martinus mengatakan, kantor Samsat Jakarta Selatan sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI untuk tetap membuka layanan dengan menutup area lantai empat gedung. Pertimbangan layanan tetap dibuka untuk mengantisipasi timbulnya kepadatan di tempat-tempat layanan lain yang malah bakal menciptakan risiko baru. Dengan tetap beroperasi, keramaian pengakses layanan samsat di Jakarta bisa ditekan.
Meski demikian, kondisi semua petugas terus dipantau, terutama mereka yang bekerja di loket pelayanan. Jika situasi memburuk dan ada penambahan kasus, Martinus menyebutkan, bukan tidak mungkin kantor Samsat Jakarta Selatan ditutup sementara waktu dan para pemohon layanan diminta ke tempat layanan samsat lain, baik yang ada di Jakarta Selatan maupun di empat kota administrasi lain.
Berdasarkan analisis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Jakarta, sebelum 4 Juni 2020, ada 43 kasus positif Covid-19 dari kluster perkantoran di Jakarta. Saat ini, ada tambahan 397 kasus sehingga total terdapat 440 kasus positif kluster perkantoran, yang tersebar di 68 perkantoran (Kompas, 28/7/2020).
Sebelumnya, Wakil Kepala Bidang Penelitian Translasional Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kementerian Riset dan Teknologi David Handojo Muljono menyebutkan, gedung perkantoran rentan penularan karena jika kita berada di dalam ruang tertutup dengan penderita Covid-19 dalam waktu lama, kemungkinan tertular tinggi.
Apalagi, menurut David, makin banyak bukti bahwa SARS-CoV-2 bisa menyebar di udara dalam partikel lebih kecil dari percikan atau mikrodroplet (di bawah 5 mikron). ”Saran saya, kalau di perkantoran, tetap pakai masker,” ujarnya.