PADANG, KOMPAS – Pelaksaan ibadah Natal di gereja di Kota Padang, Sumatera Barat, sejak Senin (24/12/2018) malam hingga Selasa (25/12/2018) berlangsung aman dan lancar. Pesan Natal di sejumlah gereja di Padang adalah ajakan mereformasi diri untuk menjaga relasi dengan sesama dan lingkungan.
Di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Efrata Padang misalnya, umat Nasrani diajak mereformasi diri agar menjadi bagian dalam menjaga relasi dengan sesama manusia dan lingkungan.
Pendeta Julianus Yermias Kaimarehe di GPIB Efrata Padang, Selasa siang mengatakan, tema Natal tahun ini adalah “Yesus Kristus Sebagai Teman Setia Dalam Perjalanan Hidup”. “Hidup itu adalah suatu perjalanan yang harus menghadapi berbagai tantangan, hambatan, dan kesulitan-kesulitan. Dalam kondisi itu, yang bisa menguatkan adalah Yesus Kristus itu sendiri,” kata Julianus.
Menurut Julianus, kehadiran orang Kristen di dunia bukan untuk memperbesar kehebatan atau kekuasaannya, melainkan bagaimana bersama Yesus Kristus membuat keadaan yang buruk, menjadi baik dan keadaan yang baik menjadi lebih baik lagi.
“Itu harus konsisten dan terus menerus sehingga yang diperlukan adalah orang Kristen harus mereformasi dirinya,” kata Julianus.
Julianus menjelaskan, reformasi yang dia maksud adalah bagaimana umat Kristen sadar bahwa tujuan hidupnya bukan hanya untuk mengejar kemuliaan diri sendiri dan keluarganya. Melainkan membawa kebaikan sebesar-besarnya untuk semua ciptaan Tuhan, termasuk tumbuhan dan hewan.
Menurut Julianus, kesadaran itu penting. Apalagi saat ini, kita dihadapkan dengan berbagai persoalan terkait kerusakan lingkungan hidup yang berdampak pada terjadinya berbagai bencana alam.
“Itulah panggilan dasar orang Kristen. Bersama Yesus Kristus, dia tidak hanya memperbaiki diri sendiri, tetapi juga memperbaiki lingkungan hidup,” kata Julianus.
Perbedaan
Dalam kesempatan itu, Julianus mengingatkan kembali arti penting menghargi perbedaan yang menjadi modal membangun negeri ini. Termasuk ketika Indonesia akan menghadapi tahun politik pada 2019.
“Umat Kristiani sadar bahwa perbedaan itu tidak sesuatu yang mutlak, tetapi juga sebuah kekayaan. Sejak penciptaan alam semesta, semua berbeda, tidak ada yang sama persis,” kata Julianus.
Oleh karena itu, dalam menghadapi Pemilu 2019, pasti akan ada perbedaan pilihan. “Itu suatu realitas. Dalam keluarga saja, ada perbedaan harapan dan keinginan, apalagi pada sebuah negara. Oleh karena itu, jangan sampai perbedaan itu dipakai untuk menghancurkan sesama atau saling memecah belah,” tambah Julianus.
Julianus mengajak semua pihak menghargai dan menghormati perbedaan tersebut. “Perbedaan itu harus diterima dengan tulus dan ikhlas karena ia adalah kekayaan yang dapat memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik dan efektif lagi,” ujar Julianus.
Kepala Kepolisian Resor Kota Padang Ajun Komisaris Besar Yulmar Try Himawan menyatakan, polisi menjamin keamanan menjalankan ibadah Natal. Jumlah personel yang disipakan sebanyak 450 orang dari Kepolisian Resor Kota Padang, 150 orang dari Kepolisian Daerah Sumbar, dan 160 dari instansi terkait lainnya.