Ganjar Pranowo: Siswa Sekolah di Jateng Belajar Daring Selama 14 Hari
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan aktivitas belajar mengajar di sekolah dilakukan secara jarak jauh selama 14 hari. Kebijakan itu diambil seiring perkembangan wabah virus korona baru.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengganti kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan belajar jarak jauh atau daring selama 14 hari. Kebijakan itu diambil seiring perkembangan wabah virus korona baru di Indonesia.
Ganjar mengatakan hal tersebut setelah rapat bersama sejumlah pemangku kepentingan di Jateng, di kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Sabtu (14/3/2020) malam. Ditiadakannya kegiatan belajar mengajar selama 14 hari itu berlaku bagi seluruh jenjang pendidikan, mulai SD hingga SMA.
"Hari ini memang banyak pertanyaan tentang sekolah, maka (diputuskan) sekolah yang tidak ujian semua libur dan diganti belajar daring selama dua minggu. Sementara ujian di sekolah tetap berjalan, kecuali Kota Solo (yang telah menetapkan kejadian luar biasa)," kata Ganjar.
Ia menambahkan, untuk perguruan tinggi, beberapa rektor masih melakukan pembicaraan, tetapi sebagian sudah meniadakan kegiatan di kampus. "Ada yang dengan kesadaran (meliburkan), tetapi beberapa rektor masih berkomunikasi dengan kami. Senin nanti akan dibicarakan terkait kondisi-kondisi ini," ucapnya.
Menurut Ganjar, pihaknya juga dikontak oleh penyelenggara layanan bimbingan belajar daring Ruang Guru dan membicarakan terkait pemindahan cara belajar dari tatap muka menjadi daring. Hal tersebut masih dalam penjajakan, termasuk terkait peralatan yang dibutuhkan dalam melaksanakan itu. Baru setelah itu ada tindak lanjut pelaksanaan.
Terkait unit kesehatan, lanjut Ganjar, pihaknya mendata alat-alat kesehatan yang sulit dicari. "Alat pelindung diri, termasuk masker dan alkohol sudah kami kejar. Kami sudah koordinasi dengan beberapa orang termasuk dari pusat agar (kebutuhan) bisa terpenuhi," katanya.
Hingga Sabtu malam, pasien terkonfirmasi positif di Jateng masih dua orang yakni di Kota Solo.
Adapun hingga Sabtu malam, pasien terkonfirmasi positif di Jateng masih dua orang yakni di Kota Solo. "Terbaru ada meninggal di RS Margono Soekarjo Banyumas. Masuk Sabtu pukul 03.00 dan meninggal pukul 15.45. Usia 37 tahun perempuan. Pengujian sudah dilakukan dan dikirim, tetapi hasilnya belum keluar," ucap Ganjar.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menuturkan, saat ini pemerintah pusat sudah mengizinkan pengujian spesimen tak harus di Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta.
"Paling dekat di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta," kata Yulianto.
Sebelumnya, sejumlah pemerintah daerah di Jateng juga telah mengurangi aktivitas kegiatan di keramaian. Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Ade Bhakti Ariawan, Sabtu mengatakan, pihaknya menunda acara Semarang Night Carnival 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan.