Bupati Puncak Kuatkan Mahasiswa untuk Melanjutkan Studi
Bupati Puncak, Papua, Willem Wandik, Rabu (11/9/2019) petang, menguatkan dan menenangkan para mahasiswa Papua yang pulang kampung untuk tetap melanjutkan studi dan tidak perlu takut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Bupati Puncak, Papua, Willem Wandik, Rabu (11/9/2019) petang, menguatkan dan menenangkan para mahasiswa Papua yang pulang kampung untuk tetap melanjutkan studi dan tidak perlu takut.
Penguatan itu dilakukan karena mereka berpulangan setelah munculnya ujaran kebencian bernada rasis yang berujung pada demonstrasi dan kerusuhan di sejumlah daerah di Papua. Kepala Polri menjamin keamanan mahasiswa Papua untuk melanjutkan kuliahnya.
Willem di depan sekitar 100 perwakilan mahasiswa asal Kabupaten Puncak di Jayapura menyatakan situasi di Papua dan luar Papua seperti Pulau Jawa dan Bali telah kondusif. Bahkan, ia secara langsung membacakan pesan seluler antara dirinya dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian kepada para mahasiswa.
Dalam pesan tersebut, Kapolri menjamin seluruh mahasiswa Papua dapat mengikuti kuliah di seluruh wilayah Indonesia dengan aman.
Willem mengatakan, pertemuan ini sangat penting untuk memulihkan mental para mahasiswa pascainsiden persekusi dan ujaran rasis di Jawa Timur serta konflik yang terjadi Jayapura.
”Dengan kegiatan ini, Pemkab Puncak telah menginisiasi rekonsiliasi bagi mahasiswa pascainsiden 29 Agustus 2019. Saya optimistis mental mahasiswa yang trauma telah dipulihkan,” ujar Willem.
Ia mengimbau kepada 250 mahasiswa asal Puncak yang kuliah di sejumlah daerah agar tidak pulang ke kampung halaman karena terprovokasi isu yang tidak benar.
”Saya berharap adik-adik mahasiswa tetap melanjutkan kuliah di Pulau Jawa dan Bali seperti biasanya. Saya telah berkoordinasi dengan pimpinan TNI dan Polri untuk menjamin keamanan kalian,” ucap Willem.
Saya berharap adik-adik mahasiswa tetap melanjutkan kuliah di Pulau Jawa dan Bali seperti biasanya. Saya telah berkoordinasi dengan pimpinan TNI dan Polri untuk menjamin keamanan kalian.
Dalam pertemuan itu, Willem juga menyosialisasikan beasiswa bagi mahasiswa asal Kabupaten Puncak. ”Setiap tahun kami mengucurkan anggaran sebesar Rp 20 miliar sebagai beasiswa bagi sekitar 1.000 mahasiswa. Program tersebut sangat membantu aktivitas perkuliahan mereka selama ini,” lanjutnya.
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Kabupaten Puncak Wilayah Jayapura Aperau Kiwak menyampaikan apresiasi atas upaya Pemkab Puncak memulihkan trauma yang dialami mahasiswa.
”Saya berharap teman-teman di Papua maupun luar Papua tetap melanjutkan kuliah dengan tepat waktu dan bisa memanfaatkan program beasiswa dengan baik,” ujar Aperau.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, total sebanyak 1.073 mahasiswa dari sejumlah daerah di Indonesia kembali ke Papua hingga Rabu ini. ”Kami tidak tahu apakah mereka mendapatkan masalah atau ada skenario tertentu di balik aksi pulangnya para mahasiswa ini. Rencananya, saya akan menggelar pertemuan dengan perwakilan mereka dalam waktu dekat,” tuturnya.