Tim Bantuan Pencarian Dikerahkan ke Perairan Masalembu
Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Kalimantan Timur, mengirimkan tim bantuan untuk pencarian korban kecelakaan Kapal Motor Santika Nusantara di perairan Masalembu, Jawa Timur.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS – Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Kalimantan Timur, mengirimkan tim bantuan untuk pencarian korban kecelakaan Kapal Motor Santika Nusantara di perairan Masalembu, Jawa Timur. Tim yang terdiri dari 32 orang itu diperkirakan tiba pukul 17.30 WIB sore ini.
KM Santika Nusantara terbakar di perairan Masalembu, Jawa Timur, Kamis (22/8/2019). Dalam manifes yang diterima otoritas kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, kapal tujuan Balikpapan itu tercatat mengangkut 111 penumpang plus anak buah kapal serta 84 kendaraan. Namun, data hingga Sabtu malam di Posko SAR Surabaya menyebutkan, kapal mengangkut 308 penumpang (Kompas, 25/8/2019).
Sementara, penyelidikan rinci penyebab kebakaran masih akan dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Sementara, pencarian penumpang masih dilakukan hingga Kamis mendatang. Untuk memaksimalkan pencarian, Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Balikpapan mengirimkan 10 orang penyelamat, 21 anak buah kapal, dan seorang analis operasi penyelamatan. Mereka diberangkatkan dengan Kapal Motor Wisanggeni ke Masalembu.
“Sabtu, pukul 23.30 Wita, KM Wisanggeni diberangkatkan ke perairan Masalembu, sesuai arahan Kantor Pencarian dan Penyelamatan Surabaya untuk kegiatan evakuasi korban,” ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Balikpapan Octavianto, Minggu (25/8).
Tim diberangkatkan dari Dermaga Somber, Balikpapan. Jarak yang ditempuh sekitar 200 mil laut (370 kilometer). Octavianto mengatakan, cuaca buruk sempat menghadang perjalanan kapal di sekitar Selat Makassar. Ketinggian ombak 1-2 meter. Namun, pada pukul 9.00 Wita, cuaca kembali baik sehingga tim bisa melanjutkan perjalanan.
Manajer PT Jembatan Nusantara yang mengoperasikan KM Santika Nusantara, Sutarto, mengatakan, berdasarkan keterangan nakhoda, api yang menyebabkan kebakaran berasal dari salah satu kendaraan di bagian dek kendaraan. Anak buah kapal berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (CO2), tetapi gagal. Penumpang lalu dievakuasi menggunakan sekoci (Kompas, 25/8/2019).
Dugaan sementara, salah satu dari 84 kendaraan di kapal membawa bahan mudah terbakar. Barang tersebut kemudian memicu api yang melahap bagian dek kendaraan, termasuk sejumlah mobil dan kendaraan lain.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas, korban KM Santika Nusantara yang sudah dievakuasi Tim SAR gabungan, hingga pukul 06.25 WIB sebanyak 309 orang. Data sementara yang terkumpul, tiga orang di antaranya tewas. Para korban dievakuasi menggunakan KM Dharma Fery 7, KM Spill Citra, KN Cundamani, KM Putra Tunggal 8, dan KM SAR Laksmana.