Menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo terkait pengendalian Covid-19, sejumlah daerah di Pulau Jawa mulai melaksanakan tes cepat secara massal.
Oleh
TIM KOMPAS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Tes cepat (rapid test) Covid-19 mulai dilaksanakan secara masif di sejumlah daerah. Langkah ini krusial bagi pemetaan penyebaran Covid-19, serta tindak lanjut penanganannya. Tes cepat menjadi salah satu instruksi Presiden Joko Widodo terkait pengendalian kasus Covid-19 di Pulau Jawa.
Dalam rapat terbatas evaluasi efektivitas pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) melalui telekonferensi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/5/2020), Presiden memerintahkan pemangku kepentingan agar fokus untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.
Pengurangan penyebaran Covid-19 itu dinilai hanya berhasil apabila diikuti peningkatan tes cepat secara masif, ditambah kedisiplinan masyarakat menjalankan PSBB (Kompas, 13/5/2020).
Sampel (tes cepat) kami ambil secara acak.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta segera menggelar tes cepat massal di tempat-tempat kerumunan, seperti pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. Langkah ini dibarengi dengan memperketat penertiban di ruang publik yang berpotensi menimbulkan kerumunan warga.
”Sampel (tes cepat) kami ambil secara acak. Di pasar kecil, misalnya, nanti dari para pengunjung dan penjual kami ambil sampel, bisa hingga 200 orang atau 500 orang. Di supermarket, nanti pengambilan sampel termasuk dari pengunjung dan karyawan,” kata Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji, Rabu (13/5/2020).
Pelaksanaan tes cepat juga diimbangi dengan penambahan jumlah ruang isolasi bagi peserta tes yang menunjukkan hasil reaktif. Koordinasi dengan pemerintah kabupaten/ kota dilakukan untuk penambahan ruang isolasi.
Tes cepat massal juga dilakukan di sejumlah pusat perbelanjaan di Banyuwangi, Jawa Timur. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan, 5.000 paket tes cepat akan digunakan dalam dua minggu ke depan.
Kemarin, tes cepat dilakukan terhadap 250 orang yang dipilih secara acak di lima pusat perbelanjaan besar di Banyuwangi. Hal ini menindaklanjuti temuan transmisi lokal di Banyuwangi. Tes cepat juga akan dilakukan di sejumlah pasar tradisional.
Seiring tes cepat massal, tambahan lima rumah sakit rujukan disiapkan. Semula hanya RSUD Blambangan yang jadi rujukan di Banyuwangi.
Di Kabupaten Malang, Jatim, kesehatan lebih dari 130 pedagang dan pembeli di Pasar Karangploso, Rabu (13/5/2020), diperiksa. Sejumlah 91 orang di antaranya menjalani tes cepat dan semuanya menunjukkan hasil nonreaktif.
Di Surabaya, Jatim, gedung Asrama Haji disiapkan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Tambahan ruang perawatan pun disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien seiring masifnya tes cepat.
Tes ”swab” terkendala
Tes swab (tes usap) massal di daerah terpapar Covid-19 di Jawa Barat masih terkendala keterbatasan alat dan tempat pemeriksaan. Padahal, sudah terjadi gelombang pemudik yang berisiko membawa virus korona baru.
Di Kabupaten Kuningan, daerah tujuan pemudik, misalnya, belum dilakukan tes swab massal. ”(Uji swab) belum bisa direncanakan karena masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Provinsi Jabar agar pemeriksaannya dilakukan di Cirebon,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kuningan Susi Lusiyanti.
Menurut Susi, selama ini, pemeriksaan sampel uji swab terpusat di Labkesda Jabar di Bandung. Hasilnya memakan waktu sekitar dua pekan. Jika pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, bisa lebih cepat.
Pihaknya menyiapkan 500 viral transport medium (VTM) yang digunakan untuk membawa spesimen sampel uji swab. Tambahan 75 VTM dari Pemprov Jabar dinilai cukup untuk uji swab massal.
Di Kabupaten Cirebon, uji swab mulai dilakukan terhadap 22 warga Cirebon yang datang dari Bali karena terkena PHK. ”Hasil tesnya besok (Kamis). Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati, Cirebon,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana.
Uji swab massal di Kabupaten Cirebon dialokasikan bagi 500 orang. Beberapa kampung melakukan tes cepat, antara lain di Manukan Kulon, Bratang Gede, Rungkut Lor, Kedung Baruk, Wonokusumo, Dupak, dan Wonorejo.