Kalbar Tunggu Arahan Pusat Terkait Pembelajaran Tahun Ajaran Baru
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menunggu petunjuk pusat mengenai pola pembelajaran pada tahun ajaran baru. Para pemangku kebijakan setempat sepakat butuh kehati-hatian membuka kembali aktivitas pendidikan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menunggu petunjuk pemerintah pusat mengenai pola pembelajaran pada tahun ajaran baru secara tetap muka atau masih mempertahankan pembelajaran jarak jauh. Sembari menunggu keputusan, sejumlah sekolah mulai menyiapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan.
”Tahun ajaran baru tetap dimulai 13 Juli. Namun, model pembelajarannya apakah tatap muka di kelas atau tetap daring. Pada intinya kami masih menunggu petunjuk pusat. Kami tidak mau berbeda dari pusat,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Suprianus Herman, Senin (8/6/2020).
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar juga terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di Kalbar. Hal itu untuk melihat perkembangan Covid-19 di Kalbar.
Meski demikian, sejumlah SMA/SMK mulai menyiapkan fasilitas penunjang untuk penerapan protokol kesehatan, misalnya tempat cuci tangan dan pengaturan tempat duduk sesuai jarak aman. Namun, Pemprov Kalbar tidak mau gegabah mengambil keputusan dan tetap menunggu keputusan dari pusat.
Gubernur Kalbar Sutarmidji, dalam seminar secara daring Menuju Normal Baru di ruang Data Analytic Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu, pekan lalu, mengatakan, pihaknya akan mengikuti arahan dari pusat. ”Daerah juga perlu persiapan dulu,” ujarnya.
Sutarmidji menuturkan, bidang pendidikan menjadi perhatian khusus pihaknya. Untuk sekolah-sekolah di kota, fasilitas penunjang pembelajaran tatap muka di tengah pandemi mungkin bisa dengan mudah disiapkan. Namun, untuk sekolah di daerah-daerah perlu mendapat perhatian khusus.
Untuk sekolah-sekolah di kota, fasilitas penunjang pembelajaran tatap muka di tengah pandemi bisa mudah disiapkan. Namun, untuk sekolah di daerah-daerah perlu mendapat perhatian khusus.
”Beberapa waktu lalu ada salah satu bupati yang ingin membuka kembali sekolah di daerahnya. Saya katakan jangan dulu sebab hal itu terlalu berisiko bagi anak-anak kita. Keselamatan peserta didik perlu diperhatikan betul-betul,” kata Sutarmidji.
Normal baru antara pusat dan daerah, lanjut Sutarmidji, juga harus satu pemahaman. Jadi, ada satu prosedur tetap yang dijalankan. Pemprov Kalbar juga terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di Kalbar. Jika ada kenaikan kasus, harus kembali diperketat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 secara kumulatif di wilayah tersebut hingga Senin (8/6/2020) pukul 07.00 sebanyak 210 orang. Sebanyak 114 di antaranya sembuh, 83 orang diisolasi ketat, dan 4 orang meninggal dunia. Tingkat kesembuhan di Kalbar 54,28 persen.
Di Kota Pontianak, pembelajaran siswa juga masih dilakukan dari rumah. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono telah memperpanjang masa belajar di rumah hingga waktu yang tidak ditentukan. Ada masukan dari orangtua murid dan tokoh masyarakat agar kegiatan normal baru di sekolah dipertimbangkan secara khusus. Dari situ, proses belajar di rumah pun diperpanjang.
Apalagi, siswa PAUD dan TK dinilai belum bisa disiplin menjaga jarak dalam kegiatan di sekolah. ”Masalah sekolah perlu persiapan matang. Jadi, Pemkot Pontianak memperpanjang belajar di rumah hingga waktu yang tidak ditentukan,” ucap Edi.
Jika seiring waktu kondisi sudah aman dan bisa dirancang protokol pencegahan Covid-19 yang kuat di sekolah serta bisa diterapkan semua guru dan siswa, kegiatan belajar di sekolah bisa dipulihkan secara bertahap.
Namun, jika seiring berjalannya waktu kondisi sudah aman dan bisa dirancang protokol pencegahan Covid-19 yang kuat di sekolah serta bisa diterapkan semua guru dan siswa, kegiatan belajar di sekolah bisa dipulihkan secara bertahap. Namun, saat ini, prioritas utama tetap pada keselamatan siswa.
Sejauh ini, protokol kesehatan sedang disusun sambil terus melihat petunjuk prosedur pelaksanaannya. Petunjuk dari pusat juga menjadi pertimbangan dalam menyusun protokol kesehatan di daerah.
Terkait dengan pendidikan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga sepakat tidak gegabah. Siswa masih belajar dari rumah. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, masih perlu pembahasan lebih lanjut terkait dengan pembukaan aktivitas pendidikan di sekolah.