Tenaga Kesehatan Terus Tertular Covid-19, Papua Butuh Penanganan Khusus
Di tengah keterbatasan sumber daya manusia, jumlah tenaga medis yang terpapar Covid-19 terus terjadi di Papua. Diduga kelelahan, butuh standar penanganan khusus bagi tenaga kesehatan di tengah kasus yang terus bertambah.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Di tengah keterbatasan sumber daya manusia, jumlah tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 terus terjadi di Papua. Diduga kelelahan, butuh standar penanganan khusus bagi tenaga kesehatan di tengah kasus yang terus bertambah.
Berdasarkan data Dinas Sosial, Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi Papua, jumlah penduduk di Papua hingga akhir 2019 mencapai 4.349.343 jiwa. Sementara jumlah anggota Ikatan Dokter Indonesia Papua, hingga April 2020, sebanyak 1.163 orang. Dengan data itu, satu dokter di Papua harus melayani 3.817 orang. Padahal, berdasarkan standar Oreganisasi Kesehatan Dunia (WHO), idealnya seorang dokter melayani 2.500 orang.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, Silwanus Sumule, di Kota Jayapura, Kamis (11/6/2020), mengatakan, tiga dari 27 tenaga kesehatan di Mimika positif Covid-19 setelah tes usap. Sementara sebanyak 24 tenaga kesehatan lainnya negatif Covid-19, dan bisa kembali bekerja. ”Hal itu bakal berdampak dalam upaya penanganan Covid-19 di daerah zona merah,” kata Silwanus.
Ke depan, Silwanus berharap semua tenaga kesehatan di Papua diharapkan meningkatkan disiplin kesehatan di tempat kerja. Ia pun mengimbau tenaga kesehatan tidak lalai melaksanakan protokol kesehatan.
Berdasarkan data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, dari 54 orang itu, baru tujuh tenaga kesehatan yang sembuh. Mereka terdiri dari dokter dan perawat yang tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Jayawijaya, Merauke, dan Kabupaten Mimika.
”Tenaga kesehatan kami kini kelelahan. Mereka menangani pasien yang bertambah setiap hari,” kata Silwanus.
Tenaga kesehatan kami kini kelelahan. Mereka menangani pasien yang bertambah setiap hari.
Jumlah akumulasi kasus pasien positif Covid-19 di Papua telah mencapai 1.169 orang. Sebanyak 825 orang dalam perawatan, 329 orang sembuh, dan 15 orang meninggal. ”Hari ini ada penambahan satu pasien positif Covid-19 berusia 50 tahun yang meninggal dunia di Mimika. Sementara jumlah pasien yang sembuh mencapai 12 orang,” ujar Silwanus.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Papua Donald Aronggear sangat menyesalkan hal ini. Ia berharap Pemerintah Provinsi Papua beserta tim gugus tugas penanganan Covid-19 di kabupaten dan kota kembali mengevaluasi protokol kesehatan di puskesmas dan rumah sakit.
”Diperlukan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat di fasilitas kesehatan. Misalnya, sistem pemeriksaan khusus sebagai upaya penapisan warga sebelum memasuki puskesmas dan rumah sakit,” kata Donald.