15 Alat Pendeteksi Getaran Gempa Dipasang di Padang
Sebanyak 15 alat pendeteksi getaran akibat gempa dipasang di Kota Padang, Sumatera Barat. Alat bernama Seismic Intensity Meter itu merupakan hibah dari pemerintah Jepang yang diserahkan melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sebanyak 15 alat pendeteksi getaran akibat gempa dipasang di Kota Padang, Sumatera Barat. Alat bernama seismic intensity meter itu merupakan hibah dari Pemerintah Jepang yang diserahkan melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Padang Sutan Hendra di Padang, Sabtu (15/6/2019), mengatakan, alat tersebut dipasang di 11 kantor kecamatan, Balai Kota Padang, Dinas Sosial Padang, serta Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Padang.
”Sejauh ini alat baru dipasang di Pusdalops BPBD Padang dan kantor Dinas Sosial Padang. Ditargetkan pemasangannya selesai dalam seminggu ini,” kata Sutan.
Alat itu berguna untuk mengestimasi tingkat getaran akibat gempa bumi dengan cepat.
Berdasarkan buku panduan yang dikeluarkan BMKG, alat itu berguna untuk mengestimasi tingkat getaran akibat gempa bumi dengan cepat. Data hasil pengamatan tingkat guncangan dari alat kemudian dianalisis untuk dapat menjadi salah satu parameter dalam memonitor potensi tingkat dampak kerusakan yang disebabkan gempa.
Adapun fungsi alat untuk mendeteksi guncangan pada suatu peralatan tertentu akibat gempa, bukan untuk mengukur kekuatan gempa. Perangkat itu juga berfungsi mengirimkan data hasil pengamatan secara otomatis melalui jaringan internet ke BMKG di Jakarta.
Sutan melanjutkan, skala yang digunakan alat ini adalah Modified Mercalli Intensity (MMI) dengan rentang tingkatan I-XII. Data yang diterima oleh sensor alat akan terkirim langsung ke bagian pendataan BMKG di Jakarta sehingga kerja BPBD semakin mudah karena tidak perlu mengirimkan data secara manual via e-mail ataupun aplikasi Whatsapp.
”Hasil pengukuran juga lebih akurat. Selama ini, kami mengukurnya dengan merasakan saja, kemudian diperkirakan berapa MMI-nya yang terasa,” ujar Sutan.
Ditambahkan Sutan, untuk di Sumbar, alat pendeteksi ini baru ada di Kota Padang. Bantuan alat dari Jepang menambah jumlah peralatan mitigasi bencana di kota rawan gempa ini. Pada April lalu, tiga alat pendeteksi getaran gempa yang merupakan proyek percontohan dari Telkom University Bandung juga dipasang di tiga titik Kota Padang.
Secara terpisah, Staf Manajemen Seismologi Teknik BMKG, Tuti Daswenti, mengatakan, selain di Padang, peralatan hibah dari Pemerintah Jepang itu juga dipasang hampir di seluruh provinsi yang rawan bencana gempa. ”Total ada 200 alat yang dipasang. Paling banyak di Jakarta dengan 40 alat,” kata Tuti.
Daerah lain yang juga mendapat bantuan peralatan antara lain Banten, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Bali, Semarang, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Bengkulu, dan DKI Jakarta.