logo Kompas.id
MetropolitanRapuhnya PJJ di Daerah...
Iklan

Rapuhnya PJJ di Daerah Tertinggal

Pandemi Covid-19 telah memaksa sistem pendidikan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kondisi ini rentan bagi anak-anak di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) karena berpotensi kehilangan hak belajarnya.

Oleh
MB. DEWI PANCAWATI (LITBANG KOMPAS)
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bbOFlcd4Nq_vhDmwwQyT72_YT14=/1024x577/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FSiswa-Mencari-Sinyal-Internet_89314244_1589819794.jpg
JUNAIDI UNTUK KOMPAS

Para siswa mencari sinyal internet di bukit di Dusun Sidas Daya, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Sabtu (16/5/2020), untuk belajar secara daring.

Pembelajaran jarak jauh dengan berbagai bentuknya, baik daring (online) yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi maupun luring (offline), sudah berjalan lima bulan sejak pandemi Covid-19. Akhirnya, sistem PJJ dikembangkan sebagai pilihan utama melanjutkan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi.

Tahun Ajaran Baru 2020/2021 ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan, 94 persen siswa yang berada di zona selain zona hijau harus tetap menjalankan sistem belajar dari rumah. Artinya, PJJ yang dinilai tidak efektif dan masih menimbulkan banyak masalah itu akan semakin lama dijalankan selama penyebaran Covid-19 belum bisa dikendalikan.

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000