Gubernur Kepri Isdianto Positif Covid-19, 500 Orang Lebih Harus Tes PCR
Gubernur Kepulauan Riau Isdianto dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Ia baru dilantik menjadi gubernur di Istana Negara, Jakarta, dan disambut secara meriah setelah pulang ke Tanjung Pinang.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Gubernur Kepulauan Riau Isdianto dan sejumpah pejabat daerah lainnya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Sebelumnya, Isdianto baru dilantik menjadi gubernur di Istana Negara, Jakarta, dan disambut meriah setelah pulang ke Tanjung Pinang. Dampaknya, lebih dari 500 orang jadi sasaran tes dengan metode reaksi rantai polimerase atau PCR.
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana, Sabtu (1/8/2020), mengatakan, dua hari lalu, sampel usap Isdianto diambil di Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Tabib, Tanjung Pinang. Ia dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah hasil pemeriksaan PCR oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam keluar, Jumat (31/7/2020) malam.
Isdianto diduga kuat tertular salah satu ajudannya, DPS (28), yang dinyatakan positif Covid-19 tiga hari lalu. ”Gubernur sekarang menjalani karantina mandiri di kediamannya di Tanjung Pinang. Dia merupakan orang tanpa gejala dan kondisinya sekarang baik-baik saja,” kata Tjetjep.
Sekretaris Daerah Kepri Arif Fadillah memastikan DPS tidak ikut dalam rombongan yang bertemu Presiden Joko Widodo saat pelantikan di Istana Negara pada 27 Juli lalu. Namun, sehari setelah pelantikan, Isdianto disambut secara meriah oleh puluhan pejabat daerah dan ratusan warga di Tanjung Pinang.
”Sebanyak 200 orang sudah diambil sampel usapnya untuk tes PCR. Perkiraan kami, sedikitnya 500 orang harus dites. Namun, jumlah ini kemungkinan besar akan bertambah karena jika nanti ada yang positif, keluarganya juga ikut dites,” ujar Tjetjep.
Ia menambahkan, selain Isdianto, beberapa pejabat lain di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri juga positif terinfeksi Covid-19. ”Nama mereka belum bisa saya buka sekarang. Nanti disiapkan dulu keterangan tertulis yang lengkap supaya tidak salah,” tambah Tjetjep.
Selain Isdianto, beberapa pejabat lain di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri juga positif terinfeksi Covid-19. (Tjetjep Yudiana)
Kondisi Isdianto ini seiring dengan lonjakan tajam kasus positif di Kepri dalam dua hari terakhir. Pada 30 Juli 2020 dilaporkan 53 kasus baru dan sehari kemudian ada tambahan lagi 58 kasus baru. Penambahan kasus pada 31 Juli itu merupakan yang terbanyak sejak kasus positif Covid-19 pertama kali dilaporkan di Kepri pada 17 Maret 2020.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri menunjukkan Kota Batam merupakan wilayah dengan penambahan pasien terbanyak. Dalam dua hari, pasien positif di Batam melonjak dari sebelumnya 316 orang menjadi 382 orang.
Lewat keterangan tertulis, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan, selain transmisi lokal, dalam dua hari terakhir ada tambahan 29 pasien baru dari para pekerja migran yang baru pulang dari Malaysia dan Singapura. Mereka semua saat ini dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, Batam.
Melonjaknya kasus positif Covid-19 di Kepri itu membuat BTKLPP Batam meningkatkan kapasitas pemeriksaan sampel usap dari normalnya 90 sampel per hari menjadi 200 sampel per hari. ”Bahkan, sekarang kami bisa menguji 270 sampel per hari. Sampai saat ini lebih dari 11.500 sampel sudah diperiksa,” kata Kepala Subbagian Tata Usaha BTKLPP Batam Ismail Damhuji.
Mengacu pada data tersebut, artinya pemeriksaan PCR di Kepri sekitar 1.400 sampel per pekan. Jumlah itu masih di bawah standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 1 orang per 1.000 penduduk per pekan. Dengan jumlah penduduk Kepri sebanyak 2,14 juta jiwa, rata-rata jumlah pasien yang diperiksa dengan metode PCR minimal 2.140 orang per pekan.