Juergen Klopp membuktikan diri sebagai salah satu pelatih tersukses Liverpool. Untuk merayakan gelar juara, Klopp memberikan libur kepada pemainnya sebelum melanjutkan laga Liga Inggris, 3 Juli.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LIVERPOOL, JUMAT — Juergen Klopp membuktikan diri sebagai sosok penghapus kutukan bagi Liverpool yang hanya mampu maksimal meraih peringkat kedua di Liga Utama Inggris selama tiga dekade terakhir. Meski telah memastikan gelar juara, ”The Reds” berambisi memecahkan seluruh rekor untuk mencatatkan diri sebagai kesebelasan terbaik sepanjang sejarah kompetisi sepak bola terbaik di dunia itu.
Sejak ditunjuk menggantikan Brendan Rodgers pada Oktober 2015, musim 2018/2019 adalah perjalanan terbaik Klopp bersama Liverpool. Raihan gelar Liga Champions Eropa dan runner-up Liga Utama Inggris menjadi penanda Klopp telah menemukan sentuhan terbaiknya bersama The Reds.
Namun, capaian Klopp membawa Liverpool menempati posisi kedua di musim 2018/2019 dengan raihan 97 poin tidak sepenuhnya membuat senang para Kopites, sebutan untuk pendukung The Reds. Pasalnya, sebelum Klopp, sudah ada tiga pelatih yang telah mengantarkan tim yang bermarkas di Stadion Anfield itu menduduki runner-up Liga Inggris. Akan tetapi, di musim berikutnya, Liverpool justru terlempar ke papan tengah dan sang pelatih angkat kaki dari Stadion Anfield.
Pada musim 2001/2002, Gerard Houllier membawa Liverpool meraih 80 poin untuk menduduki peringkat kedua di bawah Arsenal. Lalu, di musim 2002/2001, ”The Reds” hanya mampu finis di posisi kelima. Musim 2003/2004 menjadi masa terakhir arsitek asal Perancis menangani Liverpool.
Setelah itu, Rafael Benitez di tahun ketiganya menangani Steven Gerrard dan kolega pada kampanye musim 2008/2009 mampu mencapai prestasi maksimal di Liga Inggris untuk mencapai peringkat kedua. Liverpool kala itu mengumpulkan 87 poin hanya tertinggal empat poin dari sang juara, Manchester United. Satu musim berikutnya, Liverpool hanya mampu berada di peringkat ketujuh. Lalu, pada Juni 2010, Benitez meninggalkan Stadion Anfield.
Pada musim 2013/2014, giliran Brendan Rodgers mengembalikan karakter Liverpool untuk bersaing memperebutkan trofi liga. Sekali lagi, Liverpool hanya nyaris meraih gelar setelah kalah bersaing dengan Manchester City yang menjadi kampiun di musim itu yang mengoleksi 86 poin, sedangkan The Reds memiliki 84 poin. Kemudian, pada musim berikutnya, Liverpool kehilangan taji untuk bersaing meraih gelar juara Liga Utama Inggris sehingga hanya mampu menduduki peringkat keenam di akhir musim 2014/2015. Pada awal musim 2015/2016, Liverpool memecat Rodgers dan menunjuk Klopp sebagai suksesor.
Gelandang Liverpool, James Milner, menuturkan, kegagalan pahit musim lalu setelah menjalani musim dengan impresif karena hanya satu kali kalah dan meraih 97 poin menjadi pelajaran bagi seluruh anggota tim, pemain, dan staf kepelatihan.
”Keberhasilan meraih Liga Champions musim lalu membentuk karakter dan kepercayaan diri. Kami belajar dari kesalahan kecil di tahun lalu untuk menebusnya di musim ini,” kata Milner kepada BBC.
Setelah memastikan gelar juara, Liverpool baru akan kembali menjalani laga lanjutan Liga Utama Inggris melawan Manchester City di Stadion Etihad, Jumat (3/7/2020) dini hari WIB. Atas dasar itu, Klopp memberikan libur dua hari kepada seluruh pemainnya untuk merayakan sukacita meraih gelar Liga Inggris musim ini.
”Ini adalah momen yang sangat penting untuk dirayakan karena momen ini tidak terlupakan. Kami telah memiliki foto dari laga di musim ini, lalu kami memiliki foto selebrasi, dan kami akan menciptakan foto parade (juara) dengan seluruh fans,” ucap Klopp.
Kebahagian tengah dirasakan pula oleh seluruh pihak yang mendukung The Reds, termasuk Bruce Grobbelaar, kiper skuad Liverpool musim 1989/1990. Saking senangnya, Grobbelaar hanya tidur malam selama tiga jam.
Grobbelaar, yang menyumbangkan enam trofi untuk Liverpool termasuk gelar Liga Inggris musim 1989/1990, mengenang, dirinya dan seluruh pemain The Reds di musim itu rela berjalan di sekitar Stadion Anfield untuk merayakan gelar juara liga bersama seluruh pendukung di jalanan Kota Liverpool. Seluruh pemain, lanjutnya, berfoto dengan fans yang ingin melihat langsung trofi liga.
Secara khusus, Grobbelaar memuji Klopp sebagai sosok yang mampu memutus kutukan Liverpool di liga selama 30 tahun. ”Klopp adalah salah satu manajer yang pantas dimasukkan dalam buku sejarah. Dia adalah reinkarnasi (Bill) Shankly di dalam tubuh orang Jerman,” kata Grobbelaar.
Adapun Shankly adalah salah satu manajer tersukses Liverpool. Menangani The Reds selama periode 1959 hingga 1974, Shankly mempersembahkan empat gelar Liga Inggris, dua Piala FA, tiga Piala Charity Shield, dan satu Piala UEFA. Pada 1997, Liverpool meresmikan patung Shankly di salah satu sudut Stadion Anfield.
Ambisi rekor baru
Kepastian gelar juara di pekan ke-31 menjadikan Liverpool sebagai tim yang paling awal memastikan gelar juara di era Liga Utama Inggris. Anak asuhan Klopp mengunci trofi liga ketika kompetisi masih menyisakan tujuh pertandingan.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Manchester City di musim 2017/2018 dan Manchester United pada musim 2000/2001. Kedua tim asal Kota Manchester itu dipastikan meraih gelar liga di pekan ke-33 atau lima pekan sebelum liga berakhir.
Selain itu, masih ada sejumlah rekor baru yang bisa dipecahkan Liverpool. Pertama, rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim ini yang dipegang City dengan 32 raihan tiga poin pada musim 2017/2018 dan 2018/2019. Kedua, 100 poin yang dicapai City pada musim 2017/2018. Ketiga, kemenangan kandang terbanyak dengan 18 kali menang yang dipegang Chelsea (2005/2006), United (2010/2011), serta City (2011/2012 dan 2018/2019). Terakhir, margin poin terbesar yang masih dipegang ”Citizens” dengan selisih 19 poin dengan urutan kedua ketika juara liga pada 2017/2018.
Hingga pekan ke-31, Liverpool telah meraih 28 kemenangan dengan meraih 86 poin. The Reds unggul 23 poin dari City yang menduduki peringkat kedua.
”Tugas kami belum selesai. Kami memiliki waktu istirahat selama dua hari, setelah itu akan kembali berambisi mengakhiri musim dengan sempurna,” tutur bek sayap, Andrew Robertson. (AFP)