Sebastian Vettel dan Charles Leclerc bisa menemukan kembali atmosfer Formula 1 setelah memacu mobil SF71H di Sirkuit Mugello, Italia. Ini menjadi penyegaran sempurna menjelang balapan seri perdana di Austria.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
SCARPERIA E SAN PIERO, SELASA — Delapan tahun berselang sejak Sebastian Vettel terakhir kali membalap di Sirkuit Mugello, Italia, saat masih membela Red Bull Racing, tim tempat dia meraih empat juara dunia. Kini, Vettel kembali ke Sirkuit di Tuscany itu, memacu Scuderia Ferrari SF71H dalam tes privat menjelang balapan pembuka Formula 1 pada masa pandemi. Pebalap berusia 32 tahun itu merasa lega, akhirnya bisa kembali memacu mobil F1 setelah tes pramusim di Barcelona pada Februari lalu.
”Saya sangat lega bisa kembali di balik kemudi lagi. Jedanya cukup lama. Menyenangkan bisa melihat anggota tim lagi. Rasanya sungguh luar biasa bagaimana membuat pebalap Formula 1 kembali ke limit lagi, juga di trek yang spektakuler seperti ini. Mugello sangat layak menggelar Grand Prix! Saya tidak pernah ke sini selama delapan tahun dan ini membuat saya membutuhkan beberapa lap untuk kembali menemukan ritme. Namun, kemudian ini berubah menjadi kenikmatan mengemudi yang murni,” kata Vettel dikutip Speedweek, Rabu (24/6/2020) dini hari WIB.
Vettel menjalani tes pada pagi hari dan menyelesaikan banyak lap sebelum Leclerc mengambih alih kemudi pada sesi sore. Ini merupakan musim terakhir Vettel di Ferrari menyusul kebuntuan kesepakatan perpanjangan kontrak. Posisi Vettel musim depan akan ditempati oleh Carlos Sainz Junior yang musim ini masih membela McLaren. Ke mana Vettel akan berlabuh musim depan masih menjadi misteri.
Namun, musim terakhir ini akan dijadikan pembuktian terakhir oleh Vettel untuk meraih gelar juara dunia kelima. Sejak meninggalkan Red Bull dan bergabung dengan Ferrari pada 2015, Vettel selalu gagal mewujudkan mimpi besarnya mengikuti jejak sang idola, Michael Schumacher di tim Kuda Jingkrak. Vettel selalu gagal menjadi yang terbaik dalam lima musim terakhir, dan berada di bawah bayang-bayang rivalnya, pebalap Mercedes, Lewis Hamilton.
Bahkan, musim lalu, performa Vettel di bawah rekan setimnya yang masih muda, Leclerc. Pebalap lulusan akademi pebalap Ferrari itu bahkan menjadi tumpuan masa depan dengan perpanjangan kontrak hingga 2024. Musim ini, persaingan di internal tim Ferrari akan lebih ketat dibandingkan dengan musim lalu. Vettel akan semakin ngotot untuk mengakhiri kontrak di Ferrari dengan gelar juara, sedangkan Leclerc ingin membuktikan dirinya layak menjadi pebalap utama.
”Sungguh menyenangkan bisa kembali ke dalam mobil balap sungguhan! Saya sangat merindukan ini. Saya menjalani sejumlah balapan virtual selama lockdown, tetapi impresi fisik dari kecepatan di balapan nyata sungguh tidak ada bandingannya. Ini pertama kali saya mengemudi mobil Formula 1 di Mugello. Sekarang saya sudah tidak sabar untuk mengawali musim,” ujar Leclerc yang menempuh hampir 300 kilometer dalam tes di Mugello.
Tes privat ini merupakan pemanasan bagi para pebalap menjelang seri pertama musim ini di Red Bull Ring pada 5 Juli. Balapan musim ini baru dijadwalkan delapan seri dalam rentang waktu 10 pekan. Jadwal yang sangat ketat itu menuntut para pebalap ekstra bugar karena akan ada dua kali balapan beruntun dalam tiga pekan. Oleh karena itu, adaptasi dengan atmosfer balapan setelah jeda panjang akibat pandemi Covid-19 sangat penting bagi pebalap juga tim.
Para pebalap selama masa lockdown hanya bisa berlatih fisik di dalam rumah, juga berlatih membalap di simulator. Atmosfer balapan di sirkuit nyata tidak bisa mereka dapatkan sehingga perlu latihan untuk mengembalikan feeling, kecepatan, dan kepercayaan diri.
Tes in juga menjadi semacam geladi bersih bagi semua anggota tim untuk menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh FIA, juga pemerintah, di lokasi balapan. Pola kerja mengalami perubahan dengan penjarakan fisik, penggunaan masker, lebih sering mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer. Dinamika kerja mekanik dan teknisi pun perlu menyesuaikan, perlu lebih cepat dan efisien karena jumlahnya lebih sedikit.
Ferrari memilih Mugello untuk tes juga sebagai antisipasi jika sirkuit itu dijadikan lokasi menggelar balapan pengganti seandainya seri di Asia dan Amerika batal. Awalnya, Ferrari akan menggelar tes di Fiorano, tetapi kemudian dipindah ke Mugello.