Saat ini ada 2.785 vaksinator yang siap di Jateng. Pemprov Jateng juga masih melatih dan menyiapkan 6.317 vaksinator untuk tahap berikutnya.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sejumlah daerah di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Wonosobo, tengah menyiapkan petugas vaksinasi Covid-19 sambil menunggu distribusi vaksin dari gudang berpendingin Pemprov Jateng. Selain itu, dibentuk satuan tugas untuk mengawasi dan memverifikasi laporan kejadian ikutan pascaimunisasi.
Sebelumnya, pada Senin (4/1/2021), sebanyak 62.560 dosis vaksin buatan Sinovac, yang dikirim dari PT Bio Farma, Bandung, tiba di gudang Dinkes Jateng, di Kota Semarang. Dalam beberapa hari ke depan, vaksin akan didistribusikan ke 35 kabupaten/kota di Jateng. Rantai dingin pun disiapkan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Wonosobo Jaelan Sulat, saat dihubungi dari Semarang, Selasa (5/1/2021), mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu distribusi vaksin dari Dinkes Jateng. Ruang berpendingin dan freezer untuk rantai dingin di instalasi farmasi kabupaten sudah siap.
”Pekan ini kami kebut pelatihan petugas terkait dan membentuk satgas penanganan kejadian ikutan pascaimunuisasi (KIPI). Satgas, yang dibentuk di tingkat puskesmas dan kabupaten, bertugas mengawasi, memverifikasi, dan menangani semua laporan KIPI,” ujar Jaelan.
Jaelan menambahkan, di tingkat kabupaten, satgas penanganan KIPI melibatkan dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis anak. Organisasi profesi kesehatan, antara lain, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), juga dilibatkan.
Menurut Jaelan, pada tahap pertama, Wonosobo direncanakan mendapat sekitar 3.000 dosis vaksin dan seluruhnya untuk tenaga kesehatan. Saat ini, pendataan tenaga kesehatan yang bekerja di klinik swasta dan praktik mandiri masih dilakukan. Selain itu, akan ada 28 fasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi.
Kendati vaksin Covid-19 segera diberikan, Jaelan menekankan bahwa testing, tracing, dan treatment (tes, pelacakan, dan perawatan/3T) serta sosialisasi mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) akan tetap digenjot. ”Semua intervensi tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi komplementer. Bareng dan serentak,” ucapnya.
Menurut data pada laman corona.wonosobokab.go.id, Selasa (5/1/2021) petang, terdapat 4.300 kasus positif Covid-19 kumulatif, dengan rincian 996 orang dirawat, 3.082 orang sembuh, dan 222 orang meninggal. Selain itu, terdapat 6.892 suspek kumulatif dan 92 probable.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Feri Boney mengaku belum tahu waktu pengiriman vaksin Covid-19. Menurut rencana, akan ada 1.349 orang dari total 3.834 tenaga kesehatan di Kendal yang akan divaksin untuk tahap awal.
Kendati vaksin belum datang, persiapan vaksinasi terus dimatangkan. ”Kami sudah siapkan fasilitas pelayanan kesehatan yang akan melakukan vaksinasi dan tenaga. Selain itu, (disiapkan) rantai dingin untuk penyimpanan dan pendistribusian vaksin,” kata Feri.
Menurut data pada laman corona.kendalkab.go.id, Selasa (5/1/2021), terdapat 4.156 kasus positif Covid-19 kumulatif, dengan rincian 452 orang dirawat, 3.535 orang sembuh, dan 169 orang meninggal. Selain itu, terdapat 1.253 suspek dan 95 probable.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menuturkan, setelah tiba pada Senin (4/1/2021), dilakukan penataan administrasi terkait vaksin untuk kemudian didistribusikan ke 35 kabupaten/kota. Menurut dia, pemkab/pemkot yang memiliki mobil untuk membawa vaksin bisa mengambil langsung di Semarang, sedangkan yang tak ada akan diantar.
Yulianto menuturkan, saat ini sudah ada 2.785 tenaga pelayan vaksin (vaksinator) yang sudah siap di Jateng. ”Mereka sudah dilatih sejak September 2020. Selain itu, kami juga masih melatih dan menyiapkan 6.317 vaksinator untuk tahap berikutnya,” katanya.
Menurut Yulianto, total sasaran penerima vaksin di Jateng adalah 23,3 juta orang atau lebih dari 70 persen jumlah penduduk di provinsi itu. Angka tersebut dari usulan Pemprov Jateng dan telah disetujui Kemenkes. Namun, pelaksanaannya bertahap sehingga ia tak tahu kapan pelaksanaan vaksinasi rampung sepenuhnya.