Setelah menaklukkan Monterrey, Liverpool akan menghadapi Flamengo di babak final Piala Dunia Antarklub 2019. ”The Reds” berpotensi melanjutkan dominasi klub Eropa di ajang Piala Dunia Antarklub.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
DOHA, KAMIS — Liverpool berpotensi melanjutkan dominasi klub Eropa di ajang Piala Dunia Antarklub setelah mengalahkan Monterrey dengan skor 2-1 pada babak semifinal di Stadion International Khalifa, Doha, Kamis (19/12/2019) dini hari. Sejak 2013, juara turnamen yang mempertemukan klub terbaik dari lima benua itu selalu dikuasai tim dari Eropa.
Sejak turnamen ini digelar oleh FIFA pada tahun 2000, klub asal Eropa berhasil menjadi juara sebanyak 11 kali. Adapun klub dari Amerika Selatan menduduki peringkat kedua peraih juara terbanyak dengan total empat kali. Real Madrid menjadi tim yang terbanyak menjuarai turnamen ini, yakni empat kali.
Dominasi klub Eropa di turnamen tersebut kian kukuh setelah 2013. Tim dari Eropa, yaitu Bayern Muenchen, Real Madrid, dan Barcelona, bergantian menjuarainya. Liverpool pun berpeluang melanjutkan tradisi itu setelah mengalahkan Monterrey, klub juara Liga Champions Amerika Tengah dan Utara, di fase semifinal. Di babak final, Liverpool akan menghadapi Flamengo, klub juara Liga Champions Amerika Selatan.
Namun, untuk melanjutkan tradisi itu bukan perkara mudah. Sekalipun diunggulkan dan pada akhirnya berhasil menang, Liverpool harus berjibaku saat menghadapi Monterrey.
Tim berjuluk ”The Reds” tersebut membutuhkan waktu hingga 91 menit untuk memperoleh kemenangan. Gol kemenangan dicetak oleh pemain pengganti, Roberto Firmino.
Liverpool unggul terlebih dahulu pada menit ke-11 melalui gol Naby Keita, tetapi Monterrey mampu menyamakan kedudukan 3 menit kemudian lewat gol Rogelio Fines Mori. Meskipun menguasai bola hingga 69 persen, Liverpool kesulitan menciptakan peluang karena kedisiplinan Monterrey. Beberapa peluang emas mereka juga berhasil digagalkan kiper Marcelo Barovero.
Keputusan Manajer Liverpool Juergen Klopp memasukkan Firmino menggantikan Divock Origi membuahkan hasil. Umpan terukur bek kanan Trent Alexander-Arnold disontek pemain asal Brasil tersebut sehingga mengelabui Barovero.
”Mereka berjuang sangat keras, kami memiliki masalah sebelum pertandingan dan juga selama pertandingan. Namun, saya pikir anak-anak telah melakukannya dengan sangat baik,” ujar Klopp.
Pada pertandingan ini, Liverpool tidak diperkuat bek tengah andalannya, Virgil van Dijk, yang absen karena sakit. Sementara itu, bek tengah lainnya, Dejan Lovren dan Joel Matip, cedera. Klopp meminta gelandang sekaligus sang kapten Jordan Henderson untuk menggantikan Van Dijk menjadi bek bersama Joe Gomez.
Klopp patut berterima kasih pada kiper Alisson Becker yang beberapa kali menggagalkan serangan Monterrey. Ia melakukan dua kali penyelamatan gemilang saat menggagalkan peluang pemain sayap Dorlan Pabon pada babak pertama. Usai turun minum, Alisson kembali menyelamatkan gawangnya dari ancaman tendangan bebas yang dilepaskan Pabon.
Kekalahan ini cukup menyakitkan bagi Monterrey yang tampil disiplin sepanjang laga dan berhasil menciptakan beberapa peluang emas melalui skema serangan balik. Mereka harus mengalami kekalahan di menit akhir dan kegemilangan Alisson.
Sebelum takluk dari Liverpool, klub asal Meksiko itu berhasil mengalahkan tim tuan rumah Al-Sadd SC yang dilatih legenda Spanyol, Xavier Hernandez atau Xavi, dengan skor 3-2. Pelatih Monterrey Antonio Mohamed pun mengaku kesal karena timnya kalah dari Liverpool pada menit akhir.
Meskipun demikian, ia merasa bangga karena kalah dengan cara terhormat. Mereka telah berjuang dengan keras hingga akhir pertandingan.
”Kami pantas mendapatkan hasil positif. Kami menghormati sepak bola Meksiko. Kami bertarung untuk menang, tetapi kami kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir dan kebobolan,” ujar Mohamed.
Pada partai final, Liverpool akan bertemu dengan wakil Amerika Selatan, Flamengo, pada Minggu (22/12/2019) pukul 00.30 WIB. Klub asal Brasil itu lolos ke final setelah mengalahkan Al-Hilal dengan skor 3-1.
Pertandingan pada partai final nanti menjadi tempat balas dendam bagi Liverpool. Keduanya pernah bertemu pada ajang Piala Intercontinental tahun 1981 di Tokyo.
Saat itu, Liverpool yang masih diperkuat legenda klub Alan Hansen, Graeme Souness, dan Kenny Dalglish, serta dilatih Bob Paisley takluk dari tim asal Brasil tersebut. Flamengo yang diperkuat legenda Brasil, Zico, menang dengan skor 3-0.
Liverpool juga ingin menebus kegagalan mereka menjadi juara Piala Dunia Antarklub pada 2005. Saat itu, Liverpool yang masih dilatih Rafael Benitez takluk dari wakil Brasil lainnya, Sao Paulo, dengan skor 0-1. (REUTERS/AFP)