Polda Papua Tangkap Penyuplai Amunisi ke KKB Intan Jaya
NT, terduga penyuplai amunisi dan senjata bagi kelompok kriminal bersenjata di Intan Jaya, ditangkap, Senin (4/1/2021). Sebelumnya kepolisian dua kali menggagalkan aksi NT membeli amunisi, tapi ia lolos.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Papua menangkap seorang warga berinisial NT di Jayapura, Senin kemarin. NT diduga terlibat distribusi amunisi ke kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Intan Jaya.
Tim Polda Papua menangkap NT saat melintas dengan sepeda motor di Jalan Sam Ratulangi di depan Universitas Yapis Jayapura. Dari tangan NT, polisi menyita 4 flash disk, 1 telepon seluler, serta selembar surat tulisan tangan dari kelompok kriminal bersenjata di Intan Jaya yang ditujukan kepada Bupati Paniai Meki Nawipa.
”NT juga termasuk salah satu pengurus organisasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Intan Jaya. Ia menduduki jabatan sebagai sekretaris di organisasi tersebut,” kata Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw dalam refleksi kinerja Polda Papua tahun 2020 di Aula Rupatama Mapolda Papua, Jayapura, Selasa (5/1/2021).
Ia menuturkan, NT berperan mencari senjata api dan amunisi untuk KKB Intan Jaya. Kepolisian telah menggagalkan dua kali aksi NT bersama rekannya untuk membeli amunisi bagi KKB. Namun, ia selalu lolos hingga tertangkap kemarin.
Aksi NT untuk membeli amunisi yang pertama digagalkan polisi pada 25 Januari tahun 2020. Aksi kedua pada 12 November 2020. ”Pada aksi yang pertama, aparat menemukan barang bukti 20 butir amunisi kaliber 9 milimeter. Sementara pada aksi kedua NT, aparat menemukan 22 butir amunisi kaliber 9 milimeter,” tutur Paulus.
Paulus menambahkan, NT tidak hanya terlibat dalam penyediaan amunisi bagi KKB. NT juga aktif melakukan propaganda negatif tentang aparat keamanan dengan mengangkat isu-isu pelanggaran HAM di media sosial.
”NT juga aktif dalam mendukung upaya penolakan kebijakan otonomi khusus bagi Papua dan mendorong pelaksanaan aksi mogok sipil nasional pada tahun ini di Papua,” tambahnya.
Data Polda Papua, terjadi 49 aksi gangguan keamanan oleh KKB di Papua. Teror penembakan KKB terjadi di tujuh wilayah hukum Polda Papua, meliputi Nduga, Intan Jaya, Paniai, Mimika, Puncak Jaya, Keerom, dan Pegunungan Bintang. Sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat aksi KKB.
Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey mengatakan, pihak berwajib berhak mengambil tindakan hukum bagi oknum yang terlibat dalam memicu konflik di Papua selama ini.
”Upaya penegakan hukum yang terukur bagi oknum yang terlihat penjualan amunisi sangat tepat. Sebab, cara itu dapat menghentikan aksi kekerasan yang terjadi di Intan Jaya selama setahun terakhir,” tutur Frits.