Para pemain Manchester City tidak mau terpengaruh dengan sanksi larangan tampil di Liga Champions yang mereka dapatkan. Mereka tetap memenangi laga demi laga di Liga Inggris.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LEICESTER, MINGGU — Sanksi larangan tampil di Liga Champions selama dua tahun tidak lantas membuat Manchester City lemas. ”The Citizens” tetap tampil seperti biasa, bahkan kembali meraih tiga poin dengan mengalahkan Leicester City, 1-0, di Stadion King Power, Minggu (23/2/2020) dini hari WIB.
Bagi Leicester, laga itu merupakan kesempatan terbaik untuk menempel City dan membuka peluang naik ke peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris. Namun, gol yang dicetak Gabriel Jesus pada menit ke-80 membuat City semakin melambung tinggi dengan 57 poin, sedangkan Leicester tetap mengumpulkan 50 poin di peringkat ketiga.
Kekalahan itu menyakitkan Leicester yang sudah bisa menahan gempuran City dengan baik setidaknya selama 80 menit. Bahkan, tendangan penalti City yang diambil Sergio Aguero mampu digagalkan kiper Leicester, Kasper Schmeichel.
Anak eks kiper Manchester United, Peter Schmeichel, itu pun berhasil melampaui kehebatan ayahnya pada laga itu. Kasper sudah berhasil menggagalkan tendangan penalti sebanyak empat kali di Liga Inggris, sedangkan ayahnya baru tiga kali.
Pertahanan Leicester akhirnya bobol ketika Jesus bisa lolos dari penjagaan dan menembak dari jarak dekat setelah mendapat umpan dari Riyad Mahrez. ”Meski gagal menendang penalti, tetapi kami tetap memenangi laga ini. Itu yang paling penting,” kata Mahrez.
Manajer Manchester City Pep Guardiola mengatakan, timnya telah melalui ujian terberat melawan Leicester. ”Setelah gagal menendang penalti, lihatlah reaksi kami selanjutnya. Kami menghadapi tim yang sangat tangguh,” kata Guardiola dikutip The Guardian.
Guardiola memastikan moral para pemainnya tidak menurun meski telah mendapat sanksi dari UEFA karena melanggar aturan financial fair play. ”Jangan tanya bagaimana sikap pemain saya. Anda berarti meragukan apa yang sudah mereka lakukan. Mereka sudah meraih tujuh dari delapan gelar juara kompetisi (domestik),” katanya.
Semangat The Citizens untuk menyelesaikan kompetisi musim ini sempat diragukan akibat sanksi tersebut. Sanksi itu menjadi pukulan telak untuk tim sekelas City yang memiliki pelatih dan para pemain top.
Usaha keras mereka musim ini ataupun musim depan untuk berada di papan atas akan terasa sia-sia karena mereka tetap tidak diperbolehkan tampil di Liga Champions. Padahal, turnamen antarklub paling bergengsi di Eropa itu merupakan impian besar para pemain. Kabar mengenai rencana eksodus para pemain ke klub lain sempat muncul.
Namun, City telah menunjukkan bahwa mereka tetaplah City yang disegani di Liga Inggris. Sejak mendapat sanksi, mereka mampu mengalahkan West Ham United, 2-0, dan kini menaklukkan Leicester.
Menekan Liverpool
Dengan demikian, City tetap memberikan tekanan terhadap Liverpool yang sedang menghitung hari untuk mengangkat trofi Liga Inggris. Liverpool masih mengumpulkan 76 poin atau unggul 19 poin di atas City.
Apabila City terus meraih kemenangan, Liverpool masih membutuhkan lima kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara. Salah satu dari kemenangan itu harus direbut saat menjamu West Ham, di Stadion Anfield, Selasa (25/2/2020) dini hari WIB.
Kekalahan Liverpool dari Atletico Madrid, 0-1, pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions telah menjadi penyemangat untuk menundukkan West Ham. Laga ini pun tidak akan mudah. ”West Ham sangat membutuhkan hasil dan mereka tidak punya waktu untuk menyia-nyiakan segalanya. Saya memperkirakan laga ini akan sangat sulit,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp, dilansir laman Liverpool.
West Ham saat ini sedang berjuang untuk keluar dari zona degradasi. Mereka masih berada di peringkat ke-18 dengan mengumpulkan 24 poin. (AFP/REUTERS)