Distribusi Bansos di Bandung Raya Libatkan Tukang Pos dan Ojek Daring
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan sosial kepada 5.492 keluarga yang perekonomiannya terdampak pandemi Covid-19, Minggu (19/4/2020). Bantuan sosial atau bansos itu diantarkan PT Pos dan ojek daring.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan sosial kepada 5.492 keluarga rumah tangga sasaran yang perekonomiannya terdampak pandemi Covid-19, Minggu (19/4/2020). Bantuan sebesar Rp 500.000 tersebut berupa paket sembako dan uang tunai.
Bantuan diberikan kepada 4.668 keluarga di Kota Bandung dan 824 keluarga di Kota Cimahi. Kedua daerah tersebut berada di kawasan Bandung Raya yang akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Rabu (22/4).
”Ini bagian tugas kami selaku pimpinan untuk mengecek persiapan. Prinsipnya lebih cepat, lebih baik,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kantor Sentral Pengolahan Pos Bandung.
Bantuan sosial atau bansos itu diantarkan oleh PT Pos Indonesia (Persero) dan ojek daring. Dengan begitu, warga tidak perlu keluar rumah untuk mengambil bantuan.
Bantuan Pemprov Jabar merupakan satu dari sembilan pintu bansos untuk masyarakat. Pintu bantuan lain adalah Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, Kartu Prakerja, dana desa, bansos dari Presiden di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), serta bansos dari pemerintah kabupaten/kota.
Selain itu, masih ada bantuan dari Kementerian Sosial Rp 600.000 per keluarga. Warga yang terlewat dari program bantuan di atas akan diakomodasi lewat gerakan nasi bungkus atau Gasibu untuk memastikan kebutuhan pangan semua warga terpenuhi.
Bansos diantarkan oleh PT Pos Indonesia (Persero) dan ojek daring. Dengan begitu, warga tidak perlu keluar rumah untuk mengambil bantuan tersebut.
Ridwan Kamil meminta bupati/wali kota merumuskan kuota masyarakat di setiap pintu bansos tersebut. ”Data penerima bansos masih harus disempurnakan. Namun, sambil datanya disempurnakan, kami kirimkan bantuan untuk yang sudah siap,” ucapnya.
Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Bandung Eric Mohamad Atthauriq berterima kasih atas bansos dari Pemprov Jabar. Menurut dia, bantuan itu akan mengurangi beban warganya saat penerapan PSBB.
Eric menuturkan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kota Bandung berjumlah sekitar 137.000 keluarga. Sejumlah 60.000 keluarga di antaranya sudah mendapat bantuan lewat PKH dan kartu sembako.
Dengan demikian, masih ada 77.000 keluarga yang belum menerima bansos dari APBN. ”Sekarang sudah ada bantuan dari provinsi untuk 4.668 keluarga. Pemkot Bandung sudah siap mengalokasikan anggaran untuk sisanya,” ujarnya.
Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna juga menyampaikan terima kasih atas bansos tersebut. Menurut dia, pandemi Covid-19 tidak hanya menyangkut masalah kesehatan, tetapi juga dampak sendi kehidupan lainnya, terutama ekonomi.
Sementara itu, Kepala Kantor Regional V Jabar PT Pos Indonesia Heli Siti Halimah mengatakan, bansos akan langsung diantar ke rumah penerima bantuan. ”Kami berharap masyarakat bisa menunggu di rumah,” ujarnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar juga akan mendistribusikan 12.000 paket bantuan berupa makanan kaleng. Rinciannya, 2.000 paket untuk Kabupaten Sumedang, 2.000 paket untuk Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, serta 2.000 paket untuk Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Selain itu, masing-masing 1.000 paket untuk Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Pangandaran. Sementara 1.000 paket lainnya dibagi untuk Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.