Gandeng Komunitas, Pemkot Denpasar Berdayakan Masyarakat Selama Pandemi Covid-19
Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menggandeng perusahaan dan komunitas di masyarakat Kota Denpasar untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat menjalani kehidupannya di tengah pandemi virus korona.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menggandeng perusahaan dan komunitas di masyarakat Kota Denpasar untuk bersama-sama membangkitkan dan memberdayakan masyarakat menjalani kehidupannya di tengah pandemi penyakit akibat virus korona baru (Covid-19). Ribuan bibit sayur dan lele dibagikan melalui komunitas.
Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, langkah berkebun dengan menanam sayur dan beternak lele dapat menjadi upaya menjaga ketahanan pangan keluarga selain menjaga kesehatan mental warga di tengah situasi pandemi Covid-19.
”Walaupun kecil-kecilan, kalau semuanya mau bergerak dan melakukannya, tentu akan berdampak luas,” kata Jaya Negara dalam penyerahan bantuan bibit di kebun Smansa Urban Farming di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Rabu (15/7/2020).
Sementara itu, Badan Pusat Statistik mengumumkan, jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2020 bertambah 1,63 juta orang dibandingkan periode September 2019. Begitu pula di Bali, jumlah penduduk miskin di Pulau Dewata diperkirakan 165.190 orang pada Maret 2020 atau bertambah 8.300 orang dibandingkan periode September 2019. Penambahan jumlah penduduk miskin di Bali juga dipengaruhi dampak pandemi Covid-19.
Walaupun kecil-kecilan, kalau semuanya mau bergerak dan melakukannya, tentu akan berdampak luas. (Jaya Negara)
Secara nasional, BPS menyatakan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap perubahan perilaku, aktivitas ekonomi, dan pendapatan penduduk. Pengeluaran konsumsi rumah tangga di Indonesia pada kuartal I-2020 dinyatakan mengalami pelambatan, yakni hanya bertumbuh 2,84 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, atau pada kuartal I-2019, sebesar 5,02 persen.
Sementara harga eceran secara nasional atas sejumlah komoditas pokok, misalnya beras, daging ayam ras, minyak goreng, dan gula pasir, dinyatakan mengalami kenaikan.
Dalam pemaparan secara dalam jaringan (daring) mengenai profil kemiskinan di Provinsi Bali berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2020, Rabu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho menyebutkan, pertambahan penduduk miskin di perkotaan terlihat lebih tinggi dibandingkan di wilayah perdesaan.
Indeks kedalaman kemiskinan di Bali pada Maret 2020 menunjukkan kenaikan 0,02 poin dibandingkan September 2019. Garis kemiskinan juga dinyatakan tercatat naik sekitar 4,10 persen, yakni dari Rp 412.906 per kapita per bulan pada September 2019, menjadi Rp 429.834 per kapita per bulan pada Maret 2020.
”Sedangkan indeks keparahan kemiskinan di Bali tidak mengalami perubahan. Sementara ketimpangan pendapatan di Bali mengalami penurunan,” kata Adi.
Kebun kota
Kebun Smansa Urban Farming dikelola alumnus Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Denpasar melalui komunitas Pekarangan Pangan Lestari. Koordinator Pekarangan Pangan Lestari Smansa Urban Farming (Surfing) I Gede Dedi Kusuma Antara menerangkan, kegiatan berkebun dan beternak lele di lahan terbatas itu dapat menjadi aktivitas pengisi waktu luang yang bermanfaat bagi warga di tengah situasi pandemi Covid-19.
”Selain menjadi upaya mandiri memenuhi kebutuhan bahan pangan, berkebun juga menjadi langkah pelepasan stres akibat tidak bekerja selama pandemi Covid-19,” kata Dedi.
Dalam acara Rabu, Dedi juga menyerahkan bibit tanaman sayur-mayur, seperti terong, cabai, dan tomat, kepada sejumlah komunitas dan instansi, termasuk pihak Desa Adat Denpasar dan Yayasan Pembinaan Anak Cacat Bali serta Kebun Berdaya Satgas Banjar Berdaya Covid-19 Tegeh Sari, Kota Denpasar. Komunitas Pekarangan Pangan Lestari juga mendistribusikan tong sale atau gentong berisikan bibit kangkung dan lele.
Selain hasil semaian di kebun Surfing, bibit sayur itu juga diperoleh dari bantuan perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), di antaranya, dari PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Kepala Divisi Umum dan Kesekretariatan Bank BPD Bali Ida Bagus Gede Ary Wijaya Guntur mengungkapkan, perusahaan peduli dan turut berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 dengan menyumbangkan 2.850 bibit sayur kepada warga melalui Pemkot Denpasar.
Dedi menambahkan, hampir semua sektor usaha mengalami tekanan dan aktivitasnya nyaris berhenti akibat terdampak pandemi Covid-19 karena tidak sedikit warga sementara tidak bekerja. Dengan berkebun di pekarangan rumah atau lahan yang terbatas luasnya, menurut Dedi, akan memberikan aktivitas kepada warga dan membantu memenuhi kebutuhan bahan pangan keluarga.
Kepala Sekolah Luar Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Cabang Bali Putu Nitiyasa menyatakan akan memanfaatkan bantuan bibit sayur dan tong sale yang diterimanya. ”Kami akan menanam di kebun sekolah dan menempatkan tong sale di taman sekolah,” kata Nitiyasa.