Dua Desa Banyak Kasus Positif Covid-19, Gubernur Bali Minta Isolasi Ketat Dipatuhi
Warga diimbau melaksanakan karantina mandiri di rumah. Untuk memenuhi kebutuhan logistik warga Banjar Serokadan, pemerintah membangun dapur umum.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Gubernur Bali meminta warga di dua wilayah, yakni di Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, dan di Lingkungan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, mengikuti dan mematuhi pelaksanaan isolasi ketat di wilayah mereka. Isolasi ketat itu dijalankan untuk mencegah penularan Covid-19.
Permintaan itu menyusul hasil tes cepat pada Kamis lalu yang menunjukkan 443 warga Desa Abuan menunjukkan hasil reaktif meskipun pada tes uji tenggorakan dengan metode reaksi rantai polymerase (PCR), Jumat (1/5/2020), jumlahnya berkurang.
Dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi Bali, yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Bali, I Dewa Made Indra menyebutkan, isolasi wilayah di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli, dan di Lingkungan Padangkerta, Karangasem, itu ditetapkan bupati.
Pernyataan Indra itu menegaskan kembali pernyataan Gubernur Bali Wayan Koster dalam rapat jarak jauh (telekonferensi) dengan Wakil Kepala Polda Bali Brigadir Jenderal (Pol) I Wayan Sunartha dan Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto di Denpasar, Jumat. Rapat juga diikuti Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
Dalam rapat itu, Koster meminta masyarakat disiplin dan mematuhi kebijakan isolasi wilayah serta meminta Panglima Kodam IX/Udayana dan Kepala Polda Bali menugasi jajarannya turut mengawasi dan mengontrol mobilitas warga di wilayah yang diisolasi secara ketat tersebut.
Langkah isolasi ketat itu bertujuan mencegah penularan penyakit kepada warga lain. Warga diimbau melaksanakan karantina mandiri di rumah. Untuk memenuhi kebutuhan logistik warga Banjar Serokadan, pemerintah membangun dapur umum. Pengoperasian dapur umum di Abuan itu juga melibatkan personel Polres Bangli dan Kodim 1626/Bangli.
Transmisi lokal
Sebelumnya, tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Bali melaksanakan tes cepat (rapid test) massal di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kabupaten Bangli, dan di Lingkungan Padangkerta, Karangasem, sejak Kamis (30/4). Pemeriksaan digelar setelah ditemukannya 13 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara transmisi lokal di kedua daerah itu dari 22 kasus positif baru di Bali pada Selasa (28/4).
Hingga Jumat, lebih dari 2.000 orang diuji cepat di kedua wilayah itu. Lebih dari 1.870 orang yang diuji adalah warga di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli. Dari 1.210 orang warga Banjar Serokadan yang ditescepat, Kamis, sebanyak 443 sampel menunjukkan hasil reaktif. Adapun dari 669 orang yang dites cepat pada Jumat, 4 orang menunjukkan hasil reaktif.
Tim gugus tugas kemudian mengambil sampel usap (swab) dari warga yang terindikasi reaktif hasil tes cepat dan memeriksakannya ke laboratorium kesehatan di RSUP Sanglah, Denpasar, untuk diuji dengan metode PCR. ”Dari 126 spesimen swab yang sudah diuji dan hasilnya sudah keluar (Jumat) sore tadi, seluruh spesimen swab itu hasilnya negatif,” kata Indra.
Secara terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa menyatakan, langkah isolasi wilayah di Desa Abuan, Bangli, sudah diputuskan Bupati Bangli yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli.
Dirgayusa menyatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli membantu pelaksanaan uji cepat di Banjar Serokadan, Desa Abuan, tersebut. Bahkan, mereka melaksanakan uji cepat tahap kedua secara acak terhadap 23 orang warga Banjar Serokadan yang hasilnya pada Kamis lalu mengindikasikan reaktif.
”Kami memakai alat rapid test yang berbeda. Hasilnya, 23 sampel yang diuji itu menunjukkan nonreaktif,” ujar Dirgayusa kepada Kompas.
Sementara itu, sampai Jumat (1/5), jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Bali sebanyak 235 kasus. Terdapat penambahan 13 kasus positif sejak Kamis. Adapun pasien positif Covid-19 yang sembuh di Bali bertambah 8 orang sehingga secara keseluruhan terdapat 121 pasien positif Covid-19 yang sudah sembuh. Hingga Jumat masih terdapat 114 pasien yang dirawat di Bali.