Satu gol dari pemain sayap Ante Rebic membawa AC Milan meraih kemenangan ke-10 di Liga Italia musim ini. Dengan 35 poin, Milan memiliki poin yang sama dengan Hellas Verona yang berada di zona Liga Europa.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MILAN, SELASA — Kehadiran Zlatan Ibrahomovic di jendela transfer musim dingin membawa antusiasme baru bagi AC Milan. Namun, sejatinya, pahlawan baru untuk ”Si Merah Hitam” adalah pemain sayap asal Kroasia, Ante Rebic.
Di paruh kedua musim ini, Pelatih AC Milan Stefano Pioli memutuskan untuk banyak memberikan kesempatan kepada pemain yang dominan menghangatkan bangku cadangan sebelum jeda Natal dan Tahun Baru. Salah satu pemain itu ialah Rebic.
Namun, pertandingan melawan Udinese, 19 Januari lalu, menghadirkan babak baru bagi kiprah Rebic di Milan. Lesatan dua gol di pertandingan itu menghadirkan kepercayaan dari Pioli.
Selanjutnya, Rebic selalu mencetak gol di lima laga Milan di seluruh kompetisi. Brescia, Inter Milan, Juventus, dan terakhir Torino menjadi sasaran gol Rebic. Total, ia telah mencetak enam gol pada 2020.
Dalam laga melawan Il Toro, Selasa (18/2/2020) dini hari WIB, pemain bernomor punggung 18 itu mencetak gol di menit ke-25 setelah menerima asis dari Samuel Castillejo. Itu adalah satu-satunya kesempatan Rebic untuk melakukan tendangan ke arah gawang.
Di babak kedua, Rebic lebih bermain melebar di sisi kiri. Dengan kecepatan dan kekuatan fisiknya, ia merepotkan Lorenzo de Silvestri dan Lyanco yang mengawal sisi kanan pertahanan Torino. Penampilan impresif Rebic membuka ruang bagi Ibrahimovic di menit ke-48, tetapi tendangan pemain bernomor punggung 21 itu masih melebar di sisi kanan gawang Salvatore Sirigu.
Lalu, lima menit kemudian, Rebic memberi umpan kepada Castillejo yang berada tanpa pengawalan bek Torino. Tendangan kaki kiri Castillejo juga tidak mampu mengarahkan bola ke gawang.
”Rebic mampu memanfaatkan momen positifnya dengan kondisi fisik dan mental yang baik. Kami berharap dia bisa menjaga performanya seperti ini,” ujar Pioli seperti dikutip laman resmi Milan.
Kemenangan itu membawa Milan menyamai poin Hellas Verona yang berada di peringkat ke-6 Liga Italia. Anak asuh Pioli masih berjarak 10 poin dari zona Liga Champions yang dihuni Atalanta di peringkat ke-4.
Sementara itu, kekalahan dari Milan membuat Torino menelan empat kekalahan beruntun di Liga Italia. Mereka hanya berjarak lima poin dari penghuni zona degradasi.
”Saya tidak suka melihat papan klasemen. Kami realistis dan akan terus berjuang untuk meraih target kami di musim ini (bertahan di Serie A),” kata ”arsitek” Torino, Moreno Longo, seperti dikutip Sky Sport Italia.
”Roller coaster”
Sesungguhnya, perjalanan karier Rebic mengalami naik dan turun seperti wahana roller coaster. Setelah bermain apik dalam dua musim bersama Eintracht Frankfurt, Rebic kehilangan sentuhan magisnya ketika berseragam AC Milan.
Selama awal Liga Italia kampanye ini, Rebic hanya bermain dalam 177 menit di era dua pelatih yang berbeda, yaitu Marco Giampaolo dan Piolo. Menit bermainnya justru lebih banyak ketika ia bermain untuk tim nasional Kroasia. Sejak bergabung dengan Milan di musim panas lalu, Rebic selalu bermain di lima laga kualifikasi Piala Eropa 2020 yang dijalani Kroasia. Alhasil, ia ikut berkontribusi mengantarkan ”Si Papan Catur” lolos ke Piala Eropa 2020.
Minimnya menit bermain bagi Rebic di Milan seakan de javu bagi pemain berusia 26 tahun itu. Sebelum menerima pinangan Milan, Rebic pernah berkiprah di Liga Italia bersama Fiorentina selama dua musim, yaitu 2013-2014 dan 2015-2016. Dalam periode itu, ia hanya bermain delapan kali dan mencetak dua gol.
Klub Italia lain yang pernah ia bela ialah Hellas Verona di paruh kedua kampanye 2015-2016. Dipinjamkan dari Fiorentina, Rebic hanya bermain 10 kali tanpa sekalipun menuliskan namanya di papan skor.
Kegagalan di Italia membuat Rebic hijrah ke Liga Jerman bersama Eintracht Frankfurt pada 2016. Keputusannya untuk bermain di Jerman tidak lepas dari pengaruh pelatih Frankfurt kala itu, Niko Kovac. Di musim 2017-2018, ia menarik perhatian dunia setelah mencetak dua gol di final Piala Jerman melawan Bayern Muenchen. Gelar itu mengakhiri puasa trofi Frankfurt dalam tiga dekade.
Kemudian, pada musim panas 2018, Rebic bermain apik bersama Kroasia hingga tampil di laga final perdananya di Piala Dunia Rusia 2018. Penampilan Rebic terus meningkat. Di musim terakhirnya di Jerman, ia berkontribusi dalam 13 gol dengan sembilan gol dan empat asis bagi Frankfurt.
”Dia memiliki kepribadian yang besar, seperti seekor ’banteng’, dan pemain luar biasa. Dia bermain luar biasa di sini (Jerman),” ungkap mantan pelatihnya, Kovac, yang kini menangani Bayern Muenchen.
Meskipun telah menjelma sebagai mesin gol dan idola baru Milanisti, AC Milan masih perlu berjuang untuk mempermanenkan keberadaan Rebic. Pasalnya, kehadiran Rebic masih berstatus pemain pinjaman dari Frankfurt dengan durasi 2,5 musim. Di lain pihak, Milan meminjamkan penyerang, Andre Silva, ke klub Liga Jerman itu.