Kondisi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, membaik.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Kondisi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, membaik. Ini berita gembira di tengah terus bertambahnya pasien terinfeksi penyakit menular tersebut di Indonesia.
Direktur Utama RSUD Undata I Komang Ade menyatakan, pasien berkondisi umum bagus. Indikatornya, tanda-tanda vital yang meliputi kesadaran, tensi, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh dalam batas normal. ”Kondisi fisiknya baik. Saat ini tak tidak ada keluhan sesak napas. Pasien sudah tidak diinfus, tidak pakai oksigen juga,” katanya di Palu, Sulteng, Sabtu (28/3/2020).
Pasien tersebut merupakan orang pertama yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulteng. Ia dirawat di RSUD Undata setelah dirujuk dari salah satu rumah sakit pada Sabtu (14/3/2020). Ia pernah berada di Jakarta sejak akhir 2019 hingga awal Maret.
Per Jumat (27/3/2020) sore, total pasien dalam pengawasan (PDP) di Sulteng 18 orang. Mereka dirawat di lima rumah sakit rujukan di Sulteng yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Morowali Utara, Banggai, dan Tolitoli.
Dari jumlah tersebut, hasil pemeriksaan sampel lima pasien untuk tahap pertama dinyatakan negatif Covid-19. Mereka masih menunggu hasil pemeriksaan tahap kedua bersama dengan hasil pemeriksaan tahap pertama 12 PDP lainnya.
Terkait kebijakan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-10, Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyatakan, sejumlah langkah strategis pemerintah dinilai cukup untuk mencegah penularan penyakit tersebut. Langkah-langkah tersebut adalah pembatasan kegiatan yang menghimpun banyak orang, pengaturan kerja di rumah sejumlah ASN (berumur lebih dari 50 tahun dan punya riwayat sakit), penyediaan sejumlah sarana umum untuk mengantisipasi membeludaknya pasien, serta pembatasan lalu lintas antarprovinsi sehingga bisa diawasi dan diperiksa.
”Kebijakan tersebut dibantu dengan rencana rapid test dan penyemprotan disinfektan yang intensif, pengawasan di lapangan terkait social distancing,” katanya.
Menurut rencana, tes cepat dilakukan terhadap anggota keluarga dan orang lain di sekitar tempat tinggal pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, tes cepat itu juga dilakukan terhadap para petugas medis.
Terkait penyemprotan disinfektan, berbagai pihak terus melakukannya di fasilitas sosial di Palu, antara lain tempat ibadah, pasar, jalan, kantor-kantor, dan layanan publik. Penyemprotan dilakukan TNI-Polri, instansi pemerintah, dan lembaga kemanusiaan.
Anggota DPRD Sulteng, Yahdi Basma, menyatakan, sejumlah kebijakan telah diambil pemerintah, seperti pembatasan arus kendaraan di pintu masuk dan keluar Sulteng yang disebutnya lockdown terbatas. Penyediaan sarana pendukung untuk mengantisipasi risiko terburuk penanganan pasien juga telah dilakukan.
”Alangkah baik untuk dipertimbangkan agar PDP diintegrasikan di gedung-gedung yang telah disiapkan agar mereka terbebas dari pasien umum di rumah sakit,” katanya.
Alangkah baik untuk dipertimbangkan agar PDP diintegrasikan di gedung-gedung yang telah disiapkan agar mereka terbebas dari pasien umum di rumah sakit
Hal lainnya, segera menggelar pembahasan terkait realokasi APBD 2020 untuk penanganan wabah Covid-19. Ini agar penanganan Covid-19 di Sulteng lebih tersistematis. Untuk itu pemerintah diharapkan memiliki proyeksi data sebagai gambaran umum kebijakan anggaran. Jika menggunakan dana siap pakai (DSP) seperti sekarang ini, porsinya tak cukup.