logo Kompas.id
OlahragaPara Juara Melawan Senja Kala
Iklan

Para Juara Melawan Senja Kala

Kekuatan motivasi dan sains modern memungkinkan para atlet melawan kelaziman. Mereka tetap bisa menggapai puncak dunia ketika mayoritas atlet lain seusianya tengah menghadapi ”kematian pertama” di usia melewati 30 tahun.

Oleh
Yulvianus Harjono
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/21gFBTT311ykhgu3RMHSIIeJ9ec=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FFinal-Ganda-Putra_82688428_1567447519.jpg
ANTARA/HAFIDZ MUBARAK

Hendra Setiawan, yang berpasangan dengan Mohammad Ahsan (tidak terlihat), berusaha mengembalikan kok kepada ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, pada final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019). Hendra/Ahsan juara dunia.

Ada satu kepercayaan yang dianut hanya oleh para atlet profesional, yaitu kematian bakal dua kali menghampiri mereka. Pertama, yaitu ketika mental maupun fisik tidak lagi dapat dipaksa untuk terus berprestasi. Kedua, tatkala mengembuskan napas terakhirnya dan menemui Sang Pencipta.

”Itu (menghadapi pensiun) seperti menyambut kematian. Tiada yang tahu seperti apa rasanya nanti dan kapan itu terjadi,” ujar Andre Agassi (49), mantan petenis putra nomor satu dunia yang gantung raket dalam usia 36 tahun pada turnamen Grand Slam AS Terbuka 2006 seperti dikutip CNN pada 2016.

Editor:
agungsetyahadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000