Wabah virus korona tipe baru atau Covid-19 kian mencengkeram dunia olahraga. Salah satu pemain klub sepak bola Serie-C di Italia bahkan diketahui positif terinfeksi virus yang mematikan itu.
Oleh
yulvianus harjono
·4 menit baca
MILAN, JUMAT — Wabah virus korona tipe baru atau Covid-19 di Eropa, khususnya Italia, kian mengkhawatirkan. Virus yang awalnya muncul di Wuhan, China, itu kedapatan telah menjangkiti salah seorang pemain di klub sepak bola kasta ketiga Italia, US Pianese ASD.
Kabar itu dilaporkan media Italia, La Nazione, Kamis (27/2/020) waktu setempat. Pemain berusia 22 tahun yang namanya dirahasiakan itu didiagnosis positif terjangkit virus korona baru yang diberi nama Covid-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sejauh ini, di Italia, total telah lebih dari 500 orang terjangkit virus mematikan itu. Sebanyak 17 orang di antaranya meninggal. Serupa pasien lainnya, pemain di klub Serie-C Italia itu mengeluhkan demam dan tidak enak badan menjelang duel timnya kontra Juventus U-23.
Lantas, atas inisiatif sendiri, ia batal bermain dan memilih mengikuti karantina, hal yang menjadi protokol global dalam mengatasi penyebaran Covid-19. Dari hasil diagnosis, ia pun positif terjangkit Covid-19. Meskipun demikian, La Nazione melaporkan, kondisi pemain itu masih bagus atau belum dirawat serius.
Sejauh ini, belum diketahui apakah rekan-rekan setim pemain itu di Pianese ASD juga ada yang terjangkit Covid-19 mengingat mudahnya penularan penyakit itu. Namun, menyusul kabar itu, sejumlah klub di Italia melakukan langkah pencegahan masif. Juventus, klub juara Liga Serie-A Italia, misalnya, terpaksa ”mengisolasi” para pemain U-23 mereka yang menjalani laga kontra Pianese.
Para pemain muda ”Si Nyonya Besar” itu dijauhi dari skuad senior mereka yang baru saja menjalani laga Liga Champions Eropa kontra Olympique Lyon. ”Skuad U-23 Juve kini harus menjaga jarak dari CR7 (Cristiano Ronaldo) dan kawan-kawan,” bunyi ulasan koran La Gazetta dello Sport, Jumat (28/2/2020).
Akibat wabah virus korona itu pula, laga besar antara Juventus kontra Inter Milan di Turin, Senin (2/3/2020) dini hari WIB harus digelar tertutup alias tanpa penonton. Padahal, laga yang bertajuk ”Derbi Italia” ini sangat dinanti-nanti penggemar kedua tim. Juve dan Inter kini bersaing di puncak klasemen Liga Serie-A Italia.
Derbi Italia itu sekaligus menandai kembalinya mantan Pelatih Juve Antonio Conte ke Stadion Allianz, Turin. Conte kini menjadi arsitek Inter Milan, tim yang kini berada di peringkat ketiga Liga Italia. Mereka terpaut enam poin dari Juve di puncak klasemen.
Liga Europa
Wabah Covid-19 sebelumnya juga mengakibatkan tertundanya laga Inter kontra Sampdoria yang sedianya digelar pekan lalu. Masalah serupa mengakibatkan Inter harus menjamu tim Bulgaria, Ludogorets, pada laga babak 32 besar di Liga Europa pada Jumat dini hari WIB tanpa penonton.
Stadion Giuseppe Meazza, lokasi perhelatan laga putaran kedua itu, pun bak ”kuburan” malam itu. ”Sungguh atmosfer suasana yang surealis (antara realitas dan mimpi). Suporter adalah komponen penting dalam sepak bola. Sayangnya, pemerintah telah memutuskan hal itu (tanpa penonton). Walau berat hati, kami harus menerimanya. Kesehatan publik harus dijaga,” ujar Direktur Inter Milan Beppe Marotta seusai laga itu.
Sungguh atmosfer suasana yang surealis (antara realitas dan mimpi). Suporter adalah komponen penting dalam sepak bola. Sayangnya, pemerintah telah memutuskan hal itu (tanpa penonton).
Meskipun diliputi suasana agak mencengkam, tim ”Biru-Hitam” menundukkan tamunya itu 2-1. Inter pun lolos ke babak 16 besar Liga Europa dengan agregat 4-1. Mereka mendampingi AS Roma, wakil Italia lainnya, yang menyingkirkan tim Belgia, Gent, di babak gugur yang sama.
Cengkeraman Covid-19 di dunia olahraga terus meluas. Setelah membatalkan atau menunda sejumlah pentas olahraga, seperti Formula 1 seri China serta liga sepak bola Korea dan China, Covid-19 juga mengakibatkan dihentikannya perhelatan bergengsi balap sepeda UAE Tour 2020. Ajang balap sepeda yang menjadi rangkaian tur dunia bersama Tour de France itu harus dihentikan dini, Jumat.
Dua etape terakhir di balap sepeda tur Uni Emirat Arab yang sedianya digelar Jumat ini dan Sabtu lantas dibatalkan. Tindakan diskresi itu dilakukan panitia penyelenggara menyusul temuan kasus positif Covid-19 di balapan itu.
BBC melaporkan, dua warga asal Italia yang memperkuat salah satu tim balap sepeda itu kedapatan positif terjangkit virus korona baru.
Menyusul temuan itu, sejumlah pebalap elite dunia yang mengikuti tur balap sepeda itu, seperti Chris Froome dan Mark Cavendish, dipaksa mengikuti tes korona. Sejauh ini, belum diketahui hasil tes itu.
”Sayang sekali (dua etape) UAE Tour harus dibatalkan. Namun, kesehatan publik harus diutamakan. Kami masih menunggu hasil tes dan akan menanti di hotel hingga pemberitahuan selanjutnya,” ucap Froome, juara empat kali Tour de France.
Sementara itu, pihak panitia menjelaskan, pembatalan dua etape itu bertujuan untuk melindungi para peserta lainnya. ”Keamanan menjadi prioritas kami. Keputusan ini (membatalkan dua etape tersisa) harus diambil untuk menjamin perlindungan kepada seluruh peserta balapan,” bunyi keterangan resmi Panitia UAE Tour 2020.
Menyusul dibatalkannya kedua etape di tur UEA itu, pebalap asal Inggris, Adam Yates, lantas dinyatakan sebagai juara. Yates memimpin balapan sepeda itu hingga etape kelima.