Lagi, Kemarahan Mourinho terhadap Sang Pengadil Lapangan
Dalam sepekan terakhir, Jose Mourinho sudah dua kali menyalahkan wasit. Mourinho tidak puas dengan kinerja wasit dan VAR.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, JUMAT — Jose Mourinho, Manajer Tottenham Hotspur, kembali melontarkan pernyataan kontroversial soal kepemimpinan wasit dan teknologi video wasit alias VAR. Dia menganggap hal tersebut sebagai biang dari kekalahan Spurs saat bertandang ke markas Sheffield United, 1-3, pada Jumat (3/7/2020).
”Saya pikir wasit seharusnya menjadi pengambil keputusan di lapangan. Orang (VAR) yang berada di dalam ruangan hanya membantu. Sekarang wasit sebenarnya justru berada di dalam ruangan. Tidak bisa protes dengan pria di lapangan karena dia bukan wasit lagi menurut saya,” kata Mourinho dalam wawancara selepas laga.
Kemarahan Mourinho tertuju kepada keputusan VAR yang menganulir gol penyeimbang Harry Kane saat Spurs tertinggal, 0-1. Wasit Chris Kavanagh sebenarnya tidak melihat adanya pelanggaran gol tersebut.
Namun, tinjauan ulang VAR memperlihatkan terjadi pelanggaran sebelum gol Kane. Bola tersentuh tangan penyerang Spurs, Lucas Moura, yang terjatuh, sebelum akhirnya menuju ke kaki Kane. Gol itu pun akhirnya dianulir oleh Kavanagh.
Kita menuju ke arah yang benar-benar buruk untuk sebuah permainan yang indah, permainan yang membuat semua orang jatuh cinta.
Keputusan itu membuat manajer asal Portugal tersebut geram. Selain bola yang tersentuh itu dinilai bukan pelanggaran, keputusan VAR yang lebih dominan dibandingkan dengan wasit di lapangan juga menjadi persoalan. ”Kita menuju ke arah yang benar-benar buruk untuk sebuah permainan yang indah, permainan yang membuat semua orang jatuh cinta,” kata Mourinho.
Gol yang dianulir itu membuat Spurs kehilangan momentum untuk mengejar tim tuan rumah di sisa pertandingan. Spurs sempat tertinggal 0-3, sebelum akhirnya mencetak satu gol hiburan jelang laga berakhir.
Mantan pemain sekaligus pengamat Liga Inggris, Alan Shearer, sependapat dengan Mourinho. ”Wasit VAR seharusnya malu karena harus meminta wasit menganulir gol itu. Aturannya sangat buruk,” katanya.
Pengamat lain, Jamie Redknapp, melihat keputusan VAR tersebut merupakan salah satu yang terburuk. Keputusan itu dinilai aneh karena Moura menyentuh bola setelah terjatuh. Sang pemain tidak sengaja menyentuh bola.
”Keputusan yang sangat buruk. Hal seperti ini merusak sepak bola. Harusnya kita bisa menggunakan akal sehat. Ketika pemain dilanggar, apa dia bisa menaruh tangannya di bawah. Itu adalah sebuah kecelakaan, dia tidak bermaksud (menyentuh bola),” tutur Redknapp.
Masalah Mourinho dengan wasit seperti tidak ada habisnya. Pekan lalu, sang manajer mengkritik habis wasit Jon Moss ketika Spurs ditahan imbang Chelsea, 2-2. Saat itu, Moss memberikan dua penalti untuk Chelsea. Satu dari penalti itu dianulir oleh VAR. ”Saya tidak senang dengan penalti (pertama) itu, sama halnya juga dengan keputusan penalti kedua,” kata Mourinho seusai laga seperti dikutip Sky Sports.
Menurut Mourinho, VAR seharusnya melakukan tugasnya saat penalti pertama. Dia melihat terjatuhnya Pogba bukanlah pelanggaran yang pantas diganjar dengan penalti. Sementara itu, dia menyalahkan mutlak wasit dalam keputusan penalti kedua yang dianulir.
Apalagi, manajer asal Portugal itu merasa pemainnya terlebih dulu dijatuhkan sebelum penalti kedua diberikan. Namun, wasit melewatkan itu. ”Jadi, intinya saya kecewa dengan dua keputusan tersebut,” ungkapnya.
Akibat ucapan kontroversialnya, Mourinho terancam hukuman oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Hukuman bisa berupa denda ataupun larangan mendampingi tim di pinggir lapangan. Tentunya hukuman itu akan merugikan sang manajer yang terkenal suka berargumen tersebut. (AP/REUTERS)