Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu, yang juga menjadi kualifikasi Piala Thomas dan Uber zona Asia, menjadi ajang yang tepat untuk mengasah kemampuan pemain dan sebagai pemanasan jelang putaran final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Olimpiade Tokyo, 24 Juli-9 Agustus, menjadi momen yang dinanti atlet terbaik sedunia, termasuk pebulu tangkis Indonesia. Sebelum tampil pada ajang multicabang empat tahunan itu, kejuaraan dunia beregu putra-putri, Piala Thomas Uber, menjadi momen penting lain pada 2020. Awal persaingan dimulai dengan babak kualifikasi pada semua zona, pekan ini.
Kualifikasi Zona Asia, yang akan diikuti Indonesia, berlangsung di Manila, Filipina, 11-16 Februari. Ajang ini bernama resmi Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu.
Empat tiket untuk putra dan untuk putri menjadi jatah tim Asia untuk putaran final yang akan berlangsung di Denmark, 16-24 Mei. Ini di luar jatah tim China sebagai juara bertahan Piala Thomas dan Jepang, juara bertahan Piala Uber. Dengan jatah tersebut, mencapai semifinal pada kualifikasi Zona Asia menjadi syarat minimal untuk lolos ke putaran final.
Jika gagal mencapai hasil itu, nasib Indonesia akan bergantung pada posisi dalam daftar peringkat dunia tim. Jika juara bertahan dan tuan rumah—Denmark sebagai tuan rumah tak berpengaruh pada persaingan Zona Asia—menempati empat besar turnamen, posisinya digantikan tim lain berdasarkan peringkat tim terbaik. Posisi tim ini dihitung dengan menjumlahkan poin ranking tiga tunggal terbaik dan dua ganda terbaik setiap negara.
Di luar jatah per zona, tiket putaran final bisa didapat melalui jalur lain, yaitu peringkat dunia tim. Hanya tiga tim terbaik dari semua zona yang akan ditambahkan untuk mendapat 16 peserta putaran final untuk putra dan putri. Penentuan peringkat tim ini dihitung berdasarkan poin dalam daftar peringkat yang akan dikeluarkan Federasi Bulu Tangis Dunia (BWF) pada 18 Februari.
Tetap lolos
Dengan jalur peringkat dunia tim itulah, Tim Piala Uber China yang mengundurkan diri dari kualifikasi tetap bisa tampil dalam putaran final. Akumulasi poin pemain-pemain putri mereka berada pada urutan kedua, di bawah Jepang. Sementara itu, tim putra tampil karena berstatus juara bertahan.
China dan Hong Kong mundur dari kualifikasi karena orang-orang dari negara tersebut, atau yang pernah tinggal dalam 15 hari terakhir di negara itu, tak boleh masuk Filipina terkait dengan penyeberan virus korona yang awalnya berasal dari China. Undian pun dilakukan ulang oleh Konfederasi Bulu Tangkis Asia (BAC) pada Senin (10/2/2020).
Absennya China membuka peluang tim putri Indonesia untuk berada dalam posisi empat besar. Namun, kekuatan setiap tim peserta kualifikasi tetap tak bisa diremehkan. Keberadaan tim-tim kuat dunia di Asia membuat putaran kualifikasi menjadi kesempatan baik untuk mengasah kemampuan pemain putri pelatnas Cipayung.
Tantangan itu akan dimulai pada penyisihan grup. Dalam Grup Y, Indonesia tergabung bersama Thailand dan Filipina. Pertemuan dengan Thailand akan menjadi uji coba pertama yang baik bagi Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, Choirunnisa, atau Putri Kusuma Wardani yang memperkuat nomor tunggal. Di nomor ganda, babak kualifikasi ini menjadi kesempatan baik bagi pasangan berusia 19 tahun, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, sebagai pelapis Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Thailand tak diperkuat tunggal putri terbaik mereka, Ratchanok Intanon, tetapi termasuk negara yang memiliki kekuatan merata di sektor putri. Unggulan teratas Jepang bahkan diperkuat Akane Yamaguchi, tunggal putri terbaik mereka, dan dua dari tiga pasangan peringkat 10 besar dunia.
Korea Selatan juga menurunkan skuad terbaik dengan adanya An Se-young (peringkat ke-9), Sung Ji-hyun (2), serta ganda putri peringkat keempat dan lima dunia.
”Untuk Tim Piala Uber, target adalah lolos ke putaran final dulu. Dengan susunan pemain yunior lebih banyak dari senior, Indonesia akan berusaha secara maksimal untuk memperkecil ketertinggalan dari negara lain. Ini juga kesempatan bagi pemain muda untuk melawan atlet elite dari negara lain,” tutur Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.
Skala prioritas
Indonesia juga menurunkan kekuatan penuh pada kualifikasi Piala Thomas meski dalam masa persiapan Olimpide Tokyo, hal ini sebenarnya tidak perlu dilakukan. Pemain-pemain putra memiliki peluang lebih besar dari putri untuk meraih medali di Tokyo.
Selain dua tunggal terbaik, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, ”Merah Putih” bahkan diperkuat dua ganda peringkat teratas dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Susy mengatakan, tim terbaik diturunkan karena kualifikasi ini menjadi pemanasan menjelang Piala Thomas dan Uber. Apalagi, tim putra berstatus juara bertahan Kejuaraan Asia Beregu dan diharapkan mempertahankannya.
Namun, terkait dengan masa persiapan agar bisa mencapai puncak penampilan di Tokyo, tim putra akan mengatur kekuatan dalam penampilan di Manila.
”Kualifikasi ini adalah sasaran antara, target utama kami adalah Olimpiade. Karena ini adalah kejuaraan beregu, pemain bisa turun bergantian dan tidak selalu dengan pasangan tetap,” ujar pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi.
Strategi tersebut bisa diterapkan karena ganda putra telah menentukan skala prioritas demi emas Olimpiade. Dijelaskan Herry sebelum kejuaraan Indonesia Masters di Jakarta, Januari, pemain ganda putra, terutama dua pasangan terbaik, tak dituntut untuk selalu juara meski tetap diwajibkan tampil.
Di luar Olimpiade, target juara hanya ada pada turnamen besar, salah satunya All England. Dalam kejuaraan beregu, kekuatan penuh, dengan formasi tetap, akan diterapkan dalam ajang dengan prioritas lebih tinggi, yaitu putaran final Piala Thomas di Denmark. Apalagi, dengan kekuatan seperti saat ini, Indonesia memiliki peluang besar membawa pulang Piala Thomas.