Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Pemkot Balikpapan Diminta Evaluasi Pelonggaran
Kasus baru dan angka kematian Covid-19 meningkat di Balikpapan dalam seminggu terakhir.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Dalam seminggu terakhir, kasus baru dan angka kematian akibat Covid-19 meningkat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pemerintah diminta mengevaluasi pelonggaran kegiatan yang sudah dilakukan.
Pada Senin (3/8/2020), Gugus Tugas Covid-19 Kota Balikpapan mencatat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 21 kasus. Total kasus positif Covid-19 di Balikpapan sejak Maret 2020 berjumlah 566 kasus dengan rincian 70 pasien dirawat di rumah sakit, 142 isolasi mandiri, 328 dinyatakan sembuh, dan 26 meninggal.
”Ada penambahan tiga kasus meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini. Semua dimakamkan dengan protokol kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty di Balikpapan.
Sebagian besar penambahan kasus merupakan hasil penelusuran kontak erat kasus sebelumnya. Artinya, transmisi lokal di Balikpapan masih terjadi. Sementara, kasus baru lainnya merupakan kasus suspek dengan gejala gangguaan saluran pernapasan atas dan hasil rontgen yang menunjukkan pneumonia.
Jika dilihat dalam seminggu terakhir, terjadi peningkatan kasus yang tinggi. Pada 26 Juli 2020, total pasien terkonfirmasi positif sebanyak 400 kasus. Artinya, terdapat 166 kasus baru dalam seminggu di Balikpapan. Dari jumlah itu, terdapat penambahan 14 kasus meninggal yang terkonfirmasi positif.
Kasus kematian naik dua kali lipat lebih dalam seminggu, yakni dari 12 kasus menjadi 26 kasus. Kasus meninggal terbanyak terjadi pada Minggu (2/8/2020) dengan penambahan kasus 7 orang meninggal. Peningkatan kasus ini masih berpotensi terus bertambah seiring pelonggaran kegiatan di Balikpapan.
Saat ini, Pemkot Balikpapan sudah melakukan pelonggaran kegiatan fase kedua di pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat wisata. Meskipun sudah membuat kampanye dan memperketat protokol kesehatan, penambahan kasus masih muncul di pusat keramaian, seperti di pasar tradisional.
Pada Kamis (29/7/2020), Pemkot Balikpapan mengumumkan bahwa Pasar Rapak, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, ditutup pada 31 Juli-2 Agustus. Dari hasil tes usap massal, terdapat 17 spesimen dari pedagang dan karyawan di Pasar Rapak dan Plaza Rapak yang terkonfirmasi positif.
Dalam setiap rilis pers, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selalu mengingatkan bahwa masyarakat perlu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Sebab, virus korona jenis baru masih ada di sekitar masyarakat. Namun, belum ada kebijakan baru Pemkot Balikpapan untuk menekan penambahan kasus.
”Kami imbau agar warga tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan dalam setiap kegiatan. Sebab, masih terus ada penambahan kasus di Balikpapan,” kata Rizal.
Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman, Ike Anggraeni, mengatakan, penambahan kasus di tengah pelonggaran kegiatan perlu menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah. Selain mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, pemerintah juga perlu mengevaluasi kebijakan yang diambil.
”Apa saja yang perlu dikaji ulang dalam kebijakan pelonggaran kegiatan ini. Kita bisa contoh Korea. Ketika di sana muncul beberapa kasus baru saja, mereka langsung pikir ulang (melakukan pelonggaran). Sekolah diliburkan dan melakukan kajian lagi,” kata Ike.