Tingkat Kesembuhan Rendah, Pemkab Ketapang Diminta Perhatikan Gizi Pasien
Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, masih rendah. Pemerintah Kabupaten Ketapang diminta lebih memperhatikan kondisi pasien, termasuk asupan gizi dan obat untuk menunjang kesembuhan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS – Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, masih rendah, yakni 4,7 persen. Pemerintah Kabupaten Ketapang pun diminta lebih memperhatikan kondisi pasien, termasuk asupan gizi dan obat untuk menunjang kesembuhan.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Kamis (4/6/2020), menuturkan, di Kabupaten Ketapang, pasien yang sembuh belum signifikan. Sementara, di kabupaten-kabupaten lainnya, pasien sudah lebih banyak sembuh. Hal ini harus diperhatikan.
“Kalau obat sudah pasti standarnya sama. Artinya, menu makannya perlu diperhatikan. Kalau di Kota Pontianak, misalnya, menu yang wajib untuk pasien Covid-19 adalah madu asli, telur, pepaya, dan alpukat. Semuanya untuk meningkatkan imunitas pasien,” kata Sutarmidji.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar per Rabu (3/6) tingkat kesembuhan pasien konfirmasi Covid-19 di Kalbar sebesar 39,11 persen. Dari 202 kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar, sudah 79 orang yang sembuh.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson, pada Rabu (3/6) malam, juga memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten Ketapang. Tingkat kesembuhan di Ketapang hanya sekitar 4,7 persen. Dari 21 pasien konfirmasi Covid-19 yang sembuh baru satu orang berdasarkan data per 3 Juni.
“Hal ini sebenarnya menurut saya, perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang maupun Pemerintah Kabupaten Ketapang terhadap kasus konfirmasi Covid-19 kurang,” ungkap Harisson.
Dia mencontohkan, Kota Pontianak angka kesembuhannya sudah mencapai 48 persen dari 101 total kasus positif Covid-19. "Jika belajar dari Pontianak, Pemerintah Kota Pontianak benar-benar menyiapkan rumah singgah di rusunawa yang dikelola dengan baik,” ujarnya.
Di rusunawa, ada dokter dan perawat yang setiap hari memantau pasien. Tenaga kesehatan di rusunawa juga memperhatikan menu makanan yang baik bagi pasien. Makanan yang bergizi itu membantu proses penyembuhan pasien Covid-19.
“Jadi, sekali lagi saya menekankan, agar Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, benar-benar memberikan perhatian khusus kepada kasus-kasus konfirmasi Covid-19,” kata Harisson.
Jika memang Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang tidak mampu menangani kasus-kasus Covid-19 di daerahnya, Harisson menawarkan agar pasien dibawa ke Pontianak. Harapannya agar pasien tersebut dapat lebih cepat sembuh.
Jangan sampai tidak diberikan asupan gizi yang baik.
“Sebenarnya, kasus di Ketapang banyak orang tanpa gejala. Namun, agar Covid-19 tidak ada lagi dalam tubuh seseorang, imunitas tubuhnya harus benar-benar bagus. Ini sebenarnya bisa dibantu Dinas Kesehatan Ketapang atau Pemerintah Kabupaten Ketapang dengan memberikan perhatian dari gizi dan obat-obatan. Jangan sampai tidak diberikan asupan gizi yang baik,” kata Harisson.
Harisson juga memberikan perhatian dan peringatan kepada kabupaten-kabupaten lain yang angka kesembuhannya masih di bawah 20 persen. Harisson berharap dinas kesehatan kabupaten betul-betul memperhatikan kondisi pasien agar cepat pulih dan bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang Rustami menuturkan, hal itu terjadi karena obat-obatan yang tersedia tidak begitu lengkap akibat pengiriman barang dari Jakarta terkendala. Ada obat yang dipesan hingga kini belum tiba.
“Kemudian, tradisi masyarakat kita, budaya mengonsumsi obat tradisional seperti jamu-jamuan sebagai suplemen atau alternatif tidak ada,” ungkap Rustami.
Namun, Rustami tidak mengetahui persis obat apa yang dipesan tetapi belum juga tiba di Ketapang hingga kini. “Maaf, saya kurang tahu. Yang jelas anti virus,” kata Rustami.
Rustami menuturkan, pihaknya juga sebetulnya sedang menunggu hasil swab negatif yang kedua terhadap enam orang pasien. Jika hasil swab kedua itu keenam pasien dinyatakan negatif, maka mereka dinyatakan sembuh.