Armand Duplantis, atlet muda loncat galah asal Swedia, tidak berhenti mengukir rekor di usianya yang baru 20 tahun. Ia menembus batasan baru dengan loncatan 6,18 meter di Glasgow pada World Athletics Indoor Tour 2020.
Oleh
IDA SETYORINI
·2 menit baca
Seminggu setelah mengukir rekor dunia baru loncat galah di Torun, Armand Duplantis mencetak rekor dunia baru lagi. Dia meloncat setinggi 6,18 meter di Muller Indoor Grand Prix Glasgow di Skotlandia pada ajang World Athletics Indoor Tour, akhir pekan lalu.
Sebelumnya, pencapaian Duplantis adalah 6,17 meter di Torun, Polandia. Dia menumbangkan rekor lama milik Renaud Lavillenie (Perancis) yang telah bertahan enam tahun. Lavillenie adalah peraih medali emas di Olimpiade London 2012 dan medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Duplantis kini baru berusia 20 tahun. Dia lahir dari keluarga pencinta olahraga dan atletik. Ayahnya, Greg Duplantis, berkewarganegaraan Amerika Serikat. Adapun ibunya, Helena, berasal dari Swedia. Jadi, Duplantis sebetulnya boleh mewakili dua negara kala mengikuti kejuaraan internasional.
Namun, pada Juni 2015, Duplantis akhirnya mengumumkan dirinya memilih membawa nama Swedia, mengikuti negara asal ibunya.
Di Glasglow, Duplantis melakukan loncatan pertama 5,50 meter dan loncatan kedua 5,75 meter. Berikutnya, Duplantis meloncat setinggi 5,84 meter. Dia kembali menaikkan pembatas menjadi 6,00 meter. Tiada lawan lainnya yang bisa meloncat setinggi dirinya.
Saat itu, pencapaiannya tercatat sebagai rekor indoor di Inggris. Kemudian, Duplantis menaikkan lagi menjadi 6,18 meter, melampaui rekor dunia sebelumnya yang juga atas namanya sendiri, yaitu 6,17 meter.
Dalam satu kali loncatan, Duplantis melampaui garis tersebut sekaligus mencetak rekor dunia baru.
”Kompetisi yang sungguh luar biasa. Sambutan penonton memberi saya energi luar biasa dan itu menguntungkan saya. Energi penonton membuat saya yakin dapat melampaui garis. Itu salah satu loncatan terbaik dan terjun setelahnya terasa sangat magis,” ujar Duplantis.
Atas prestasi itu, ia berhak menerima bonus sebagai pengukir rekor dunia baru sebesar 30.000 dollar AS atau setara Rp 410,325 juta.
”Sangat tidak fair jika mengira saya selalu memecahkan rekor dunia tiap kali ikut kejuaraan. Anda tidak harus mengukir rekor baru untuk menang di tiap kompetisi. Menang dan menjadi juara adalah tujuan ikut kompetisi. Nah, jika saya masih punya energi, saya akan coba buat rekor,” kata Duplantis seperti dikutip World Athletics.