Penghormatan diberikan NBA pada mendiang Kobe Bryant. Nama Bryant, pemain yang empat kali menjadi MVP NBA All-Star Game itu, diabadikan pada trofi yang diberikan kepada pemain terbaik laga bintang NBA.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
CHICAGO, MINGGU — Tiga pekan setelah kepergian ikon NBA, Kobe Bryant, dunia basket masih mengenang kehebatannya. Kerinduan terhadap pemain berjuluk ”Mamba Hitam” itu akan ditampilkan pada sajian perang bintang NBA All-Star 2020, Senin (17/2/2020) pagi WIB, di United Center, Chicago.
Sehari sebelum laga All-Star, Komisioner NBA Adam Silver memutuskan mengubah nama penghargaan NBA All-Star Game MVP menjadi penghargaan Kobe Bryant MVP. Penghargaan ini setiap tahun diberikan kepada pemain terbaik pada laga All-Star.
”Bryant identik dengan NBA All-Star dan selalu bisa mewujudkan semangat perayaan ini ke dunia. Dia selalu menikmati kesempatan menjadi terbaik dari yang terbaik. Tidak ada yang lebih menyatu (dengan All-Star) dibandingkannya,” kata Silver dalam situs resmi NBA, Minggu.
Bryant dan putrinya, Gianna, tewas dalam kecelakaan helikopter di Calabasas, California, 26 Januari 2020. Insiden itu menewaskan sembilan orang, termasuk pilot helikopter.
Bryant merupakan wajah dari ajang perang bintang. Dia merupakan pemain termuda yang terpilih pada laga All-Star, dalam usia 19 tahun. Legenda Los Angeles Lakers ini 18 kali tampil pada laga bintang NBA, kedua terbanyak setelah Kareem Abdul-Jabbar yang tampil 19 kali pada NBA All-Star.
Dari 18 kali tampil, Mamba Hitam empat kali merengkuh penghargaan MVP pada 2002, 2007, 2009 (bersama Shaquille O’Neal), dan 2011. Dia menjadi pemain dengan gelar MVP All-Star terbanyak, setara dengan rekor yang dimiliki legenda basket 1950-an, Bob Pettit.
Salah satu penghargaan MVP yang paling dikenang adalah pada 2009. Saat itu, Bryant memenangi penghargaan bersama O’Neal, mantan rekan setimnya. Duet yang menghasilkan tiga gelar juara NBA untuk LA Lakers ini kembali akur setelah sempat dikabarkan berselisih paham, beberapa tahun sebelumnya.
Perubahan nama penghargaan, menurut Silver, juga sebagai bentuk terima kasih atas dedikasi dan inspirasi Bryant. ”Para pemain generasi masa kini banyak yang bertumbuh dengan Kobe sebagai panutan. Dia begitu mencintai permainan ini,” tambahnya.
Penghargaan Kobe Bryant MVP akan diperebutkan salah satu pemain dari dua tim yang berhadapan, yakni tim LeBron James dan tim Giannis Antetokounmpo. Pemain inti tim James terdiri dari James (Lakers), Anthony Davis (Lakers), James Harden (Rockets), Kawhi Leonard (Clippers), dan Luca Doncic (Mavericks). Sementara itu, tim Giannis berisi Antetokounmpo (Bucks), Joel Embid (76ers), Pascal Siakam (Raptors), Kemba Walker (Celtics), dan Trae Young (Hawks).
”Sebuah waktu yang indah ketika kami bisa memberikan penghormatan bagi Kobe dan warisannya. Meskipun kehilangan (dirinya), ini tetap waktu yang indah. Kami tahu dia akan menonton kami bermain,” ucap James yang bersemangat menatap laga tersebut.
Forward Raptors, Siakam, bertekad mencetak sebanyak mungkin poin. ”Semua ilmu kecil yang pernah diberikannya akan saya tunjukkan dalam permainan nanti. Sebuah kebanggaan bisa memberinya penghormatan,” kata pemain tim Giannis ini.
Untuk menghormati Bryant, laga All-Star mengubah format perhitungan skor. Tim yang memenangi pertandingan harus mencapai target poin tertentu. Skor tim yang unggul di kuarter ketiga akan ditambah 24 untuk menentukan pemenang. Misalnya, skor 100-95 pada kuarter ketiga, maka tim yang meraih angka 124 terlebih dulu akan dinyatakan sebagai pemenang.
Kedua tim akan menggunakan nomor punggung Bryant dan sang anak Gianna Bryant yang juga menjadi korban kecelakaan helikopter pada 26 Januari lalu. Tim Lebron akan mengenakan nomor Gianna saat bermain di tim sekolahnya (2), sedangkan tim Giannis memakai nomor Bryant (24).
”Format ini amat luar biasa. Ini membuat kami ingin bekerja keras dan bersaing satu sama lain. Memakai nomor 24 adalah sebuah kehormatan. Saya tidak sabar menunggu momen ini,” kata Giannis, pemain dengan perolehan suara penggemar terbanyak di Wilayah Timur. (AP)