Kewaspadaan masih harus ditingkatkan, termasuk di Kota Tegal yang mulai melonggarkan pembatasan sosial. Tes massal dan edukasi disiplin menjaga jarak tetap mutlak adanya.
Oleh
HRS/JUM/FRN/XTI/FLO/ZAK
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Di tengah keraguan efektivitas penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, masih ada provinsi ataupun kabupaten/kota yang mulai mempertimbangkan menerapkannya. Laju pertambahan kasus positif Covid-19 di daerah-daerah itu menjadi pertimbangan utamanya.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, ada kemungkinan DIY menerapkan PSBB. ”Kalau memang nanti dengan kluster-kluster itu positifnya dominan, mungkin juga kami lakukan PSBB,” kata Sultan HB X seusai pencanangan penyerahan bantuan sosial, Jumat (15/5/2020) di Kota Yogyakarta.
Data Dinas Kesehatan DIY, sampai Kamis (14/5), jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 185 orang, 68 di antaranya dinyatakan sembuh, sedangkan 7 orang meninggal.
Menurut data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, sedikitnya ada empat kluster besar penularan, yakni kluster Jemaah Tabligh Kabupaten Sleman, kluster Jemaah Tabligh Kabupaten Gunung Kidul, kluster Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB), serta kluster toko grosir di Sleman.
Hingga kini, Pemprov DIY masih mengutamakan edukasi kepada masyarakat. ”Sebetulnya, kami PSBB atau tidak, kalau masyarakat patuh dan disiplin tinggal di rumah, selesai masalahnya,” kata Sultan, yang juga Raja Keraton Yogyakarta.
Jumat kemarin, gerakan memakai masker dicanangkan. Melalui gerakan itu, warga DIY diajak tertib bermasker saat berkegiatan di luar rumah.
Di Kalimantan Selatan, tiga daerah penyangga Kota Banjarmasin akhirnya menyusul menerapkan PSBB mulai Sabtu (16/5), yakni di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, dan Kota Banjarbaru.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris Makkie, yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, mengatakan, tiga daerah tersebut sudah menyiapkan semua hal teknis ataupun non-teknis.
”Kami berharap mobilitas masyarakat di wilayah Banjarbaru dan Martapura bisa turun sampai 50 persen. Dengan begitu, diharapkan tak terjadi lagi penularan atau penambahan kasus positif Covid-19,” kata Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan.
Di Ambon, Maluku, pemerintah kota tengah melengkapi proposal mengajukan PSBB. Lima hari terakhir, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Ambon naik 116 persen dari 25 orang menjadi 54 orang. Jumlah meninggal naik 100 persen dari 2 orang menjadi 4 orang.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, kenaikan itu menunjukkan terjadi transmisi lokal masif. Salah satu kepala dinas pun terinfeksi.
Proposal PSBB telah disampaikan kepada Pemprov Maluku untuk disempurnakan. Lalu, diajukan kepada pemerintah pusat. ”Ambon siap melaksanakan PSBB,” ujar Richard.
Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Melky Lohi, mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 di Maluku ada 72 orang dengan lima kematian. Kota Ambon menjadi titik penyebaran tertinggi, 75 persen kasus positif Covid-19 dibandingkan data se-provinsi.
Di Papua, saat ini juga sedang direncanakan penerapan PSBB di tiga daerah, yakni Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, dan Kabupaten Keerom.
Relaksasi Kota Tegal
Pada hari pertama relaksasi aturan PSBB di Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (15/5), arus lalu lintas terpantau lebih padat. Masyarakat dari daerah sekitar Kota Tegal, yang selama PSBB dibatasi akses masuk ke Kota Tegal, memperoleh kembali kebebasannya.
Relaksasi atau pelonggaran PSBB bersamaan dengan penurunan status daerah dari zona merah ke zona hijau. Seiring relaksasi, sejumlah ruas jalan yang ditutup pembatas beton dibuka lagi. Lampu penerangan jalan dinyalakan lagi dan aturan pembatasan waktu operasional pusat perbelanjaan pun dicabut. Restoran kembali diizinkan melayani makan di tempat.
Sandra (23), warga Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, senang dengan relaksasi PSBB itu. Tiga minggu lamanya ia tidak bebas berkunjung ke Kota Tegal. Ari (33), warga Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, juga bersyukur. Relaksasi PSBB membuat ia punya alternatif tempat berbelanja barang untuk keperluan Lebaran.
”Biasanya (saya) belanja di Cirebon, tetapi di sana mal-mal tutup karena Covid-19. Alhamdulillah, mal-mal di Kota Tegal buka,” ucap Ari.
Hingga Jumat malam, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, tetangga Kota Tegal, masih berstatus zona merah. Di Brebes, 23 orang masih dikarantina dan dirawat positif Covid-19. Di Kabupaten Tegal, 3 pasien dirawat.
Secara terpisah, pengamat kebijakan publik Universitas Pancasakti Tegal, Hamidah Abdurrachman, mengatakan, Pemkot Tegal harus mengimbangi pelonggaran aturan PSBB dengan pengetatan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan. Pemkot Tegal harus bisa memastikan masyarakat memahami bahwa relaksasi tak sama dengan pembebasan.
Tes massal
Selain pengetatan pengawasan dan edukasi kepada masyarakat terkait makna relaksasi, Pemkot Tegal juga disarankan melakukan tes massal. Tes massal bisa membuktikan bahwa status zona hijau yang saat ini disandang Kota Tegal bukan status semu. Dari sekitar 240.000 warga Kota Tegal, baru 2.000 orang yang dites.
Terkait tes massal, Pemprov Papua menyiapkan 249.000 alat tes cepat secara bertahap untuk pemeriksaan secara massal Covid-19. Pemeriksaan di empat kabupaten dan satu kota.
Lima daerah sasaran pemeriksaan massal adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Nabire, Kabupaten Biak Numfor, dan Kabupaten Mimika. ”Tes cepat sudah 20.243 anak. Kami masih punya persediaan 31.000 alat tes cepat. Kami akan terus menyediakan hingga 249.000 unit,” kata Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua dr Silwanus Sumule.
Terkait pengobatan pasien positif Covid-19, di Nusa Tenggara Barat jumlah pasien sembuh meningkat lebih dari 50 persen dari total kasus. Hingga kemarin, pasien positif ada 356 orang, yang 183 di antaranya sembuh.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan, jumlah pasien sembuh terbanyak di Kota Mataram, yakni 46 orang.