54 Tenaga Medis RSUD dr Soemarno Kapuas Jalani Karantina Mandiri
Sebanyak 54 tenaga kesehatan RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menjalani karantina mandiri karena memiliki riwayat kontak dengan dua dokter positif Covid-19.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
KUALA KAPUAS KOMPAS — Sebanyak 54 tenaga kesehatan RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menjalani karantina mandiri karena memiliki riwayat kontak dengan dua dokter positif Covid-19. Kabupaten Kapuas menjadi salah satu daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak di Kalteng.
Direktur RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo, Agus Waluyo, menjelaskan, dengan banyaknya perawat dan dokter yang dikarantina, pihaknya sempat menutup layanan di ruang instalasi gawat darurat (IGD) pada Sabtu (22/5/2020). Namun, pada Senin (25/5/2020) malam, layanan IGD untuk penyakit selain Covid-19 sudah bisa dilakukan setelah pihaknya mendapatkan bantuan tenaga medis.
”Mereka terpapar dari dua dokter yang setelah diperiksa positif Covid-19. Semua menjalani karantina mandiri sesuai protokol 14 hari masa inkubasi,” kata Agus saat dihubungi dari Palangkaraya.
Agus menjelaskan, semula dua dokter terinfeksi Covid-19 dari pasien yang kemungkinan tidak jujur meski memiliki riwayat perjalanan dari daerah zona merah dan memiliki gejala klinis Covid-19. Kedua dokter itu merupakan dokter umum yang tidak bertugas menangani pasien Covid-19.
”Dengan kejadian seperti ini, tentunya yang dirugikan bukan hanya kami petugas kesehatan yang memberikan pelayanan, melainkan berdampak luas kepada masyarakat yang benar-benar memerlukan pelayanan akhirnya harus tertundani,” ucap Agus.
Sebelum dibuka kembali, dilakukan sterilisasi pada setiap ruangan di IGD, mulai dari ruang dokter, ruang jaga, hingga ruang tunggu pasien.
Sebelum dibuka kembali, lanjut Agus, pihaknya sudah melakukan sterilisasi pada setiap ruangan di IGD, mulai dari ruang dokter, ruang jaga, hingga ruang tunggu pasien. ”Kami berupaya maksimal melayani di tengah pandemi ini, kami juga gunakan APD yang lengkap,” katanya.
Kabupaten Kapuas merupakan kabupaten dengan urutan kedua dari 14 kabupaten/kota di Kalteng yang memiliki kasus positif Covid-19 terbanyak, yakni 62 kasus. Hingga kini, terdapat 16 orang dalam pengawasan (ODP), 6 pasien dalam perawatan (PDP), dengan 11 orang meninggal, dan 9 orang lainnya sembuh.
Sementara di Kalteng, jumlah kasus positif terinfeksi virus korona baru pun kian banyak. Saat ini mencapai 311 kasus positif. Sebanyak 143 pasien sedang dirawat, 151 orang sembuh, dan 17 orang meninggal.
Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul mengungkapkan, pihaknya berharap tenaga kesehatan selalu memakai alat pelindung diri (APD) sesuai protokol. Pihaknya juga sudah mendistribusikan APD sesuai kebutuhan dan jumlah kasus.
”Distribusi APD tetap dari dinas kesehatan setempat, nanti mereka yang distribusikan ke rumah sakit dan puskesmas di wilayahnya,” kata Suyuti.
Untuk APD di puskesmas hanya mendapatkan proteksi level 1, yakni masker bedah dan sarung tangan. Mereka tidak membutuhkan jubah pelindung. ”Sarung tangan itu tidak harus setiap pasien (datang) diganti, petugas kesehatan bisa menyesuaikan kebutuhannya saja,” kata Suyuti.
Suyuti menambahkan, sebanyak apa pun APD yang diberikan kepada tenaga kesehatan, tidak akan efektif dan selalu kurang jika masyarakat tidak menuruti protokol kesehatan. Selama aktivitas warga tidak dibatasi, penularan akan terus terjadi.
”Terlebih ada orang tanpa gejala sehingga sangat berbahaya ketika mereka masih berada di tengah-tengah masyarakat, apalagi berkerumun,” kata Suyuti.