Nakes Bebas Covid-19, Puskesmas Pasir Panjang di Kupang Segera Dibuka Lagi
Setelah sempat tutup sepekan karena nakes terpapar Covid-19, Puskesmas Pasir Panjang, Kota Kupang, di Nusa Tenggara Timur segera dibuka lagi. Semua nakes dinyatakan bebas Covid-19.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Puskesmas Pasir Panjang, Kota Kupang, di Nusa Tenggara Timur segera dibuka seusai 50 tenaga kesehatan atau nakes di tempat itu dinyatakan bebas Covid-19. Sebelumnya, puskesmas ini ditutup selama sepekan karena dua nakes di puskesmas itu terpapar Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji, Jumat (10/7/2020), mengatakan, dokter yang positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh setelah dirawat satu pekan di RSUD Yohannes Kupang. ”Puluhan tenaga kesehatan dari Puskesmas Pasir Panjang, Kota Kupang, yang menjalani tes PCR pun dinyatakan negatif. Mereka menjalani tes swab karena dokter di puskesmas itu dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke Surabaya dan Denpasar selama sepekan,” kata Ernest.
Dengan hasil negatif tersebut, para dokter dan perawat di Puskesmas Pasir Panjang, Kupang, yang sempat berhenti selama satu pekan melayani pasien segera beraktivitas kembali. Akan tetapi, dokter tetap menjalani karantina selama 14 hari di rumah sebelum masuk bekerja lagi.
Pihak Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Denpasar, Bali, untuk melakukan penelusuran terhadap dokter tersebut selama berada di Denpasar. Diduga dokter tersebut terpapar Covid-19 saat berada di Denpasar. Mereka yang akan ditelusuri adalah orangtua dan anggota keluarga dokter, dan tempat-tempat di mana dokter itu bepergian selama di Denpasar.
Di Kota Kupang, jumlah orang tanpa gejala (OTG) mencapai 363 orang. Dari jumlah itu, 170 orang selesai dipantau. Kasus positif Covid-19 sebanyak 36 orang dengan rincian tiga orang masih dalam perawatan dan satu orang meninggal; adapun yang lainnya sudah sembuh.
Di NTT, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 NTT, Marius Jelamu, mengatakan, kasus Covid-19 di provinsi ini mencapai 121 orang. Sebanyak 21 orang sedang menjalani perawatan dan 92 orang sembuh. Sebanyak 13 kabupaten/kota di NTT sudah terpapar Covid-19, sembilan kabupaten masuk zona hijau. Satu perawat di Sumba Timur yang terpapar Covid-19 setelah merawat pasien Covid-19 pun dinyatakan sembuh.
Ia mengingatkan masyarakat NTT agar tetap menjalani protokol kesehatan di masa normal baru. Meski banyak pasien yang sembuh, jangan lengah dan anggap enteng karena Covid-19 begitu mudah menyebar.
”Saat ini sedang datang ratusan pekerja migran asal NTT di seluruh kabupaten/kota. Sudah ada kluster baru pekerja migran yang positif Covid-19 di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Karena itu selalu waspada. Tiap-tiap orang menjaga diri, dan orangtua mengawasi anak-anak saat berada di luar rumah,” kata Jelamu.
Otoritas pelabuhan dan bandara di seluruh kabupaten/kota di NTT agar secara ketat menjalankan protokol kesehatan terhadap orang yang datang. Warga yang datang harus dipastikan bebas dari Covid-19 dan dipantau keberadaan mereka.
Meski demikian, pengawasan tidak boleh menghambat arus lalu lintas warga dari satu tempat ke tempat lain. Mobilitas barang dan manusia tetap berjalan, tetapi disesuaikan dengan protokol kesehatan yang ada.
Pada masa normal baru, kewaspadaan justru harus lebih ditingkatkan dibandingkan dengan saat semua orang tinggal di dalam rumah. ”Mencegah guna menghindari ledakan kasus, itu jauh lebih baik. Ketika ada pemeriksaan suhu tubuh dan masker di setiap pintu masuk suatu kabupaten/kota, kita sabar saja karena paling hanya 2-3 menit. Kesabaran seperti ini harus menjadi pola hidup di masa normal baru,” kata Jelamu.