Kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu, kini menular melalui transmisi secara lokal. Kewaspadaan perlu ditingkatkan.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Penularan Covid-19 yang disebabkan virus korona baru, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang semula dibawa oleh orang yang bepergian ke daerah terpapar, kini telah menjadi transmisi lokal. Semua pihak harus lebih waspada agar penularan tidak makin meluas.
”Selama ini, di Sulteng, Covid-19 ini kasus \'impor\', yaitu orang yang datang dari luar membawa penyakit. Khusus Kota Palu, kasusnya sudah menjadi transmisi lokal. Penularannya sudah dari orang ke orang di Palu. Ini harus kita perhatikan dengan lebih waspada,” kata Juru Bicara Teknis Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulteng Jumriati Yunus, di Palu, Selasa (14/4/2020).
Jumriati, yang juga menjabat Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulteng, menjelaskan, perubahan eskalasi penularan merujuk pada meningkat signifikannya pasien positif Covid-19 di Palu. Akhir pekan lalu, ada tambahan tiga pasien sehingga total menjadi tujuh orang dari sebelumnya empat pasien.
Ketiga pasien baru itu tertular dari anggota keluarga mereka yang memiliki riwayat bepergian dan berinteraksi dengan banyak orang yang diduga terinfeksi Covid-19. Satu anggota keluarga tersebut meninggal pada Senin (13/4).
Empat pasien yang terlebih dahulu terinfeksi memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang terpapar Covid-19. Mereka, antara lain, pulang dari Jakarta dan kegiatan keagamaan yang diikuti banyak orang.
Total pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Palu sebanyak 19 orang, termasuk delapan orang yang dirawat dan menjalani isolasi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Tak hanya pasien yang positif Covid-19, Palu juga memiliki delapan pasien dalam pengawasan (PDP), yang hasil pemeriksaan sampel usap tenggorokannnya belum diterima. Jumlah itu tertinggi dari daerah lain di Sulteng, yang totalnya sebanyak 26 PDP. Hal sama juga berlaku pada status orang dalam pemantauan (ODP) yang berjumlah 179 orang. Jumlah itu separuh lebih dari total 283 ODP di Sulteng.
Agar transmisi lokal tak meluas, Jumriati menyatakan, Pemerintah Kota Palu harus menelusuri dengan ketat riwayat kontak pasien konfirmasi positif. Ini dimaksudkan untuk menemukan orang tanpa gejala, ODP, dan PDP.
Masyarakat juga diminta untuk disiplin menjaga jarak serta tak berkumpul atau menghadiri kerumunan. Selain itu, warga juga harus menggunakan masker saat keluar rumah serta selalu mencuci tangan.
”Kalau tidak dilakukan, bisa terjadi peningkatan kasus yang signifikan di Kota Palu. Virus ini sangat cepat penularannya,” kata Jumriati.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Huzaema memastikan pihaknya melacak riwayat kontak pasien positif Covid-19 secara berjenjang.
”Kami melacak kontak pertama dari pasien pertama yang positif. Lalu kontak dari yang terkontak dengan pasien positif. Selama ini, mereka kooperatif untuk pengungkapan kasus,” ucapnya.
Dalam pemantauan di Palu, secara umum, warga cukup taat dengan imbauan pemerintah, seperti mengenakan masker saat meninggalkan rumah. Di pasar dan warung atau kios pinggir jalan tersedia tempat cuci tangan yang bisa digunakan sebelum dan setelah bertransaksi. Warung kopi dan sejumlah restoran pun ditutup.