Selektif Pilih Turnamen untuk Jaga Kondisi Jelang Olimpiade
Sektor ganda putra bulu tangkis Indonesia selektif menentukan turnamen untuk menjaga kondisi pemain sebelum Olimpiade Tokyo. Selektif memilih turnamen bertujuan menjaga kondisi fisik dan mengurangi beban mental.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sektor ganda putra bulu tangkis Indonesia lebih selektif menentukan turnamen untuk menjaga kondisi menjelang Olimpiade Tokyo 2020, 24 Juli-9 Agustus. Dalam rangkaian turnamen di Eropa yang akan berlangsung Maret, Hendra Setiawan dan kawan-kawan hanya akan tampil di All England.
All England, yang tahun ini diselenggarakan 11-15 Maret di Arena Birmingham, Inggris, menjadi salah satu dari rangkaian turnamen Eropa yang digelar setiap Maret, di antara Jerman dan Swiss Terbuka. Akan tetapi, dengan dibatalkannya Jerman Terbuka, 3-8 Maret, karena penyebaran virus korona, kesempatan menambah poin peringkat dunia hanya ada di All England dan Swiss Terbuka (16-22 Maret). Hingga Jumat (28/2/2020), tak ada pembatalan/penundaan untuk kedua turnamen.
Kecuali Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dua ganda putra terbaik Indonesia lainnya, Hendra/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, selalu tampil dalam dua turnamen Eropa pada 2018 dan 2019. Turnamen yang dipilih adalah antara Jerman Terbuka dan All England atau All England dan Swiss Terbuka.
Namun, pada tahun penyelenggaraan Olimpiade ini, nama Hendra/Ahsan, Fajar/Rian, dan Kevin/Marcus hanya ada dalam daftar undian All England. Ganda putra lain Indonesia yang akan bermain di sana adalah Wahyu Nayaka/Ade Yusuf Santoso.
”Kami memang mengurangi pertandingan sebelum Olimpiade,” kata Hendra di Jakarta, Jumat (28/2). Hendra/Ahsan adalah juara bertahan All England.
Ganda putra menjadi salah satu nomor, selain tunggal putra, yang telah mengamankan dua tiket Olimpiade meski periode kualifikasi baru berakhir pada 26 April. Atas dasar tersebut, nomor ini lebih selektif memilih turnamen demi mencapai puncak penampilan di Tokyo.
Tim pelatih ganda putra memprioritaskan turnamen-turnamen besar untuk pemain, terutama bagi mereka yang berpeluang besar menjadi wakil Indonesia pada Olimpiade, yaitu Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan. Mereka adalah ganda putra nomor satu dan dua dunia.
All England, misalnya, adalah salah satu dari tiga turnamen berlevel tertinggi dalam struktur turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang berkategori BWF Super 1000. Dua turnamen lainnya adalah Indonesia Terbuka dan China Terbuka.
Dari turnamen bulu tangkis paling bergengsi ini pula, Hendra/Ahsan memiliki kewajiban mempertahankan 12.000 poin sebagai juara pada 2019. Fajar/Rian harus mempertahankan 8.400 poin, sebagai semifinalis 2019, jika tak ingin kehilangan posisi di peringkat kelima dunia.
Setelah Eropa, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan akan tampil dalam dua dari tiga turnamen di Asia, yaitu Malaysia Terbuka (31 Maret-5 April) dan Singapura Terbuka (7-12 April). Adapun Fajar/Rian dan pemain-pemain muda akan lebih dulu bersaing di India Terbuka (24-29 Maret) sebelum melanjutkan perjalanan ke Malaysia dan Singapura.
Seperti pernah dijelaskan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, memilihkan turnamen dengan lebih selektif bagi kandidat pemain Olimpiade tak hanya bertujuan menjaga kondisi fisik, tetapi juga untuk mengurangi beban mental mereka. Diharapkan, puncak penampilan mereka akan terjadi di Tokyo.
Pembatalan turnamen
Terkait dengan pembatalan/penundaan turnamen karena virus korona, Herry menyebutkan, pada ganda putra, efeknya akan terasa pada mereka yang bukan atlet prioritas Olimpiade. ”Atlet-atlet muda akan terkena dampaknya jika banyak yang ditunda karena mereka membutuhkan banyak pertandingan. Terkait Olimpiade, ganda putra tak terpengaruh karena sudah mengamankan dua tiket,” ujar Herry.
Penyebaran virus korona telah membatalkan/menunda berbagai ajang olahraga, termasuk turnamen bulu tangkis. Selain Jerman Terbuka, turnamen lain yang telah dibatalkan/ditunda adalah Lingshui China Masters (25 Februari-1 Maret), Ciputra Hanoi-Yonex International Challenge (24-29 Maret), Polandia Terbuka International Challenge (26-29 Maret), dan Pembangunan Jaya Raya Grand Prix Yunior (14-19 April).
Adapun Kejuaraan Asia, yang sedianya berlangsung di Wuhan, China, pada 21-26 April, belum juga diputuskan penyelenggaraannya oleh Konfederasi Bulu Tangkis Asia. Padahal, ini menjadi salah satu turnamen yang digelar pada pekan terakhir masa kualifikasi Olimpiade.