Polda Papua: Dua Tenaga Gugus Tugas Covid-19 Intan Jaya Ditembak KKB
Kepolisian Daerah Papua menyatakan kelompok kriminal bersenjata di balik aksi penyerangan dua tenaga kesehatan di Kabupaten Intan Jaya pada Jumat (22/5/2020). Polisi bersama TNI saat ini tengah menuju lokasi.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Papua menyatakan, kelompok kriminal bersenjata merupakan pihak yang menembak dua tenaga kesehatan di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (22/5/2020). Kedua korban ditembak saat hendak mengantar obat-obatan dalam tugas penanganan Covid-19 di Wandai.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, Papua, Sabtu (23/5/2020), mengatakan, dua tenaga kesehatan yang ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Wandai adalah Alemanek Bagau dan Koni Somou.
Ia mengungkapkan, kedua tenaga kesehatan tersebut ditembak saat hendak mengantar obat-obatan untuk menangani penyebaran Covid-19. Alemanek dalam kondisi kritis, sedangkan Koni meninggal.
”Kedua tenaga kesehatan tersebut tergabung dalam Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Kesehatan Kabupaten Intan Jaya. Mereka gugur dalam tugas kemanusiaan,” kata Ahmad.
Ia menuturkan, Kapolres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar Yuli Karre Pongbala bersama anggota dan pihak TNI telah menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban pada Sabtu ini. ”Tempat kejadian sangat jauh dan kondisi medan sulit. Hal ini menjadi tantangan anggota menuju ke lokasi tersebut. Mereka butuh waktu sekitar lima jam untuk dapat tiba di sana,” ucap Ahmad.
Kapolres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar Yuli Karre Pongbala mengatakan, pihaknya telah meminta bantuan pihak TNI yang bertugas di Intan Jaya untuk menuju lokasi guna mengevakuasi korban. Sebab, jumlah anggota polisi di Intan Jaya tidak mencukupi.
Kepolisian telah meminta bantuan pihak TNI yang bertugas di Intan Jaya untuk menuju lokasi guna mengevakuasi korban. Sebab, jumlah anggota polisi di Intan Jaya tidak mencukupi.
Diketahui, terdapat delapan distrik atau kecamatan di Intan Jaya. Namun, ada lima distrik yang belum dijaga pihak kepolisian, yakni Tomasiga, Agisiga, Ugimba, Wandai, dan Iyandoga.
”Jumlah anggota kami di Intan Jaya belum mencapai satu peleton atau 30 personel. Karena itu, kami bersama TNI akan meninjau lokasi kejadian tersebut,” ucapnya.
Pastor Yustinus Rahangiar, pemipin perwakilan gereja Katolik di Intan Jaya, mengatakan, dari informasi terakhir, kedua korban telah dibawa dari Wandai ke daerah Bilay.
”Hingga saat ini kami masih mencari informasi keberadaan terakhir kedua korban. Belum diketahui apakah mereka diserang warga setempat atau kelompok sipil bersenjata,” tutur Yustinus.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Sebby Sambom, saat dikonfirmasi, membantah pihaknya terlibat dalam aksi penyerangan dua tenaga kesehatan di Wandai. Ia menyatakan, hal ini merupakan propaganda yang bertujuan menjatuhkan nama baik OPM di mata publik internasional.
”Kami sudah berkomitmen tidak menyerang tenaga kesehatan yang sedang bertugas di tengah pandemi Covid-19,” kata Sebby.