Hotel Amaris Ambon mulai membuka layanan setelah lebih dari dua pekan manajemen hotel mensterilkan semua ruangan dari kemungkinan menempelnya virus korona baru.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Selama lebih dari dua pekan, manajemen Hotel Amaris Ambon melakukan pembersihan total semua ruangan dari kemungkinan menempelnya virus korona baru penyebab penyakit Covid-19. Pelayanan hotel juga sudah melewati pemeriksaan sampling dan dinyatakan negatif Covid-19. Hotel Amaris Ambon kini mulai membuka pelayanan bagi para tamu.
Hotel yang berada di Jalan Diponegoro, Kota Ambon, Maluku, itu sempat dijauhi lantaran menjadi tempat menginap seorang warga luar Ambon yang belakangan dinyatakan positif terinfeksi virus korona. Pasien pertama di Maluku itu pun kini dinyatakan sudah sembuh oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah dr Haulussy, Ambon.
Kami sudah melakukan pembenahan secara maksimal selama lebih dari dua pekan.
”Bisnis hotel kami terpuruk setelah menjadi korban dari virus korona. Kami sudah melakukan pembenahan secara maksimal selama lebih dari dua pekan. Kini, kami siap melayani konsumen. Kami berharap dukungan publik untuk kami,” kata Manajer Hotel Amaris Ambon Firman, Kamis (2/4/2020).
Menurut Firman, pihaknya semakin ketat menerapkan penapisan bagi tamu yang datang ke hotel itu. Selain pemeriksaan suhu tubuh, penerima tamu akan mengamati kondisi kesehatan secara kasatmata dan meminta riwayat perjalanan tamu tersebut. Jika dicurigai berisiko, pihak hotel akan menyarankan tamu untuk memeriksa kesehatannya di rumah sakit terdekat.
Firman meminta dukungan dari masyarakat agar tidak lagi menilai hotel tersebut sebagai sarang virus korona sebagaimana isu yang beredar. Hal itu dapat mematikan bisnis hotel yang mempekerjakan 100 persen warga Ambon itu. ”Pekerja kami 50 orang, semuanya orang Ambon. Kalau bisnis ini terganggu, dampaknya juga kena ke pekerja,” ujarnya.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mendukung pengoperasian kembali hotel tersebut. Ia mengingatkan agar semua hotel menerapkan standar penapisan yang ketat bagi tamu yang datang. Ia menyadari, perekonomian kota, termasuk bisnis perhotelan, terpukul akibat virus korona, padahal perekonomian Kota Ambon ditopang oleh industri jasa dan perdagangan.
Sudah sembuh
Pasien positif Covid-19 yang pernah menginap di Hotel Amaris itu dilaporkan sudah sembuh dan meninggalkan RSUD dr Haulussy. Sebanyak 14 rekannya serta pelayan hotel yang sebelumnya dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan pun dinyatakan negatif Covid-19. Mereka sudah diperkenankan keluar dari tempat karantina setelah lebih dari dua minggu dikarantina.
”Setelah dilakukan pemeriksaan kedua, pasien itu dinyatakan negatif. Untuk membuktikan lagi maka dilakukan pemeriksaan ketiga dan hasilnya juga negatif. Dengan demikian, yang bersangkutan dinyatakan telah sembuh,” kata anggota Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Melky Lohi.
Dari penelusuran tim gugus tugas, ditemukan 102 orang yang pernah berinteraksi dengan kasus 01. Setelah diperiksa, hasilnya 73 orang negatif, sementara 29 orang lainnya belum diketahui hasilnya. Pemeriksaan sampling dilakukan di Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Pasien 01 yang sudah sembuh itu merupakan warga Bekasi, Jawa Barat, yang datang untuk mengerjakan proyek bangunan di Ambon.
Dengan demikian, hingga 1 April 2020, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Maluku sebanyak 132 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) 8 orang. Para ODP dan PDP ini tersebar di 11 kabupaten/kota di Maluku.