Rumah Sakit di Jayapura Mulai Kewalahan Hadapi Covid-19
Pelayanan kesehatan di sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura tidak optimal. Hal ini dipicu banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 dan daya tampung rumah sakit telah penuh.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura, Papua, mulai kewalahan melayani pasien terkait Covid-19. Selain daya tampung ruang perawatan yang terbatas, banyak tenaga kesehatan kini terpapar Covid-19.
Kondisi itu terlihat di Rumah Sakit Provita, Rabu (15/7/2020) pukul 15.00. Pengelola rumah sakit tidak lagi menerima pasien untuk rawap inap. Ruang instalasi gawat darurat juga ditutup. Di halaman rumah sakit dibangun tenda darurat untuk penanganan pasien sebelum dirujuk ke rumah sakit lain.
RS Provita adalah salah satu rumah sakit swasta yang menjadi mitra Pemerintah Provinsi Papua menangani kasus Covid-19 sejak Maret lalu. Rumah sakit ini memiliki 30 tempat tidur untuk pasien terpapar Covid-19.
Juru bicara Rumah Sakit Provita, Ignatius Letsoin, mengatakan, pihaknya tidak menutup total layanan kesehatan. Sejumlah layanan poli serta pemeriksaan laboratorium dan radiologi masih dibuka untuk melayani warga.
Akan tetapi, menurut Ignatius, pihaknya tidak bisa lagi menerima pasien rawat inap. Ruang perawatan telah penuh. Sebanyak 36 tenaga kesehatan di RS Provita juga terpapar Covid-19. Selain itu, alat pelindung diri, seperti masker N95, semakin terbatas karena digunakan setiap hari.
”Sebanyak 36 tenaga kesehatan itu terdiri dari 6 dokter dan 30 perawat. Hal ini menyebabkan layanan rawat inap ditutup untuk 14 hari mendatang. Apabila mereka belum sembuh, pelayanan rawat inap belum tentu dibuka kembali,” kata Ignatius.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua Komisaris Besar Agustinus M Hardi mengatakan, Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura juga hanya memiliki satu tempat tidur untuk pasien non-Covid-19 dan dua tempat tidur untuk pasien Covid-19.
”Beberapa hari lalu, kami sempat menghentikan pelayanan rawat inap karena seluruh tempat tidur telah penuh. Saat ini seorang dokter dan perawat di Rumah Sakit Bhayangkara terpapar Covid-19,” ungkap Agustinus.
Sebanyak 36 tenaga kesehatan itu terdiri dari 6 dokter dan 30 perawat. Hal ini menyebabkan layanan rawat inap ditutup untuk 14 hari mendatang. Apabila mereka belum sembuh, pelayanan rawat inap belum tentu dibuka kembali.
Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura juga membatasi pelayanan kepada masyarakat setelah 97 pegawainya terpapar Covid-19 pada Rabu (8/7/2020). Sebanyak 97 orang yang terpapar Covid-19 di RSUD Dok II terdiri dari tenaga medis, paramedis, tenaga administrasi, sukarelawan tes HIV, dan tenaga penunjang medis.
Berdasarkan data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, sebanyak 244 tenaga kesehatan terpapar Covid-19. Kota Jayapura adalah daerah terbanyak kasus tenaga kesehatan terpapar Covid-19, yakni 161 orang. Selain itu, kasus serupa terjadi di Kabupaten Jayapura, Keerom, Mimika, Merauke, dan Jayawijaya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Papua Donald Aronggear prihatin dengan banyaknya tenaga kesehatan di Papua yang terpapar Covid-19. Hal ini juga mengakibatkan pelayanan di rumah sakit terhambat.
”IDI meminta pemerintah benar-benar memprioritaskan perlindungan tenaga kesehatan di Papua. Sebab, jumlah tenaga kesehatan di sini tidak banyak,” ujar Donald.
Jangan berhenti
Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Silwanus Sumule mengatakan, pihaknya sudah meminta manajemen semua rumah sakit di Jayapura tidak menghentikan pelayanan bagi masyarakat. Dia berharap mereka mengoptimalkan sistem layanan rujukan antarsesama rumah sakit.
Silwanus menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua akan berupaya memenuhi semua kebutuhan rumah sakit agar tetap beroperasi. Salah satu langkahnya meminta bantuan sukarelawan tenaga kesehatan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan menyiapkan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan.
”Kami sedang mendata jumlah tenaga kesehatan yang dibutuhkan rumah sakit di Papua. Saat ini baru Rumah Sakit Dok II Jayapura yang mengajukan permohonan bantuan tambahan 150 tenaga kesehatan,” katanya.
Menurut Silwanus, masih terjadi peningkatan kasus pasien positif Covid-19 di Papua pada Rabu sebanyak 53 orang. Kota Jayapura dengan angka kasus positif tertinggi, yakni 31 orang. Jumlah kumulatif kasus pasien positif Covid-19 di Papua telah mencapai 2.406 orang. Sebanyak 1.216 orang masih dirawat, 1.164 orang sembuh, dan 26 orang meninggal.
”Tambahan 31 kasus di Kota Jayapura menunjukkan penyebaran Covid-19 masih tinggi dan warga kurang disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Kami akan mengambil langkah tegas untuk memperketat pengawasan orang yang masuk ke Papua,” tambahnya.