Sultra Masih Menunggu Hasil Pemeriksaan 156 Spesimen
Penyebaran Covid-19 di Sultra terus bertambah dengan 4 kasus baru. Sebanyak 156 spesimen lain masih menunggu hasil uji laboratorium di Makassar.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Kasus penyebaran Covid-19 di wilayah Sulawesi Tenggara terus meningkat. Sebanyak empat kasus baru, termasuk seorang anak buah kapal KM Lambelu, dinyatakan positif terjangkit virus korona. Sebanyak 156 spesimen lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra dr La Ode Rabiul Awal menjelaskan, hingga Minggu (26/4/2020) sore, kasus positif Covid-19 di Sultra bertambah empat kasus, dengan jumlah total kasus 45 pasien positif. Sebanyak enam pasien dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal.
Empat kasus baru di Sultra ini tersebar di beberapa daerah, yaitu 2 kasus di Kota Baubau, 1 kasus di Kota Kendari, dan 1 kasus di Kabupaten Kolaka Timur. Persebaran pasien ini berasal dari sejumlah kluster lama, baik yang terjadi secara lokal maupun dari luar kota. Penambahan kasus baru ini membuat persebaran Covid-19 telah mencakup 8 dari 17 kabupaten/kota di provinsi ini.
”Untuk yang di Kendari, itu masih bertalian erat dengan kasus sebelumnya, dan telah dirawat di RS Bahteramas Kendari. Sementara, yang di Kolaka Timur, itu diketahui mengikuti kegiatan keagamaan di Gowa dan diupayakan untuk segera dirawat di RS terdekat,” ucap Rabiul.
Khusus pasien di Baubau, Rabiul menyampaikan, satu orang merupakan laki-laki yang juga ABK KM Lambelu dan seorang lainnya memiliki riwayat menumpang kapal dari Ambon menuju Baubau. Penelusuran sedang dilakukan oleh gugus tugas setempat.
”Untuk pasien ABK KM Lambelu itu sudah diambil swab-nya sejak 20 April lalu, dan dikirim ke Makassar. Tapi, baru keluar sekarang karena reagen (pereaksi kimia) di laboratorium habis. Kami juga sudah mengirim 133 swab baru dan 23 swab lanjutan. Semuanya masih menunggu hasil uji laboratorium,” kata Rabiul.
Sebanyak 133 sampel swab baru merupakan sampel yang diambil dari sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara. Sementara itu, 23 sampel lanjutan adalah sampel dahak dari pasien positif untuk mengetahui kondisi terakhir setelah dirawat di ruang isolasi. Seorang pasien positif dapat dinyatakan sembuh setelah dua kali hasil uji dahak dinyatakan negatif.
Dihubungi terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Baubau Roni Muchtar mengatakan, dua orang yang dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan uji sampel dahak ini adalah dua kasus pertama di Baubau. ”Satu perempuan yang baru bepergian dari Ambon dan seorang lainnya laki-laki yang merupakan ABK KM Lambelu. Keduanya sore ini sudah dimasukkan ke RS Baubau untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi,” katanya.
Khusus pasien yang juga awak KM Lambelu, kata Roni, dia telah melakukan isolasi mandiri sejak kedatangan pada awal April. Selama karantina, pasien tidak memiliki gejala khusus dan tergolong dalam kondisi sehat. Meski demikian, pengambilan sampel tetap dilakukan pada 20 April lalu hingga hasilnya keluar dan dinyatakan positif.
”Total keseluruhan penumpang dan ABK KM Lambelu yang turun di Baubau itu 206 orang. Sebanyak 71 di antaranya adalah warga Baubau dan sisanya tersebar di sejumlah kabupaten. Sebanyak 70 penumpang dan awak lainnya terpantau sehat,” kata Roni yang juga menjabat Sekretaris Daerah Baubau.
Sementara itu, Roni melanjutkan, untuk pasien perempuan, pihaknya masih menelusuri perjalanan pasien ini. Sebab, ia diketahui melakukan perjalanan dengan kapal laut dari Ambon, Maluku, sekitar tiga pekan lalu, dan mendatangi banyak tempat selama di Baubau.
Terkait adanya dua kasus di Baubau ini, Pemkot Baubau terus melakukan pemeriksaan masyarakat dan pembatasan akses keluar-masuk. ”Untuk PSBB, kami masih kaji karena butuh banyak pertimbangan. Yang pasti, kami mengimbau agar masyarakat tinggal di rumah dan menjaga jarak jika terpaksa keluar,” kata Roni.