Nikmati Kuliner Malam, Ini Tiga Kawasan ”Street Food” di Kota Cirebon
Kota Cirebon memiliki tiga kawasan ”street food” yang bisa dikunjungi. Aneka makanan dijual dengan harga terjangkau.
Sejumlah jalan di Kota Cirebon, Jawa Barat, menjelma ”surga” kuliner saat malam hari. Jajanan seperti seblak, lumpia, hingga daging saus barbeku tersaji. Pengunjung dapat menikmati aneka kuliner street food itu di Jalan Mohamad Toha, Pekalipan, dan Ciremai Raya.
Suasana Jalan Moh Toha pada Jumat (19/4/2024) malam ramai. Kedua sisi jalan di sepanjang 300 meter dipenuhi gerobak. Mobil dan sepeda motor juga terparkir di sana. Saking padatnya, kendaraan hanya bisa melaju kurang dari 10 kilometer per jam. Warga pun berjalan kaki di jalan raya.
Kepadatan itu mulai muncul sejak sore hari, ketika penjual menggelar dagangannya. Aneka makanan tersaji di sana. Ada seblak, tahu goreng, cireng (aci digoreng), sempol (gorengan berisi tepung tapioka dan daging ayam), sosis bakar, hingga dimsum, makanan ringan asal China.
Baca juga: Nasi Jamblang dan Empal Gentong, Kuliner Pengingat Cirebon
Harganya pun terjangkau, dari Rp 1.000 per biji hingga belasan ribu per porsi. Pengunjung yang ingin menghilangkan dahaga bisa meminum es teh manis yang dijual Rp 3.000 per gelas, es kelapa, atau alpukat kocok. Ada juga Pertamilk, susu yang disajikan seolah-olah dari pom bensin.
Salah satu jajanan yang diburu pengunjung adalah tahu walik. Tahu ini bukan milik Mas Walik. Kata walik dalam bahasa Cirebon berarti di balik.
Disebut walik karena tahu ini digoreng dengan cara di balik. Gorengan berisi tepung tapioka itu gurih dan sambalnya cukup pedas.
Harga seporsi tahu walik yang berisi tujuh potong tahu adalah Rp 10.000. Dengan uang itu, pengunjung juga bisa menikmati jasuke atau jagung susu keju ukuran besar Alfarezky. Jajanan yang kerap ramai pembeli ini menyajikan jasuke rasa cokelat, hazelnut, dan lainnya.
Kuliner lainnya yang patut dicoba di Jalan Moh Toha adalah Seblak Bandung Teh Lin. Seblak yang berada di rumah toko (ruko) ini menyuguhkan seblak prasmanan. Pembeli dapat memilih sayuran, mi, bakso, sosis, dan lainnya secara prasmanan. Selanjutnya, koki akan memasaknya.
”Tadi, sayurannya sudah habis. Orangnya banyak sampai ngantre,” ujar Bilqis (14), salah seorang pengunjung.
Remaja asal Kabupaten Indramayu, daerah tetangga Cirebon, ini baru kali pertama makan di tempat itu. Ia datang bersama kakak sepupunya yang tinggal di Cirebon.
Lihat juga: Kisah Bubur Harisah, Takjil Perekat Silaturahmi di Pesisir Cirebon
Malam itu, Bilqis mencicipi seblak isi chikuwa, batagor (bakso tahu goreng) lidah, mi, tahu bakso, dan pilus. Ia memilih seblak level dua dari 20 untuk tingkat kepedasan. Harga seporsi makanan khas Sunda ini mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000 lebih, tergantung dari isinya.
”Rasa seblaknya enak. Di Indramayu juga banyak seblak. Namun, banyaknya yang gerobakan,” ujar siswi sekolah menengah pertama ini. Bilqis juga sempat berjalan-jalan menikmati street food di Jalan Moh Toha.
Jalan Moh Toha sejak dahulu menjadi salah satu tempat kuliner. Bubur Ayam Moh Toha yang berdiri sejak 1967 merupakan salah satu kuliner lawas di sana. Selain dekat dengan Stasiun Cirebon, daerah ini juga sekitar 1 kilometer dari Balai Kota Cirebon. Penginapan pun banyak.
Sejak 2021, kawasan ini menjelma street food seiring pemindahan sejumlah pedagang kaki lima dari Jalan Siliwangi, pusat kota, ke Moh Toha. Area ini kian ramai, apalagi saat malam Minggu. Pengunjung sebaiknya menggunakan sepeda motor atau memarkir mobilnya di Jalan Siliwangi.
Kuliner malam hari juga bisa ditemukan di Jalan Pekalipan. Pada pagi hingga jam pulang kantor, kawasan ini kerap didera kemacetan. Di sana terdapat sejumlah gudang terigu, toko roti, dan lainnya. Namun, menjelang petang, pemandangan truk dan mobil yang parkir menghilang.
Kondisi itu berganti dengan gerobak dan tenda pedagang. Salah satu yang diburu pembeli adalah WitJill Street Barbeque. Dengan harga mulai Rp 45.000, pengunjung dapat menikmati daging sapi dengan konsep barbekuan, membakarnya di atas kompor yang disediakan penjualnya.
Pembeli bisa mengambil saus dan sayuran sesukanya. Minuman dan nasinya bahkan bebas isi ulang. Jika tempatnya penuh, pengunjung boleh barbekuan di atas jalan yang dilapisi karpet. Sebelum mulai, jangan ragu untuk meminta bantuan penjual jika bingung memakai kompornya.
Pekalipan ini diharapkan menjadi model one stop shopping, kuliner, dan turisme. Jadi, wisatawan cukup ke Pekalipan untuk merasakan kuliner dan wisata di Cirebon yang beragam.
Selain barbeku, ada juga Seafood PDK. Di sini, pengunjung bisa menikmati aneka makanan laut yang disajikan dengan bancakan. Ada beberapa paket bancakan yang disesuaikan dengan jumlah orang. Bancakan untuk dua orang, misalnya, berisi berbagai jenis kerang laut.
Jika ingin banyak varian, pengunjung bisa mencicipi bancakan lima yang berisi kerang, udang, cumi, gurita, hingga kepiting. Harga untuk paket bancakan mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 150.000 lebih. Bila ingin makan cumi atau udang saja, pembeli bisa memesannya sesuai ukuran.
Jalan Pekalipan kian dikenal sebagai kawasan kuliner sejak Pemkot Cirebon bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon menggelar Festival Pekalipan pada September 2024. Gapura berarsitektur bata merah dengan tulisan ”Pusat Kuliner dan Aksi Kesenian” juga dibangun.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan, Pekalipan sejak dulu jadi pusat bisnis dari masa ke masa. Usaha kkuliner juga tumbuh subur. Warga mengenal pusat jajanan malam hari itu dengan pujamari.
”Pekalipan ini diharapkan menjadi model one stop shopping, kuliner, dan turisme. Jadi, wisatawan cukup ke Pekalipan untuk merasakan kuliner dan wisata di Cirebon yang beragam,” ujarnya. Pekalipan juga dekat dengan wisata religi Keraton Kacirebonan dan Keraton Kanoman.
Kawasan kuliner jalanan lainnya terdapat di Jalan Ciremai Raya atau dikenal dengan kawasan Perumnas. Di sana, pedagang mulai menggelar dagangannya sejak sore hari. Ada martabak, bakso cilok, ayam goreng lalapan, lumpia, batagor, pisang cokelat lumer, hingga ketoprak.
Salah satu yang patut dicoba adalah lumpia depan SMAN 3 Kota Cirebon. Dengan harga Rp 3.000 per buah, pengunjung dapat menikmati lumpia goreng berisi bihun hingga sayuran. Uniknya, lumpia di sini akan dipotong-potong dan ditaburkan bumbu kacang yang cukup pedas.
Jajanan lainnya adalah ketoprak, tepat di depan SMPN 6 Kota Cirebon. Warga mengenalnya dengan sebutan ketoprak Perumnas. Dengan harga sekitar Rp 12.000, pengunjung dapat menikmati potongan tahu, bihun, lontong, hingga telur dengan tauran bumbu kacang.
street food
Baca juga: Kuliner Pantura Jabar, Biarkan Pelanggan Tetap Temukan Kami di Sini...