Balapan MotoGP tinggal selangkah lagi bergulir. Namun, langkah terakhir itu paling sulit karena memerlukan pertimbangan aspek kesehatan yang rinci serta negosiasi biaya menggelar balapan antara Dorna dan promotor.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, KAMIS — Rapat virtual melalui konferensi video antara CEO Dorna Carmelo Ezpeleta, Wakil Presiden Andalusia Juan Antonio Marin, dan Wali Kota Jerez de la Frontera Mamen Sanchez Diaz semakin mendekatkan MotoGP pada balapan perdana musim ini. Ketiga pihak sepakat menggelar balapan tertutup pada 19 dan 26 Juli di Sirkuit Jerez-Angel Nieto. Namun, keputusan final masih menunggu lampu hijau Pemerintah Spanyol. Selain itu, pembagian biaya menggelar balapan juga masih dibahas.
Dengan balapan tanpa penonton, Dorna sebagai pemilik hak komersial MotoGP mengubah model bisnisnya. Seri yang tidak didukung suntikan dana pemerintah tidak menarik dilanjutkan karena akan merugi. Promotor tidak akan mampu menggelar balapan dan membayar kontrak sebagai tuan rumah tanpa pemasukan dari penjualan tiket.
Karena itu, balapan tanpa suntikan dana dari pemerintah, yaitu seri Jerman dan Belanda, dibatalkan. Adapun seri Finlandia dibatalkan karena Sirkuit KymiRing belum dilakukan homologasi atau pengesahan untuk menggelar balapan sekelas kejuaraan dunia. Proses homologasi bisa memerlukan penyesuaian di sejumlah bagian trek, terutama konstruksi tikungan yang dinilai sejumlah pebalap terlalu lambat.
Sementara itu, seri balapan yang didukung dana pemerintah, biasanya untuk promosi pariwisata, masih dipertahankan Dorna. Balapan itu antara lain di Jerez, Aragon, Valencia, Brno, Phillip Island, Sepang, dan Buriram. Dengan suntikan dana itu, para promotor tetap bisa menggulirkan balapan meskipun tidak ada pendapatan dari penjualan tiket. Aspek yang dijual oleh MotoGP adalah balapan bisa menjadi model percontohan menghidupkan kembali perekonomian yang macet akibat pandemi.
Namun, pengurangan biaya sebagai tuan rumah (hosting fee), juga pembagian pemasukan dari hak siar televisi dan sponsor, sepertinya menjadi fokus negosiasi sponsor dan Dorna. Umumnya pendapatan dari sponsor global dan hak siar televisi masuk ke rekening pemegang hak komersial, bukan promotor, seperti yang berlaku di Formula 1.
Sebagai gambaran, di ajang Formula 1, promotor independen tidak akan mampu menggelar balapan tertutup tanpa menjual tiket. Hal itu ditegaskan oleh Jan Lammers, Direktur Olahraga Sirkuit Zandvoort, Belanda.
”Faktanya adalah kami tidak bisa mendapat uang sepeser pun dari ini (menggelar balapan), padahal kami harus mengivestasikan banyak waktu dan energi, ini sekaligus cara kami membantu olahraga. Tetapi, ada hal yang menjadi tanggung jawab Sirkuit Zandvoort, khususnya aspek finansial,” tegas Lammers kepada Motorsport.
”Secara sederhana, balapan seharusnya tidak membebani kami biaya apa pun. Jadi, jika FOM (Manajemen Formula 1) dan Liberty ingin menggelar balapan di Zandvoort tanpa penonton, mereka harus menanggung semua biaya operasional. Itu jumlah yang cukup besar,” tegasnya, Rabu.
Di ajang Formula 1, biaya operasional menggelar balapan sangat mahal, dengan pengeluaran terbesar untuk staf mencapai Rp 239 miliar. Adapun biaya promosi dan operasional sekitar Rp 97 miliar. Jumlah itu di luar biaya hosting fee, yang pada 2019 nilai rata-ratanya mencapai Rp 429 miliar per seri.
Hal itu yang membuat Formula 1 dan MotoGP menghitung ulang biaya menggelar balapan. Dengan suntikan dana pemerintah ke promotor, balapan masih bisa bergulir meskipun marjin keuntungan menurun. Sebagai contoh, seri F1 Australia yang musim ini dibatalkan, pada 2019 disubsidi pemerintah sekitar 60,153 juta dollar Australia, setara Rp 553 miliar.
MotoGP di Jerez
Negosiasi itu pula yang dibahas oleh Ezpeleta, Marin, dan Diaz untuk menggelar dua seri balapan MotoGP di Jerez, Spanyol, Kamis (7/5/2020). Mereka sepakat menggelar balapan MotoGP, Moto2, dan Moto3 tanpa penonton pada 19 dan 26 Juli.
”Pada Kamis pagi ini, Pemerintah Adalusia, Pemerintah Kota Jerez, dan Dorna telah mencapai kesepakatan menggelar dua kejuaraan dunia MotoGP di Sirkuit Jerez pada 19 dan 26 Juli,” ujar Marin.
”Mulai saat ini, kami harus mengirim ke Pemerintah Spanyol, dan Federasi Balap Motor Internasional melalui Dorna, permintaan untuk melakukan semua tindakan dan persyaratan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan menyambut semua peserta serta tim yang akan berada di Andalusia pada musim panas ini,” lanjut Marin.
”Ini berita luar biasa dan kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Jerez) karena kami tahu usaha yang telah dilakukan dalam organisasi untuk ajang ini, begitu juga Dorna yang mengandalkan Sirkuit Jerez lagi,” tegas Marin.
Kini, bola ada di tangan Pemerintah Spanyol untuk memberi lampu hijau balapan MotoGP bergulir di tengah pandemi Covid-19. Jika diizinkan, protokol kesehatan dipastikan sangat ketat. Dorna pun melakukan terobosan untuk meyakinkan pemerintah saat balapan akan berlangsung dengan memesan 10.000 alat tes cepat Covid-19 untuk mengetes semua orang di dalam padok dua kali sehari.
Transportasi para pebalap, anggota tim, dan semua staf juga akan dikelola khusus untuk menjamin mereka tidak terpapar virus korona baru. Dorna membatasi personel di setiap tim, juga staf penyelenggara, maksimal sekitar 1.300 orang. Personel media peliput juga tidak ada dan akan mengandalkan personel media dari Dorna.