Para lurah di Jakarta diminta mengidentifikasi sejak dini tempat pengungsian untuk korban banjir. Hotel dan wisma akan disiapkan sebagai tempat pengungsian jika bencana meluas.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas tempat pengungsian bagi korban banjir pada masa puncak musim hujan. Selain sekolah dan gelanggang olahraga, wisma dan hotel juga akan dijadikan tempat pengungsian jika bencana banjir meluas.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Penanganan Pengungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Wardoyo mengatakan, sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta, kesiapan tempat pengungsian pada puncak musim hujan perlu diperluas dan diperbanyak. Jika terjadi lonjakan pengungsi, potensi terjadi kerumunan bisa diminimalkan untuk mencegah penularan Covid-19.
”Tempat pengungsian kami siapkan di GOR, sekolah-sekolah, dan tempat-tempat yang selama ini digunakan sebagai tempat pengungsian. Hotel dan wisma itu nanti jika tempat yang biasa digunakan atau direkomendasikan tidak cukup,” katanya, Minggu (8/11/2020).
Lokasi pengungsian disiapkan tak jauh dari lokasi warga yang terdampak bencana agar memudahkan evakuasi. Pemerintah di tingkat bawah, terutama para lurah yang daerahnya rawan banjir, diminta mengindentifikasi lokasi yang layak dijadikan sebagai tempat penampungan korban banjir.
”Daerah rawan banjir masih di sekitar Sungai Ciliwung, Kali Pesanggrahan, dan Rawa Buaya. Itu masih menjadi perhatian kami,” ucapnya.
Titik banjir
Pada Minggu, selepas hujan di wilayah DKI, genangan muncul di sejumlah wilayah di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, banjir di Jakarta Timur teridentifikasi di satu wilayah RT di Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, dengan ketinggian genangan 10-30 sentimeter (cm).
Tempat pengungsian kami siapkan di GOR, sekolah-sekolah, dan tempat-tempat yang selama ini digunakan sebagai tempat pengungsian. Hotel dan wisma itu nanti jika tempat yang biasa digunakan atau direkomendasikan tidak cukup. (Wardoyo)
Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf mengatakan, di Jakarta Selatan, genangan teridentifikasi di delapan RT. Titik genangan itu tersebar di Kelurahan Kalibata, Kebagusan, Jagakarsa, dan Petogogan.
”Di Kalibata, ada tiga RT dan Kebagusan ada dua RT. Rata-rata ketinggian genangan 10-30 cm,” katanya.
Selain genangan, hujan disertai angin kencang yang terjadi di Jakarta juga mengakibatkan sejumlah pohon bertumbangan di dua tempat di Jakarta Timur. Meski tak ada korban jiwa, pohon yang tumbang itu menimpa sejumlah kendaraan bermotor.
Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, mengatakan, pohon tumbang terjadi di dua tempat, yaitu di Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, dan di Jalan Mayjen Suroyo, Cawang. Di Cililitan, pohon yang tumbang itu menimpa enam sepeda motor dan satu lampu lalu lintas.
”Di Cawang, pohon menimpa satu unit mobil. Kerugian dari dua kejadian itu diperkirakan Rp 5 juta,” ucapnya.
Adapun berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), selama tiga hari ke depan, peningkatan curah hujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan banjir bandang diperkirakan terjadi di sebagian wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Daerah lain dengan potensi serupa ada di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Papua, dan Papua Barat.
Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana mengatakan, dari 8 November-10 November 2020, BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai hujan lebat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulaun Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung. Hujan lebat juga berpotensi terjadi di Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua.
Sementara di Jakarta, pada 9 dan 10 November 2020, secara umum kondisinya cerah berawan, kecuali Jakarta Selatan yang diperkirakan turun hujan dengan intensitas ringan pada 9 November siang.