Transmisi Lokal Mulai Mengancam Kotawaringin Barat
Transmisi lokal mulai bertebaran di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Petugas menelusuri sekitar 50 pedagang yang positif virus korona.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Transmisi lokal dari wabah Covid-19 mulai menyebar di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Di pasar tradisional Pangkalan Bun, ibu kota Kotawaringin Barat, setidaknya ada 50 pedagang yang positif terinfeksi virus mematikan tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat Reneli menjelaskan, transmisi lokal mulai terkuak dari pasar tradisional di Pangkalan Bun setelah pihaknya melakukan tes cepat. Sebelumnya, kasus positif selalu datang dari luar daerah.
”Transmisi lokal sudah di mana-mana, tim kami masih terus melakukan penelusuran di lapangan agar semua bisa terdeteksi,” kata Reneli saat dihubungi dari Palangkaraya, Rabu (15/7/2020).
Kotawaringin Barat merupakan wilayah paling selatan Provinsi Kalimantan Tengah yang akses keluar masuknya sangat mudah lantaran terdapat bandara dan pelabuhan. Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kotawaringin Barat mendata selama ini hanya ada klaster Gowa dan Temboro, juga beberapa pengunjung dari Surabaya yang terdeteksi positif.
”Dalam beberapa minggu belakangan, pemerintah kami ataupun dari provinsi gencar melakukan pemeriksaan. Hasilnya banyak yang reaktif. Lalu dilanjutkan dengan uji usap,” jelas Reneli.
Data dari Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng menunjukkan, Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan salah satu wilayah dengan kasus positif terbanyak setelah Palangkaraya dan Kapuas. Saat ini terdapat 178 kasus positif, 2 pasien meninggal positif, 115 orang tanpa gejala, dan 21 pasien virus korona di dua rumah sakit.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, pihaknya saat ini sedang gencar melakukan pemeriksaan agar penapisan bisa maksimal terjadi. Pihaknya juga meminta pimpinan semua daerah di Kalteng agar berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga lokasi-lokasi karantina yang disiapkan pemerintah.
”Saya terus mendorong agar semua daerah punya rumah karantina khusus sehingga tidak khawatir pasien menularkan ke keluarga atau orang-orang di lingkungannya,” ungkap Sugianto.
Saat ini di Kalteng terjadi peningkatan kasus korona dari 1.246 kasus menjadi 1.258 atau naik 12 kasus dalam satu hari. Sementara itu, angka pasien yang sembuh juga meningkat dari 786 pasien menjadi 795 pasien sembuh atau mereka yang mengalami dua kali uji usap dengan hasil negatif.
Hingga kini, Kalimantan Tengah sudah memeriksa 5.738 spesimen dengan rata-rata pemeriksaan 250 sampai 300 spesimen per hari.
Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan beberapa alat tambahan yang saat ini masih dalam proses kalibrasi juga percobaan sebelum betul-betul siap digunakan. Ia menargetkan pihaknya mampu memeriksa minimal 400 spesimen per hari.
”Kami terus juga memberikan edukasi agar orang-orang mau diperiksa, tes cepat ataupun uji usap bahkan hingga karantina demi kebaikan bersama,” kata Suyuti yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng.
Suyuti menambahkan, karantina memang merenggut kebebasan orang dalam beraktivitas, tetapi hal itu dilakukan untuk kebaikan bersama dan dalam situasi darurat. Ia berharap sosialisasi dan edukasi yang dilakukan setiap saat betul-betul bisa dipahami semua kalangan untuk membantu percepatan penanganan wabah mematikan tersebut.
”Itu kan untuk keselamatan diri pasien, keluarganya, orang-orang di sekitarnya, bahkan negara ini. Karantina itu penting, mau bentuknya mandiri ataupun di tempat yang disediakan,” ujar Suyuti.
Tiga bencana
Saat ini di Kalimantan Tengah sedang terjadi tiga bentuk bencana, mulai dari nonalam seperti Covid-19, banjir, dan munculnya titik panas di sejumlah daerah. Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan beberapa pimpinan kabupaten sudah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan.
Sugianto mengungkapkan, saat ini masyarakat Kalimantan Tengah ataupun pimpinan daerah sedang mendapatkan ujian. Bencana banjir melanda di Kotawaringin Barat yang di satu sisi jumlah kasus virus korona juga meningkat. Selain itu, Kabupaten Lamandau, Katingan, Gunung Mas juga masih dilanda terendam di beberapa titik.
”Semua harus bekerja sama dan optimis kita semua diberi jalan untuk keluar dari tantangan ini,” ungkap Sugianto.