Grafik kasus Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, terus menanjak. Dalam sehari, jumlah penambahan kasus baru meroket berlipat. Angka penularan Covid-19 pun kembali naik.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Grafik kasus Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, terus menanjak. Dalam sehari, jumlah penambahan kasus baru meroket berlipat. Angka penularan Covid-19 pun kembali naik.
Sabtu (12/12/2020), tercatat dalam sehari, penambahan kasus Covid-19 di Kota Malang mencapai 67 kasus. Jumlah itu jauh melejit dibandingkan dengan sehari sebelumnya, di mana dalam sehari bertambah 40 kasus baru.
Hingga hari ini total kasus Covid-19 di Kota Malang mencapai 2.524 kasus dengan 254 orang meninggal, 2.157 sembuh, dan 113 orang dalam pemantauan. Dari hari ke hari, tren penambahan kasus baru Covid-19 di Kota Malang tampak terus naik tajam.
Sejak 1 Desember, jumlah penambahan kasus pada akhir pekan ini adalah yang tertinggi. Rata-rata selama Desember ini, biasanya penambahan kasus baru Covid-19 hanya 9 kasus dalam sehari. Namun, dalam beberapa hari ini, jumlahnya melonjak hingga puluhan kasus baru dalam sehari.
”Selain kluster perkantoran dan pendidikan, transmisi lokal juga masih tinggi. Mari kita semua menjaga dan waspada agar kasus Covid-19 ini tidak semakin parah di Kota Malang,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Malang Nur Widianto, Sabtu.
Naiknya transmisi lokal atau penularan kasus antar-orang di Kota Malang tampak dari kembali naiknya angka rate of transmission (Rt) atau angka reproduksi efektif (Re) atau angka penularan di Kota Malang. Naiknya Rt/Re tersebut tampak pada laman covid.bappenas.go.id.
Dalam data tersebut, angka reproduksi efektif di Kota Malang mulai November hingga awal Desember adalah 0,99. Nilai itu naik dibandingkan dengan Oktober 2020 yang sebesar 0,98. Jika angka penularan kasus Covid-19 itu terus naik, dikhawatirkan akan menyamai angka pada Agustus 2020, yaitu penularan Covid-19 mencapai 1,03. Itu berarti 1 orang terkonfirmasi Covid-19 berpotensi menularkan virus kepada lebih dari 1 orang.
”Pemerintah Kota Malang telah berusaha menekan penyebaran Covid-19, salah satunya dengan membatasi kunjungan kerja ke Kota Malang. Sudah banyak kunjungan yang kami tolak agar kasus Covid-19 tidak terus bertambah di Kota Malang,” kata Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko.
Menurut Sofyan, Pemkot Malang pun telah menerapkan sistem sehari kerja di kantor dan sehari kerja di rumah untuk jajarannya. Ini guna membatasi interaksi orang di kantor agar potensi penularan lebih rendah. Aktivitas dinas luar kota juga sangat diseleksi.
”"Rencana berikutnya adalah menambah jumlah tempat tidur di rumah isolasi Jalan Kawi. Setelah dievaluasi, masih ada ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk menambah kapasitas pasien Covid-19 bergejala ringan,” katanya.
Namun, semua itu, menurut Wali Kota Malang Sutiaji, dinilai tidak akan ada gunanya jika masyarakat tetap tidak disiplin pada protokol kesehatan penanganan Covid-19. ”Kami dari pemerintah berusaha keras, tetapi kalau masyarakatnya tidak disiplin, maka sama saja,” katanya.
Dia pun kembali menekankan agar seluruh masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M (mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) agar semua selamat dari pandemi ini. ”Mari kita sama-sama berusaha menghentikan penularan Covid-19. Jangan pernah lengah,” ujarnya.