Arsenal tersingkir dari Liga Europa setelah dikekap Olympiakos Piraeus 1-2 dan kalah agregat di London, Jumat dini hari WIB. Kekalahan itu berpeluang membuat striker Pierre Emerick Aubameyang hengkang.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, JUMAT - Wasit terus melihat ke arah jam tangannya. Waktu pertandingan menunjukkan menit ke-122, pertanda laga sudah melewati dua menit babak perpanjangan waktu. Pada momen itu, terjadi kemelut di depan gawang. Bola mengarah ke kaki penyerang Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang yang berhadapan langsung dengan kiper Olympiakos Jose Sa.
Berjarak sekitar 5 meter dari gawang, Auba melesakkan tendangan lewat kaki kanannya. Peluang emas terakhir yang hampir pasti menjadi gol itu justru melenceng tipis di sisi kiri gawang Olympiakos.
Penyerang asal Gabon itu menunduk sambil memegangi kepalanya. Gestur serupa diikuti seluruh pendukung Arsenal di Stadion Emirates. “Saya sama sekali tidak mengerti. Saya merasa sangat sangat buruk. Tidak mengerti mengapa saya melewatkan peluang itu. Mungkin karena capek dan sedikit kram, tetapi itu bukan alasan. Seharusnya saya mencetak gol ini,” kata Auba kepada BT Sport.
Kegagalan sang penyerang membuat “Meriam London” angkat koper dari Liga Europa. Laga kedua babak 32 besar Liga Europa, pada Jumat (28/2/2020) WIB berakhir dengan kemenangan tim tandang, Olympiakos 2-1. Arsenal tersingkir lebih awal karena kalah gol tandang dengan agregat 2-2.
Auba sempat menjadi pahlawan beberapa menit sebelumnya. Tepatnya pada menit ke-113, penyerang bertubuh tinggi ini mencetak gol indah dengan tendangan setengah salto yang membuat laga imbang 1-1. Namun, gol itu jadi tidak berarti karena Olympiakos mencuri gol melalui penyerang Youssef El Arabi pada menit ke-119.
Kekalahan pertama pada 2020 bagi tim asuhan Mikel Arteta ini sangat menyakitkan. Kekalahan ini membuat peluang terbesar mereka meraih tiket Liga Champions musim depan, dengan menjuarai Liga Europa, hilang begitu saja.
Masa depan Aubameyang
Spekulasi kepergian Auba pun semakin kencang karena kemungkinan besar tidak bisa bermain di Liga Champions musim depan. Sebelumnya, pemain berusia 30 tahun ini dikabarkan akan hengkang pada musim panas mendatang. Dengan sisa kontrak hanya setahun lebih, Arsenal kemungkinan besar akan menjual sang pemain jika tidak memperpanjang kontrak.
Sang pelatih Arteta pun tampak khawatir dengan anak asuhnya. Auba sebagai kapten tim malam itu menjadi yang paling kecewa. “Saya tahu bagaimana mereka menginginkan kompetisi ini. Tetapi, inilah sepak bola yang terkadang sangat kejam. Kamu harus bisa menanganinya. Saya akan mengangkat kembali para pemain dan beranjak ke depan,” katanya.
Kejadian Auba mengingatkan Arsenal pada 13 tahun silam. Saat itu, legenda klub Thierry Henry hengkang setahun setelah kekalahan dari FC Barcelona di Final Liga Champions 2005/2006.
Pemain asal Perancis itu sempat membenci Barca ketika dikalahkan di Liga Champions. Sebab, memenangkan trofi “Si Kuping Lebar” merupakan impiannya sebagai pemain.
Namun, setahun setelahnya, Henry justru meraih mimpinya dengan memenangkan Liga Champions bersama Barca. Keputusan itu sangat tepat karena Arsenal sampai sekarang tidak pernah lagi merasakan final turnamen kasta tertinggi Eropa itu.
Kekhawatiran serupa terjadi pada Auba. Dia juga sedang diincar oleh Barca. Kepindahannya dari Arsenal akan sangat realistis karena pemain berkepala tiga ini juga ingin merasakan juara Liga Champions.
Legenda Arsenal Martin Keown mengatakan, Liga Europa merupakan kesempatan terbaik bagi Arsenal untuk lolos ke Liga Champions. Namun, kesempatan itu kini telah hilang.
Satu-satunya kesempatan Arsenal adalah mengincar posisi 5 besar Liga Inggris. Adapun peringkat ke-5 Liga Inggris bisa mendapatkan tiket Liga Champions karena tim peringkat kedua, Manchester City, tidak boleh bermain di kompetisi itu selama dua tahun. Arsenal sementara ini berada di posisi ke-9.
“Tetapi akan sangat sulit untuk bersaing di Liga Inggris karena ada Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Manchester United, yang berada jauh di atas Arsenal. Ini tantangan berat,” kata Keown.
Kehilangan Auba akan membuat “Meriam London” kehilangan daya ledaknya. Musim ini Arsenal sangat bergantung kepada mantan pemain Borussia Dortmund yang sudah mencetak 20 gol tersebut.