Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 Digelar Hari Ini di Bandung
Sejumlah 20 sukarelawan akan menjalani uji klinis kandidat vaksin Covid-19 produksi Sinovac dari China di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Sebelum disuntik vaksin, sukarelawan akan menjalani tes cepat.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA/TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sejumlah 20 sukarelawan akan menjalani uji klinis calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac dari China di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Sebelum disuntik vaksin, sukarelawan terlebih dahulu menjalani tes cepat.
Jika hasilnya nonreaktif, barulah vaksinasi dapat dilakukan. Senin (10/8/2020), sukarelawan juga sudah menjalani tes usap dan hasilnya negatif.
Juru bicara tim uji klinis vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran, Rodman Tarigan, mengatakan, persyaratan tes cepat itu telah ditetapkan oleh komite etik sehingga harus dipatuhi. Tujuannya, memastikan kondisi kesehatan sukarelawan sebelum disuntik vaksin.
”Sukarelawan juga akan menjalani pemeriksaan fisik standar dan pengukuran suhu tubuh. Syaratnya di bawah 37,2 derajat celsius,” katanya, Selasa pagi.
Sebanyak tiga dokter spesialis, lima dokter umum, dan empat tenaga administrasi akan bertugas pada uji klinis perdana ini. Sementara peserta uji klinis terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum sampai tenaga kesehatan.
Selain di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, penelitian uji klinis juga akan dilakukan di Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipati Ukur serta empat puskesmas di Kota Bandung, yaitu Puskesmas Garuda, Sukapakir, Ciumbuleuit, dan Puskesmas Dago. Namun, penyuntikan vaksin di lima lokasi tersebut baru dilakukan Jumat (14/8/2020).
”Untuk hari ini, di lima lokasi tersebut masih dilakukan tes usap dan pemeriksaan kesehatan kepada sukarelawan,” ujarnya.
Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, penyuntikan vaksin akan dimulai pukul 09.00. Presiden Joko Widodo direncanakan meninjau vaksinasi sekitar pukul 11.00.
Selain di Indonesia, uji klinis juga dilakukan di beberapa negara, di antaranya Brasil, India, Bangladesh, dan Chile. Kusnandi menyebutkan, uji klinis fase satu dan dua telah dilakukan di China.
Persyaratan tes cepat telah ditetapkan oleh komite etik sehingga harus dipatuhi. Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan sukarelawan sebelum disuntik vaksin.
Pada fase pertama diujikan kepada 100 orang dewasa. Setelah dinyatakan aman dan mempunyai efek yang bagus bagi kekebalan tubuh manusia, dilanjutkan dengan fase kedua terhadap minimal 400 orang di China.
”Uji klinis fase ketiga harus multisentra pengujian. Oleh sebab itu, tidak hanya dilakukan di China, tetapi di beberapa negara,” ujarnya.
Dibutuhkan 1.620 sukarelawan dalam uji klinis fase tiga ini. Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Eddy Fadlyana menyebutkan, hingga Senin, jumlah pendaftar mencapai 1.020 orang. Pendaftaran dibuka sampai 31 Agustus 2020.
Selama uji klinis, sukarelawan melakukan lima kunjungan penelitian. Setelah diperiksa kesehatannya, sukarelawan mengikuti pengambilan sampel darah dan penyuntikan vaksin Covid-19 atau plasebo.
Penyuntikannya dilakukan dua kali dalam selang waktu 14 hari. Selanjutnya sukarelawan melakukan dua kunjungan lagi untuk pengambilan sampel darah kedua dan ketiga.
Kondisi kesehatan sukarelawan akan dipantau secara intensif oleh tim peneliti. Mereka juga mendapatkan asuransi kesehatan.
Proses uji klinis berlangsung selama 6-7 bulan. Jika berjalan lancar, vaksin akan diproduksi massal oleh PT Bio Farma pada kuartal pertama 2021.