JAKARTA, KOMPAS – Dua pecatur Indonesia, Internasional Master (IM) Novendra Priasmoro (2.479) dan Candidate Master (CM) Aditya Bagus Arfan (2.202) harus kembali ke Tanah Air. Semula mereka berdua dijadwalkan mengikuti Kejuaraan Third Saturday edisi Maret di Djenovici, Montenegro, 16-24 Maret. Namun, karena masalah visa, mereka ditolak masuk Montenegro.
”Kami ditolak imigrasi Montenegro karena visa kami sudah habis masa berlaku. Ini kesalahan biro perjalanan. Kami urus visa multiple entry, tetapi mendapat visa olahraga yang hanya bisa dua kali masuk kawasan schengen,” ujar Manajer Catur United Tractors Inspiring Youth sekaligus Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem setiba di Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Selama 45 hari tur awal tahun di Eropa, Novendra mendapatkan tambahan 26,5 poin rating dan Aditya mendapatkan tambahan 266 poin rating dari tiga kejuaraan yang mereka ikuti, yakni Frist Saturday edisi Februari di Budapest, Hongaria, Third Saturday edisi Februari di Montenegro, dan First Saturday edisi Maret di Hongaria. Semula, Novendra bertekad untuk menambah 21 poin rating di Third Saturday edisi Maret guna merebut gelar Grand Master (GM).
Setelah pulang lebih cepat, Novendra dan Aditya akan tampil Kejuaraan Nasional Enerpac Master di Bekasi, Jawa Barat 25-31 Maret ini. Bagi Novendra, kejuaraan itu jadi pemanasan sebelum bergabung dengan timnas yang akan tampil di Kualifikasi Piala Dunia Catur Zona Asia Timur Laut di Ulaanbaatar, Mongolia, 6-16 April ini. Tersedia dua tiket untuk putra dan satu tiket untuk putri lolos ke Piala Dunia Catur yang akan berlangsung di Khanty-mansyisk, Rusia pada 2019. Indonesia bertekad meloloskan minimal satu pecatur ke kejuaraan catur paling bergengsi tersebut.