RSPTN Universitas Lampung Siapkan Ruang Isolasi Tambahan
Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung mulai disiapkan sebagai ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Pada tahap awal, rumah sakit itu disiapkan untuk menampung sekitar 50 pasien Covid-19.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung bakal menyiapkan ruang isolasi tambahan bagi pasien Covid-19. Pada tahap awal, rumah sakit itu disiapkan untuk menampung pasien Covid-19 yang tak bergejala atau bergejala ringan.
Berdasarkan pantauan Kompas di Rumah Sakit Pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Lampung, petugas masih menyiapkan berbagai fasilitas, seperti tempat tidur, toilet, dan sistem air bersih. Selain itu, petugas juga melakukan pembersihan rumput dan jalan di sekitarnya.
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Lampung Asep Sukohar, saat ditemui di Bandar Lampung, Jumat (13/11/2020), mengatakan, pihaknya mendukung langkah Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk segera menyiapkan ruang isolasi tambahan bagi pasien Covid-19.
Dia menjelaskan, permohonan penggunaan RSPTN sebagai ruang isolasi disampaikan langsung Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung Badri Tamam. Pemkot Bandar Lampung juga sudah mengecek kondisi gedung serta menyiapkan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
”Seluruh kebutuhan untuk pasien isolasi akan dipenuhi Pemkot Bandar Lampung. Perlengkapan seperti tempat tidur saat ini sudah mulai disiapkan,” kata Asep.
Asep menuturkan, RSPTN itu ditargetkan siap beroperasi sebagai ruang isolasi mulai pekan depan. Pada tahap awal, hanya satu dari tiga gedung utama yang akan difungsikan sebagai ruang isolasi.
Gedung berlantai empat tersebut disiapkan untuk bisa menampung sekitar 50 pasien Covid-19 yang tak bergejala atau bergejala ringan. Namun, jika kasus Covid-19 di Bandar Lampung terus melonjak, dua gedung lainnya juga akan disiapkan sebagai ruang isolasi tambahan.
Saat ini, rumah sakit yang baru selesai pembangunan tahap I tersebut belum dioperasikan untuk melayani masyarakat umum. Alasannya, rumah sakit itu masih membutuhkan berbagai sarana dan prasarana pendukung untuk bisa beroperasi.
Gedung berlantai empat itu disiapkan untuk bisa menampung sekitar 50 pasien Covid-19 yang tak bergejala atau bergejala ringan.
Kondisi itulah yang membuat rumah sakit hanya bisa difungsikan sebagai ruang isolasi bagi pasien Covid-19 yang tak bergejala atau bergejala ringan. Belum adanya peralatan medis, seperti ventilator, membuat rumah sakit itu belum bisa merawat pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat.
Dia menambahkan, tenaga kesehatan dan tenaga pengamanan di sekitar rumah sakit juga akan disiapkan Pemkot Bandar Lampung. Namun, pemerintah juga meminta bantuan tenaga kesehatan tambahan dari Fakultas Kedokteran Unila. Terkait hal itu, pihaknya masih harus mempertimbangkannya.
Juru bicara Universitas Lampung, Nanang Trenggono, menyampaikan, kontribusi pihaknya ini sejalan dengan nilai tridarma perguruan tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. Dia berharap, hal itu bisa membantu pemerintah daerah menangani Covid-19 di Bandar Lampung.
Kontribusi ini sejalan dengan nilai tridarma perguruan tinggi, yaitu pengabdian masyarakat.
Apalagi, pembangunan rumah sakit itu juga terwujud berkat kontribusi dari Pemkot Bandar Lampung. Pada 2016, Universitas Lampung mendapat bantuan pembangunan gedung senilai Rp 74 miliar dari Pemkot Bandar Lampung. Dengan dana itu, Pemkot Bandar Lampung membangun tiga gedung utama dan satu gedung Fakultas Kedokteran.
Sebelumnya, juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bandar Lampung, Ahmad Nurizki, menyampaikan, Pemkot Bandar Lampung sudah menggelar pertemuan dengan instansi terkait untuk membahas penambahan ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
Pemerintah juga akan menyiapkan beberapa tempat lain sebagai ruang isolasi, di antaranya Wisma Atlet dan Wisma Sumergo. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi penuhnya rumah sakit rujukan karena kasus Covid-19 terus meningkat.
Pada Jumat, tercatat ada 34 kasus baru Covid-19 di Lampung. Secara kumulatif, kasus Covid-19 di Lampung menembus angka 2.582 kasus. Dari jumlah itu, 112 pasien meninggal.
Peningkatan kasus yang semakin tinggi membuat 12 dari rumah sakit rujukan Covid-19 di Lampung penuh. Sebagian besar rumah sakit yang penuh berada di Bandar Lampung.